Market Summary
Wall Street cetak rekor setelah pasar merespons positif laporan laba kuartalan dan data ekonomi yang solid. Sekitar 80% emiten S&P 500 melampaui estimasi laba analis, memperkuat sentimen optimistis pelaku pasar.
Investor menunjukkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap stabil, didukung oleh data ekonomi yang masih berada dalam kisaran yang sehat dan laporan keuangan perusahaan yang mayoritas melampaui ekspektasi.
Fokus Pasar Minggu Depan: Rapat The Fed dan Laporan Keuangan Raksasa Teknologi
Minggu depan, perhatian pasar akan tertuju pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve selama dua hari. Konsensus pasar memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50%, seiring dengan tekanan inflasi yang belum mereda namun belum mendesak perlunya pelonggaran kebijakan.
Selain itu, empat perusahaan dari kelompok “Magnificent 7” yang berfokus pada kecerdasan buatan – Amazon, Apple, Meta, dan Microsoft – dijadwalkan akan melaporkan kinerja keuangannya. Investor akan mengamati dengan cermat apakah pengeluaran untuk AI mulai menunjukkan imbal hasil dan apakah ketidakpastian tarif masih memengaruhi panduan ke depan.
Wall Street Cetak Rekor Berkat Data Ekonomi Positif
Kinerja pasar saham kian meyakinkan. Wall Street cetak rekor meskipun beberapa saham seperti Intel turun tajam hingga 8,5% akibat kerugian kuartalan dan penghentian proyek pabrik di AS dan Eropa. Namun secara keseluruhan, pertumbuhan laba kuartal kedua diproyeksikan mencapai 7,7% secara tahunan, naik dari estimasi awal 5,8% pada Juli.
Konsistensi data ekonomi dan kekuatan laporan keuangan menjadi alasan utama mengapa Wall Street cetak rekor di akhir pekan lalu. Banyak analis percaya tren ini bisa berlanjut jika tidak terganggu oleh kebijakan tarif atau gejolak global lainnya.
Data Ekonomi AS Campur Aduk, Pasar Masih Tangguh
Data ekonomi AS terbaru menunjukkan penurunan tak terduga pada pesanan barang modal inti, mengindikasikan perusahaan masih menahan belanja besar di tengah ketidakpastian negosiasi dagang. Namun, klaim tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam tiga bulan, mencerminkan pasar tenaga kerja yang tetap solid.
Dollar AS Menguat, Emas dan Minyak Melemah
Dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, didorong oleh ekspektasi kebijakan The Fed dan perkembangan dalam negosiasi dagang. Indeks dollar naik 0,23% menjadi 97,68. Emas kehilangan daya tarik sebagai aset lindung nilai, dengan harga spot turun 0,9% menjadi $3.336,01 per ounce.
Sementara itu, harga minyak dunia melemah ke level terendah dalam tiga minggu. Brent ditutup turun 1,1% di $68,44 per barel dan WTI turun 1,3% menjadi $65,16. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di AS dan China serta peningkatan pasokan menjadi faktor penekan utama.
Saham Eropa dan Pasar Berkembang Melemah
Bursa saham Eropa ditutup lebih rendah karena pasar mencerna laporan keuangan yang bervariasi dan menunggu perkembangan dalam negosiasi dagang AS-Uni Eropa. Indeks STOXX 600 turun 0,29%, sementara FTSEurofirst 300 melemah 0,27%.
Pasar saham negara berkembang juga melemah, dengan MSCI Emerging Markets Index turun 0,81%. Di kawasan Asia-Pasifik, indeks saham di luar Jepang turun 0,93%, sedangkan Nikkei Jepang turun 0,88% ke 41.456,23.
Prospek Perdagangan Global dan Tarik Ulur Negosiasi
Mendekati tenggat negosiasi perdagangan yang ditetapkan Presiden Trump pada 1 Agustus, AS dan mitra dagangnya berpacu mencapai kesepakatan. Setelah sukses mengamankan kesepakatan dagang dengan Jepang, Komisi Eropa menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dengan AS juga dapat tercapai dalam waktu dekat. Namun, UE tetap bersiap memberlakukan tarif balasan jika perundingan gagal.
WEEK AHEAD
(28 Juli – 01 Agustus 2025)
Minggu depan akan menjadi pekan tersibuk di pasar global sejauh tahun ini. Investor akan mencermati laporan keuangan perusahaan besar. Mereka juga akan memperhatikan keputusan kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia. Selain itu, rilis data ekonomi penting bisa memengaruhi arah pasar di paruh kedua tahun.
Ketegangan dagang antara AS dan mitra dagangnya, khususnya Uni Eropa, turut menjadi perhatian. Hal ini semakin penting menjelang tenggat tarif dari Presiden AS pada 1 Agustus.
Amerika Serikat dan Kanada
Minggu depan akan menjadi momen paling sibuk dalam musim laporan keuangan di Amerika Serikat. Empat raksasa teknologi—Microsoft, Apple, Amazon, dan Meta—akan melaporkan kinerja kuartalannya dan menjadi sorotan utama pasar. Sejumlah perusahaan besar lainnya juga akan mengumumkan hasil mereka, termasuk Boeing, PayPal, Visa, Mastercard, Starbucks, Chevron, ExxonMobil, Qualcomm, dan Spotify. Para investor akan mencermati tidak hanya angka laba, tetapi juga panduan ke depan—khususnya terkait pengeluaran untuk kecerdasan buatan serta potensi dampak dari ketidakpastian tarif dagang.
Di sisi kebijakan, Federal Reserve dijadwalkan menggelar pertemuan dua hari dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%–4,50%. Bank sentral AS masih memilih pendekatan hati-hati sambil menilai arah inflasi dan pasar tenaga kerja. Rilis data ekonomi penting juga akan membanjiri kalender, termasuk estimasi awal PDB kuartal kedua yang diperkirakan tumbuh 2,5% setelah kontraksi di kuartal sebelumnya. Laporan ketenagakerjaan Juli diperkirakan menunjukkan perlambatan, dengan penambahan pekerjaan sebesar 102.000 dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,2%.
Inflasi melalui indeks PCE diperkirakan naik 0,3% pada Juni, sementara belanja dan pendapatan personal juga diprediksi membukukan pemulihan. Data ekonomi tambahan yang turut diperhatikan meliputi indeks manufaktur ISM, laporan JOLTs job openings, ADP employment change, estimasi perdagangan barang, harga rumah versi Case-Shiller, dan indeks biaya tenaga kerja.
Di Kanada, Bank Sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap, sementara data PDB bulanan akan memberikan sinyal kekuatan ekonomi domestik.
Eropa
Eropa akan dibanjiri rilis data ekonomi penting sepanjang minggu depan, terutama dari kawasan Euro. Estimasi awal PDB kuartal kedua diprediksi menunjukkan bahwa ekonomi kawasan cenderung stagnan. Jerman diperkirakan mengalami kontraksi 0,1%, mengimbangi pertumbuhan ringan di Prancis (0,1%), Italia (0,2%), dan Spanyol (0,6%). Tekanan inflasi tampaknya terus mereda, dengan inflasi diprediksi turun di bawah target 2% di hampir seluruh negara utama, kecuali Spanyol yang masih mencatat inflasi 2,3%.
Tingkat pengangguran Zona Euro secara keseluruhan diperkirakan tetap stabil di 6,3%, namun Jerman dan Italia sama-sama diperkirakan mencatat 6,4%, dengan angka Jerman menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Aktivitas ritel diprediksi pulih di Jerman dan Italia, sementara PMI manufaktur akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang momentum industri.
Dari Inggris, fokus pasar akan lebih terbatas, dengan perhatian tertuju pada data persetujuan hipotek, harga rumah Nationwide, dan survei perdagangan ritel dari CBI. Meskipun tidak sepadat kawasan Euro, data ini tetap penting untuk memahami arah sektor properti dan konsumsi domestik di Inggris pasca inflasi tinggi.
Asia dan Pasifik
Di Asia, perhatian utama akan tertuju pada keputusan kebijakan moneter Bank of Japan. Bank sentral Jepang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, dengan pasar mencermati apakah ada sinyal perubahan arah kebijakan dalam waktu dekat. Sejumlah data ekonomi penting dari Jepang juga akan dirilis, termasuk produksi industri, penjualan ritel, tingkat pengangguran, dan kepercayaan konsumen.
Dari China, berbagai indikator utama seperti PMI manufaktur dan jasa versi NBS serta Caixin akan dirilis, dan diperkirakan masih menunjukkan lemahnya aktivitas ekonomi di bulan Juli. Selain itu, data laba industri juga akan diperhatikan sebagai penanda tekanan pada sektor manufaktur.
Sementara itu, Australia diprediksi akan mencatat perlambatan inflasi kuartalan ke 2,2%, turun dari 2,4% pada kuartal sebelumnya. Penjualan ritel dan pertumbuhan kredit swasta masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 0,2% dan 0,5%, konsisten dengan laju di bulan sebelumnya.
Data Mingguan Perdagangan Emas (21 – 25 Juli 2025)
Open : 3.394,84 High : 3.438,85 Low : 3.324,89 Close : 3.337,26 Range : 113,96
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.295 | R1 3.409 |
| S2 3.253 | R2 3.481 |
| S3 3.181 | R3 3.523 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (21 – 25 Juli 2025)
Open : 68,75 High : 69,63 Low : 65,00 Close : 66,09 Range : 3,39 OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 64,27 | R1 66,22 |
| S2 63,25 | R2 67,42 |
| S3 62,32 | R3 68,17 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/GBP pada time frame H4 masih berada dalam tren naik. Level pivot berada di 0.8708. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut menuju area resistance 0.8748–0.8767.
Pergerakan emas pada time frame H4 saat ini sedang menguji garis trendline naik (garis biru) setelah mencoba menembus ke bawah SMA 50, yang mengindikasikan potensi tekanan bearish jangka pendek. Namun, selama harga masih bertahan di atas area support kunci di 3.345 dan 3.332, serta trendline tidak tertembus, peluang pemantulan ke atas tetap terbuka dengan target kenaikan menuju 3.380 hingga 3.403.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini tengah menguji resistance 66,42 dan SMA 50 setelah berhasil memantul dari area support kuat di 65,01. Aksi beli dari level support ini menunjukkan adanya respons positif dari buyer, yang kini mencoba mendorong harga menembus hambatan teknikal di atasnya.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih bergerak dalam tren bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1735. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi penguatan tetap terbuka. Target berikutnya berada di area resistance 1.1800 hingga 1.1850.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik jangka menengah yang masih valid ditandai dengan garis tren biru dan posisi harga yang masih berada di atasnya. Saat ini harga mengalami koreksi dari area resistance 3.434 – 3.418 dan kemungkinan akan menguji support dinamis dari SMA 50 di sekitar 3.364.
Pergerakan US Oil pada time frame menunjukkan tekanan bearish setelah gagal mempertahankan level di atas SMA 50 dan support sebelumnya. Harga saat ini berada di bawah MA dan bergerak mendekati zona support 65,01, dengan potensi pantulan terbatas ke area resistance 66,42 – 67,12.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 65,80. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan diperkirakan akan berlanjut, dengan support terdekat di 64,80. Jika support ini berhasil ditembus, maka penurunan lanjutan dapat mengarah ke kisaran 64,40–63,90.
Pergerakan emas pada pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah berhasil menembus beberapa level resistance penting, didukung oleh posisi harga yang kini berada di atas SMA 50 sebagai support dinamis. Namun, RSI saat ini berada pada level 73.80, yang mengindikasikan kondisi overbought dan meningkatkan kemungkinan koreksi jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih menunjukkan tekanan bearish. Ini terlihat dari posisi harga yang berada di bawah SMA 50 dan pola penurunan yang konsisten sejak pertengahan Juli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish. Level pivot berada di area 3.380. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance di kisaran 3.402 hingga 3.425.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan penguatan setelah berhasil menembus area resistance 3.375 dan bergerak stabil di atas SMA 50, mengindikasikan tekanan beli yang solid. RSI saat ini berada di atas level 70, menandakan kondisi overbought yang meningkatkan potensi koreksi sementara sebelum tren naik berlanjut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan setelah gagal menembus resistance dan terus bergerak di bawah SMA 50, mengindikasikan tren lemah dalam jangka pendek. RSI yang berada di kisaran 44 menunjukkan dominasi seller dengan momentum beli yang masih terbatas.
Berdasarkan analisis Trading Central, pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih menunjukkan kecenderungan bullish, dengan level pivot berada di 1.1605. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, potensi penguatan diperkirakan masih berlanjut. Resistance terdekat berada di area 1.1657. Jika level ini berhasil ditembus, maka peluang kenaikan lanjutan terbuka menuju resistance berikutnya di kisaran 1.1685 hingga 1.1720.
