Market Summary
Dollar AS terus melemah terhadap mata uang utama lainnya di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya defisit anggaran pemerintah dan ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan dengan negara-negara mitra utama. Indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,35% ke level 96,86, menandai penurunan selama enam bulan berturut-turut. Ini merupakan kinerja terburuk dalam setengah tahun sejak tahun 1970-an.
Euro naik 0,45% menjadi $1,1780, mencapai level tertinggi sejak September 2021, dengan penguatan sebesar 14% sepanjang tahun ini. Sementara itu, franc Swiss naik 0,63% terhadap dollar AS, dan krona Swedia mencatatkan penguatan sebesar 0,48%. Sentimen negatif terhadap dollar juga didorong oleh ketidakpastian terkait “big beautiful bill” yang tengah dibahas di Senat AS.
Kemajuan Kesepakatan Dagang dan Tindakan Tarif
Pada front perdagangan, Amerika Serikat dan China berhasil menyelesaikan masalah terkait pengiriman mineral tanah jarang, memberikan harapan akan kemajuan negosiasi lebih lanjut. Sementara itu, Uni Eropa terbuka untuk menerima perjanjian perdagangan dengan AS yang akan menerapkan tarif universal sebesar 10% pada ekspor tertentu.
Namun, ketegangan tetap tinggi setelah pernyataan Menteri Keuangan AS yang menyebutkan kemungkinan kenaikan tajam tarif pada 9 Juli, meskipun negosiasi berjalan baik. Selain itu, Kanada menghentikan rencana pajak layanan digital terhadap perusahaan teknologi AS untuk mempercepat negosiasi perdagangan yang macet dengan Washington.
Pasar Saham AS Menguat di Tengah Optimisme Perdagangan
Pasar saham global mencatat rekor intraday pada hari Senin, didukung oleh optimisme terhadap negosiasi perdagangan AS dengan mitra utama. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup di level tertinggi baru untuk sesi kedua berturut-turut, masing-masing naik 0,52% dan 0,48%. Dow Jones Industrial Average juga menguat 0,63% menjadi 44.094,77 poin.
Optimisme ini didorong oleh ekspektasi data pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis pada akhir pekan. Para investor berharap laporan ini dapat memberikan petunjuk arah kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.
Harga Emas Naik, Didukung oleh Pelemahan Dollar
Harga emas spot naik 0,6% menjadi $3.293,55 per ounce, didukung oleh pelemahan dollar AS. Logam mulia ini tetap berada dalam kisaran perdagangan yang ketat sejak pertengahan Mei, namun terus mencatatkan kenaikan untuk kuartal kedua berturut-turut dengan penguatan 5,5%.
Emas yang dikenal sebagai aset lindung nilai dalam kondisi ketidakpastian, mendapat dukungan tambahan dari suku bunga rendah dan kekhawatiran inflasi. Namun, pergerakan emas masih dibatasi oleh ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan global.
Harga Minyak Melemah di Tengah Penurunan Risiko Geopolitik
Harga minyak mentah mengalami penurunan setelah risiko geopolitik di Timur Tengah mulai mereda. Brent turun 0,2% menjadi $67,61 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,6% ke $65,11 per barel.
Penurunan harga ini terjadi setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel berhasil mengurangi premi risiko pasokan di pasar. Produksi minyak AS juga mencapai rekor 13,47 juta barel per hari pada April, memberikan tekanan tambahan pada harga minyak global.
Prospek harga Emas Selasa | 01 Juli 2025
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan pemantulan dari zona support kuat di sekitar 3.245, mengindikasikan adanya minat beli yang signifikan. Saat ini, fokus akan tertuju pada level resistance di area 3.337-3.350. Jika harga mampu menembus area ini, peluang penguatan menuju target selanjutnya di 3.397 akan semakin besar. Namun, keberadaan garis tren menurun (trendline merah) menjadi tantangan penting yang harus dilewati untuk mengonfirmasi perubahan tren ke arah bullish.
Sementara itu, indikator RSI telah memberikan sinyal breakout dari pola penurunan, memperkuat potensi pergerakan naik. Meskipun demikian, apabila harga gagal menembus resistance di 3.337-3.350, tekanan jual berpotensi membawa harga kembali turun menuju support di 3.275 atau bahkan lebih rendah. Hal ini mencerminkan bahwa pasar masih berada dalam fase pengujian antara dominasi buyer dan seller.
GOLD SUGGESTION
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.295 |
| Profit Target Level | 3.330 |
| Stop Loss Level | 3.270 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.337 |
| Profit Target Level | 3.300 |
| Stop Loss Level | 3.355 |
Prospek harga Oil Selasa | 01 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini bergerak dalam fase konsolidasi di zona 64.15 hingga 66.40, dengan dukungan dari trendline naik (garis biru) yang menahan penurunan lebih lanjut. Posisi harga yang berada di bawah SMA merah menunjukkan bahwa momentum bullish jangka pendek mulai melemah, meskipun tren naik secara keseluruhan masih tetap terjaga selama harga bertahan di atas trendline tersebut.
Untuk melanjutkan penguatan, harga perlu menembus resistance di 66.40 dan bergerak di atas SMA merah, dengan target kenaikan berikutnya di 67.85 dan 69.39. Sebaliknya, jika harga turun dan menembus support di 64.15 serta trendline biru, tekanan jual berpotensi mendorong harga lebih rendah ke 62.18 atau bahkan 59.97. Indikator RSI berada mendekati level oversold, mengindikasikan peluang adanya pemulihan jika didukung oleh breakout ke atas.
OIL SUGGESTION
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 64,20 |
| Profit Target Level | 66,40 |
| Stop Loss Level | 62,10 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 66,40 |
| Profit Target Level | 64,20 |
| Stop Loss Level | 67,90 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di 1.3740. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan masih terbuka dengan target support terdekat di 1.3675. Jika level support ini berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support berikutnya di 1.3650 hingga 1.3635.
Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang kuat, ditandai dengan harga bergerak di bawah garis moving average dan adanya pola lower highs dan lower lows. Tekanan jual terlihat signifikan setelah breakdown dari support di level 3.295.
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 3.313. Selama harga tetap bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan masih dapat berlanjut, dengan support terdekat berada di 3.278. Jika support ini ditembus, penurunan lebih lanjut menuju 3.262-3.245 menjadi kemungkinan.
Pergerakan harga emas di timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini bergerak dalam pola descending channel, yang mengindikasikan tren penurunan. Posisi SMA 50 yang berada di atas harga semakin mengonfirmasi tekanan bearish secara jangka menengah. Indikator RSI juga mengikuti pola descending channel, selaras dengan pergerakan harga, sehingga menegaskan momentum bearish yang konsisten.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga bergerak di atas garis tren naik (ascending trendline) yang bertindak sebagai support dinamis. Posisi SMA 50 berada di atas harga, mengindikasikan tren jangka menengah yang masih bearish, meskipun terdapat indikasi pemantulan dari level support. Indikator RSI 14, yang berada di level oversold mendekati 40, memperlihatkan pelemahan momentum bearish dengan potensi pembalikan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1690. Selama harga tetap bertahan di atas level ini, arah pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di area 1.1760 hingga 1.1820.
Harga emas saat ini sedang bergerak dalam pola channel down dengan resistance penting di sekitar level 3.347. Harga masih berada di bawah SMA 50, yang menandakan tren bearish sedang dominan. RSI juga menunjukkan momentum negatif dengan descending trendline, mencerminkan bahwa tekanan jual masih kuat dan selaras dengan pola channel turun.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/GBP masih memiliki kecenderungan bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0,8531. Selama harga tetap berada di bawah level ini, penurunan kemungkinan akan berlanjut untuk menguji area support di kisaran 0,8496-0,8477.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan harga saat ini berada di sekitar level Fibonacci retracement 38,2% di 3.322,09. Indikator RSI mendekati level 30, menunjukkan momentum bearish tetapi belum memasuki area oversold sepenuhnya.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga berada di area support yang ditandai oleh garis tren naik (garis biru) dan area support horizontal di sekitar level 64,15. Indikator RSI berada di bawah level 30, menunjukkan kondisi oversold yang berpotensi memicu pembalikan.
