Market Summary
Euro mencatat kenaikan signifikan terhadap dolar AS pada hari Senin, mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan ancaman tarif 50% atas pengiriman dari Uni Eropa yang sebelumnya direncanakan berlaku mulai 1 Juni. Uni Eropa meminta waktu tambahan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Penurunan Nilai Dolar AS Akibat Kebijakan Trump
Dolar AS terus melemah terhadap euro. Pembalikan kebijakan Trump, ditambah dengan kebijakan belanja besar-besaran dan pemotongan pajak yang saat ini sedang dalam proses legislasi, membuat investor menjauh dari aset-aset AS. Kebijakan ini memicu kekhawatiran dan mendorong sentimen negatif terhadap mata uang AS.
“Sell America” Menjadi Tema Utama di Pasar
Tema “Sell America” kembali menjadi fokus utama di pasar. Para analis menyatakan bahwa pasar mengambil pandangan bahwa ancaman tarif 50% antara AS dan Uni Eropa kemungkinan besar tidak akan terealisasi. Namun, jalur menuju kesepakatan tersebut masih penuh ketidakpastian.
Euro Menguat Hingga 0,55%
Euro naik hingga 0,55% mencapai $1,1418 untuk pertama kalinya sejak 29 April. Pada akhir sesi, euro tercatat naik 0,36% menjadi $1,1394, mencatatkan kenaikan tahunan sebesar 10%.
Penundaan Tarif Memberikan Optimisme Pasar
Trump mengumumkan penundaan tarif hingga 9 Juli setelah melakukan panggilan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Penundaan ini memberikan waktu tambahan untuk mencapai kesepakatan. Namun, pergeseran kebijakan yang tiba-tiba ini menjadi pengingat bahwa kebijakan perdagangan AS dapat berubah drastis. Meskipun demikian, langkah ini memberikan harapan kepada investor bahwa kesepakatan dapat tercapai dan kekhawatiran akan resesi global dapat mereda.
Ketidakpastian Tetap Menghantui Pasar
Meskipun ada optimisme, beberapa analis menyatakan bahwa masalah mendasar dalam hubungan perdagangan AS-Uni Eropa tetap belum terselesaikan. Penangguhan tarif hanya memberikan jeda sementara. Selain itu, rencana pengeluaran besar-besaran Trump dan pemotongan pajak yang kontroversial menimbulkan kekhawatiran fiskal di kalangan investor.
Konsensus Melemahnya Dolar AS dalam Jangka Panjang
Seiring dengan perubahan kebijakan fiskal dari konservatisme menuju pertumbuhan ekonomi yang agresif, para pelaku pasar semakin yakin bahwa dolar AS berada dalam jalur penurunan multi-tahun. Hal ini didorong oleh meningkatnya defisit dan pergeseran strategi kebijakan ekonomi AS yang cenderung pro-pertumbuhan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.1260. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka untuk menguji area resistance di kisaran 1.1425-1.1480.
Sebagai alternatif, jika harga turun di bawah level 1.1360, arah pergerakan diperkirakan akan berlanjut melemah untuk menguji area support di kisaran 1.1335-1.1310.
Resistance 1: 1.1425 Resistance 2: 1.1450 Resistance 3: 1.1480
Support1: 1.1360 Support 2: 1.1335 Support 3: 1.1310
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan gap down setelah harga tertahan di resistance 3.366, tetapi struktur bullish tetap terjaga karena harga bertahan di atas support 3.335, yang juga merupakan area konfirmasi breakout dari downtrend line. Jika support 3.335 bertahan, peluang untuk menguji kembali resistance 3.366 tetap terbuka, dengan target berikutnya di 3.398 dan 3.430.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4, terlihat harga saat ini berada di atas SMA 50, menunjukkan potensi pergerakan bullish jangka pendek. Harga telah mendekati resistance di 62.85, yang menjadi area kunci. Jika mampu menembus resistance ini, target berikutnya adalah 63.52 dan 64.15. Namun, jika terjadi penolakan di area resistance, harga berpotensi terkoreksi kembali ke support di 60.98, dengan support lebih rendah di 60.03 dan 59.21.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/CAD masih cenderung bearish pada time frame H4. Level pivot tercatat berada di 1.3860. Selama harga bergerak di bawah level ini, arah selanjutnya diperkirakan turun. Target penurunan berada di area support 1.3790-1.3760, dengan potensi menuju support kuat di 1.3700.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat saat ini berada di atas garis SMA 50, menunjukkan bahwa harga masih memiliki momentum untuk bertahan di atas support dinamis tersebut. Sebelumnya, harga sempat turun hingga di bawah level 3.200 sebelum rebound yang signifikan. Namun, kenaikan ini masih tertahan oleh resistance garis tren menurun (trend line), yang terus menjadi hambatan utama bagi pergerakan bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat saat ini harga berada di bawah SMA 50, menunjukkan adanya tekanan bearish yang dominan. Sebelumnya, harga sempat naik mendekati area resistance di 62.82 dan 63.52, namun gagal mempertahankan momentum bullish sehingga mengalami penurunan tajam. Saat ini, harga bergerak mendekati support di level 60.06, dengan support berikutnya di level 59.21 dan 57.70.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas pada time frame H4 masih cenderung bergerak turun, dengan level pivot berada di 3.329. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tren penurunan diperkirakan berlanjut untuk menguji area support di kisaran 3.295 hingga 3.258.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga sedang mencoba menembus area resistance 3.327-3.347. SMA 50 berada di bawah harga, mengindikasikan tren bullish jangka menengah yang masih valid. RSI 14 berada di level 66, mendekati zona overbought, sehingga peluang koreksi kecil tetap ada. Garis tren menurun (trendline hijau) menjadi level krusial; jika berhasil ditembus, dapat membuka jalan bagi kelanjutan kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.370-3.391.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga saat ini mengalami tekanan jual setelah gagal menembus area resistance 62,43-62,82. SMA 50 (garis merah) tampak mulai mendatar, sementara harga bergerak di bawahnya, mengindikasikan potensi peralihan tren menjadi bearish jika tekanan jual berlanjut. RSI 14 berada di level 40, mendekati area oversold, tetapi masih memberikan ruang untuk pelemahan lebih lanjut.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central melihat GBP/USD cenderung bullish. Level pivot utama berada di 1.3385. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan bisa berlanjut. Targetnya adalah area resistance di kisaran 1.3445 hingga 1.3500.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga mengalami rebound kuat dari level support utama di 3.250, dengan support tambahan di 3.204, yang sebelumnya menahan tekanan jual. Harga saat ini bergerak mendekati garis resistance dinamis berupa tren menurun, dengan resistance kunci berada di level 3.350. Jika harga berhasil menembus level ini, target selanjutnya berada di 3.371 hingga 3.397.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bullish setelah harga berhasil menembus resistance di 62,82, yang kini menjadi support terdekat. Support lain berada di 62,33 dan 61,49, yang dapat menjadi area penting jika terjadi koreksi. Tren naik semakin kuat dengan harga berada di atas SMA 50, mencerminkan dominasi pembeli.
Pergerakan harrga emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga saat ini berada dalam fase konsolidasi setelah penurunan tajam dari area resistance menurun (garis tren hijau atas). Harga sempat memantul dari area support di sekitar 3.152 dan kini bergerak mendekati resistance minor di 3.250, yang juga berdekatan dengan SMA 50). Jika harga mampu menembus level ini, maka potensi kenaikan ke area 3.290 hingga 3.328 terbuka, mengikuti pola pantulan teknikal menuju tren menurun jangka menengah.
