Market Summary
Pasangan mata uang GBP/USD menunjukkan pemulihan yang signifikan pada perdagangan sesi Asia, diperdagangkan mendekati level 1.3300. Sentimen pasar dipengaruhi oleh pelemahan dollar AS (USD) menyusul penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s Investors Service dari Aaa menjadi Aa1. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran terhadap meningkatnya tingkat utang AS yang diproyeksikan mencapai 134% dari PDB pada 2035, naik dari 98% pada 2023.
Pelemahan dollar AS
Penurunan nilai dollar AS terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi AS. Moody’s menyoroti beban pembayaran bunga yang terus meningkat, pengeluaran untuk hak-hak sosial yang membengkak, dan menurunnya pendapatan pajak sebagai faktor utama yang memperburuk defisit anggaran. Tekanan tambahan berasal dari data ekonomi AS yang mengecewakan, seperti Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan yang anjlok ke level terendah sejak pertengahan 2022.
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve kian menguat. Kinerja ekonomi yang melemah dan ketidakpastian kebijakan pemerintah AS telah mereduksi status dollar sebagai aset safe haven. Meskipun begitu, langkah awal penyelesaian konflik perdagangan antara AS dan China—dengan pengurangan tarif signifikan oleh kedua negara—mampu memberikan dukungan sementara bagi dollar.
Penguatan Pound Sterling
Pound Sterling (GBP) mendapat angin segar dari data PDB Inggris yang lebih baik dari perkiraan. Laju pertumbuhan ekonomi Inggris yang solid meningkatkan keyakinan bahwa Bank of England (BoE) dapat mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini atau bahkan mengambil sikap yang lebih hawkish jika inflasi tetap tinggi.
Optimisme juga muncul dari langkah Inggris dan Uni Eropa yang diperkirakan akan menyepakati perjanjian baru terkait kerja sama perdagangan dan pertahanan. Hal ini menjadi langkah strategis bagi Inggris untuk mengukuhkan stabilitas ekonominya pasca-Brexit.
Kesimpulan
Pasangan GBP/USD menunjukkan tren bullish yang didukung oleh pelemahan dollar AS dan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Inggris. Perkembangan perdagangan global, kebijakan Federal Reserve, dan situasi geopolitik akan memengaruhi pergerakan pasangan ini.
Analisis Teknikal

Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki potensi penguatan dengan level pivot berada di 1.3345. Selama harga tetap bertahan di atas level ini, tren naik diperkirakan akan berlanjut, dengan resistance terdekat di 1.3400. Jika level resistance ini berhasil ditembus, target kenaikan berikutnya akan berada di kisaran 1.3420–1.3445.
Jika harga turun di bawah 1.3345, tren berpotensi berbalik dan menguji support di 1.3310 hingga 1.3290.
Resistance 1: 1.3400 Resistance 2: 1.3420 Resistance 3: 1.3445
Support1: 1.3345 Support 2: 1.3310 Support 3: 1.3290
Penutup
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada time frame H4 saat ini sedang mencoba rebound setelah menyentuh support di sekitar 3.152, dengan indikator RSI yang bergerak naik dan mendekati area netral, menunjukkan adanya potensi pemulihan jangka pendek. Namun, tekanan dari SMA 50 (garis merah) yang kini berada di atas harga masih menunjukkan tren menurun secara keseluruhan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini berada di atas SMA 50 yang tengah naik perlahan sekitar area 61, menandakan momentum bullish jangka pendek yang mulai terbangun. Indikator RSI 14 yang bergerak di atas level 50 memperkuat sinyal kenaikan, sehingga jika harga berhasil menembus resistance di 62,82 maka potensi lanjutan menuju 63,86 hingga 64,83 akan terbuka.
Dari sisi teknikal, analisis pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam tekanan bearish. Level pivot berada di kisaran $3.225. Selama harga tetap di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut menuju area support di $3.190 hingga $3.150.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan adanya pemulihan dari tekanan bearish sebelumnya. Harga telah berhasil menembus channel turun jangka pendek ke atas. RSI saat ini berada di atas level 50, mencerminkan momentum yang mulai berpihak pada pembeli. Namun, harga masih berada di bawah SMA 50, yang bisa menjadi resistance dinamis. Resistance terdekat di 3.265, dan jika tembus, potensi kenaikan bisa berlanjut ke area 3.298 hingga 3.328.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat mengalami koreksi setelah sempat menguat dan menembus garis tren naik jangka pendek. Saat ini harga tertahan di sekitar area support dinamis dari SMA 50 dan berusaha menguji kembali trendline yang telah ditembus. RSI berada di bawah level 50, mencerminkan lemahnya momentum beli untuk saat ini. Jika harga mampu bertahan di atas area 60,06 dan menembus kembali ke atas 61,61, maka peluang penguatan ke 62,82 hingga 63,86 masih terbuka.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 saat ini berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas area support 3.225 dan bergerak mendekati area oversold dengan RSI berada di bawah level 30. Jika harga mampu bertahan di atas 3.151 dan membentuk pantulan naik, ada potensi koreksi menuju resistance 3.225 hingga 3.265.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 mengalami penurunan setelah kenaikan tajam sebelumnya. Harga saat ini sedang menguji area support dinamis berupa trendline naik. Jika tekanan jual berlanjut, maka support terdekat yang berpotensi diuji berada di level 60,98, diikuti oleh SMA 50 di sekitar 60,21.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki potensi untuk bergerak bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3290. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju resistance terdekat di 1.3370. Jika resistance ini berhasil ditembus, target berikutnya berada di area 1.3400-1.3420.
Pergerakan harga emas pada grafik H4 saat ini menunjukkan pola pemantulan setelah sebelumnya mengalami tekanan bearish yang cukup tajam. Harga tengah bergerak naik dari area support di sekitar 3.202, namun masih tertahan di bawah resistance minor di area 3.280. SMA 50 yang melandai ke bawah menunjukkan tren jangka menengah yang masih bearish. RSI berada di kisaran 40,58, menandakan momentum masih lemah dan belum mengindikasikan potensi pembalikan tren secara signifikan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan penguatan signifikan dengan harga saat ini menguji area resistance di sekitar 64,16 setelah sebelumnya menembus beberapa level resistance minor. Namun, terdapat sinyal peringatan dari indikator RSI yang menunjukkan bearish divergence, yaitu ketika harga membentuk puncak yang lebih tinggi tetapi RSI justru membentuk puncak yang lebih rendah. Kondisi ini mengindikasikan potensi melemahnya momentum naik dan kemungkinan terjadinya koreksi harga dalam waktu dekat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berpeluang bullish dengan level pivot di 147,60. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, kenaikan masih bisa berlanjut untuk menguji area resistance di 148,65–149,50.
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat harga saat ini berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami tekanan turun tajam dari level tertinggi sebelumnya. Pergerakan harga masih berada di bawah garis SMA 50, yang menunjukkan tekanan bearish jangka menengah masih dominan. Level support kuat berada di kisaran 3.202 dan 3.176, dengan level support kunci terakhir di 3.151. Jika harga gagal bertahan di atas 3.249 dan kembali melemah, maka potensi penurunan menuju area support tersebut semakin besar.
