FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS melemah pada hari Jumat di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi menjelang pengumuman tarif timbal balik oleh Presiden AS Donald Trump yang direncanakan minggu depan. Yen Jepang menguat karena aliran investasi ke aset safe haven, dipicu oleh penurunan tajam di pasar saham dan imbal hasil obligasi AS.
Para pelaku pasar sempat optimis bahwa tarif yang akan diberlakukan tidak akan seburuk yang dikhawatirkan, namun kekhawatiran tetap ada terkait dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan potensi kenaikan inflasi. Ketidakpastian seputar rincian tarif yang akan diterapkan semakin meningkatkan kehati-hatian investor.
Dollar AS juga tertekan setelah data menunjukkan inflasi inti di AS meningkat 0,4% pada Februari, lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga memperkuat kekhawatiran stagflasi. Di sisi lain, ekspektasi inflasi konsumen selama 12 bulan ke depan di AS melonjak ke level tertinggi dalam hampir 2,5 tahun pada Maret, berdasarkan survei Universitas Michigan.
Yen Jepang menguat signifikan dengan dollar melemah 0,69% terhadap yen menjadi 150,01 yen per dollar, mencatatkan penurunan harian terbesar sejak awal Maret. Data di Jepang menunjukkan inflasi inti konsumen di ibu kota tetap di atas target bank sentral dan meningkat pada Maret.
Sementara itu, euro naik 0,2% menjadi $1,0823, didukung oleh faktor teknis setelah mendekati rata-rata pergerakan 200 hari. Data inflasi di Eropa menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan, terutama di Prancis dan Spanyol, sementara ekspektasi harga konsumen tetap moderat. Hal ini mendorong spekulasi akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa.
Pound sterling melemah tipis sebesar 0,09% menjadi $1,2935 meskipun data menunjukkan belanja konsumen Inggris naik tak terduga pada bulan lalu, bertentangan dengan prediksi penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi yang lemah.
Pasar saham AS ditutup melemah tajam pada hari Jumat, dipengaruhi oleh kekhawatiran inflasi yang meningkat dan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Indeks S&P 500 turun 2%, Dow Jones anjlok 715 poin, dan Nasdaq 100 merosot 2,7%. Saham-saham teknologi memimpin penurunan dengan Alphabet, Amazon, Meta, dan Microsoft mengalami penurunan signifikan. Kekhawatiran tentang tarif otomotif 25% yang akan diberlakukan minggu depan menambah tekanan pada pasar, dengan pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan tindakan balasan dari mitra dagang utama AS.
Harga emas mencatat rekor tertinggi di atas $3.080 per ons pada hari Jumat, didorong oleh kekhawatiran perang dagang global dan ketegangan geopolitik. Emas naik hampir 2% minggu ini, menandai kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Kenaikan inflasi dan ketidakpastian tarif mendorong permintaan terhadap logam mulia sebagai aset perlindungan nilai.
Di pasar energi, harga minyak turun pada hari Jumat di tengah kekhawatiran bahwa perang tarif AS dapat memicu resesi global. Namun, secara mingguan, harga minyak mencatat kenaikan untuk pekan ketiga berturut-turut setelah AS meningkatkan tekanan pada anggota OPEC seperti Venezuela dan Iran. Brent crude futures turun 0,5% menjadi $73,63 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,8% menjadi $69,36 per barel. Sejak mencapai level terendah multi-bulan pada awal Maret, Brent naik lebih dari 7%, sementara WTI menguat lebih dari 6%.
Prospek Harga Emas Hari Senin (31/03)
Pada time frame H4, pergerakan emas menunjukkan tren naik yang kuat, terlihat dari posisi harga yang berada di atas garis pivot (PP) dan didukung oleh SMA 50. Saat ini, harga mendekati level resistance pertama (R1) di 3094.86, dengan momentum bullish yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh RSI yang berada di zona overbought pada level 79.09. Jika momentum ini terus berlanjut, harga berpotensi menguji resistance kedua (R2) di 3107.21, atau bahkan resistance ketiga (R3) di 3127.62.
Sebaliknya, jika terjadi koreksi, area support pertama (S1) di 3062.10 dapat menjadi level kunci untuk menahan penurunan.
Data Perdagangan pada hari Jumat (28/03)
Open: 3.055,82 High: 3.086,81 Low: 3.054,05 Close: 3.082,50 Range: 32,76
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.094,86 R2 3.107,21 R3 3.127,62
S1 3.062,10 S2 3.041,69 S3 3.029,34
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.075 |
Profit Target Level | 3.094 |
Stop Loss Level | 3.060 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.094 |
Profit Target Level | 3.080 |
Stop Loss Level | 3.110 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (31/03)
Pada time frame H4, pergerakan US Oil menunjukkan upaya untuk mempertahankan momentum bullish, dengan harga yang kini berada di atas level support utama di 69.18. Tren positif jangka menengah didukung oleh SMA 50 yang mengarah ke atas, sementara RSI berada di level 55.36, menandakan masih adanya ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki kondisi overbought.
Jika harga berhasil menembus resistance di 70.61, level resistance berikutnya yang menjadi target adalah 71.22. Namun, jika tekanan jual meningkat, area support di 69.18 dan 68.62 dapat menjadi zona pantulan potensial.
Data perdagangan pada hari Jumat (28/03)
Open: 69,86 High: 70,06 Low: 68,90 Close: 69,15 Range: 1,16
OIL INTRADAY AREA
R1 70,18 R2 70,61 R3 71,22
S1 69,18 S2 68,62 S3 68,13
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 69,20 |
Profit Target Level | 70,00 |
Stop Loss Level | 68,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 70,10 |
Profit Target Level | 69,20 |
Stop Loss Level | 70,70 |