Market Summary
Peluang Trading Gold Jelang Jobs Data AS semakin menarik karena harga emas turun saat dolar menguat pada perdagangan Kamis. Dolar yang kokoh membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Kondisi ini memicu pergerakan tajam di pasar menjelang rilis laporan pekerjaan AS yang sempat tertunda.
Harga Emas Melemah Karena Dolar Kuat
Spot gold bergerak turun 0,4% ke $4.066,32 per ounce setelah sempat merosot lebih dari 1%. Kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,4% ke $4.065,30 per ounce. Penguatan dolar menuju level tertinggi dua minggu mendorong aksi jual, sementara trader melakukan penyesuaian portofolio menjelang akhir tahun.
Komentar pasar menyoroti bahwa penguatan dolar menjadi beban utama bagi emas, terutama saat aktivitas trading meningkat di periode pergantian tahun.
Jobs Data AS Jadi Pemicu Volatilitas
Risalah pertemuan The Fed Oktober menunjukkan pemangkasan suku bunga tetap berlanjut meski risiko inflasi masih ada. Kini, pasar menunggu laporan pekerjaan September yang tertunda. Konsensus memprediksi kenaikan 50.000 pekerjaan, jauh lebih tinggi daripada 22.000 pada Agustus.
Namun, The Fed tetap masuk pertemuan 10 Desember tanpa data lengkap karena laporan berikutnya baru tersedia pada 16 Desember.
Dampak Kebijakan The Fed bagi Trader Gold
Peluang pemangkasan suku bunga turun menjadi 34% dari sebelumnya 49%. Dalam kondisi seperti ini, emas cenderung mendapat dukungan saat ketidakpastian meningkat. Trader melihat peluang dari pergerakan harga yang dipengaruhi ekspektasi kebijakan The Fed.
Prospek Harga Emas Jangka Menengah
UBS menaikkan target harga emas pertengahan 2026 menjadi $4.500 per ounce. Kenaikan target ini muncul karena ekspektasi pemangkasan suku bunga, risiko geopolitik, dan permintaan kuat dari bank sentral serta ETF. Kondisi tersebut menambah Peluang Trading Gold Jelang Jobs Data AS, terutama bagi trader yang memanfaatkan volatilitas harga jangka pendek.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan gold di time frame H4 masih berada dalam tren bearish dengan level pivot di 4.110. Selama harga bergerak di bawah area tersebut, peluang penurunan tetap terbuka dengan support terdekat di 4.030. Jika level itu ditembus, penurunan dapat berlanjut menuju 3.997–3.970.
Sebagai alternatif, jika harga menembus ke atas 4.110, pergerakan naik berpotensi menguji resistance di 4.130–4.145
Resistance 1: 4.110 Resistance 2: 4.130 Resistance 3: 4.145
Support1: 4.030 Support 2: 3.997 Support 3: 3.970
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat bergerak mendatar di sekitar 4.085 dengan SMA 50 yang kini berada sedikit di atas harga dan berfungsi sebagai resistance dinamis. Selama harga tetap tertahan di bawah area 4.111–4.132, tekanan bearish masih dominan dan penurunan dapat kembali menguji support 4.055 lalu 4.029, dengan area 3.997 sebagai support kuat berikutnya.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 bergerak di area 59,43 dan masih berada di bawah garis tren menurun serta SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis. Selama harga tertahan di bawah zona 59,99 dan gagal menembus trenline turun, tekanan bearish cenderung dominan dan penurunan dapat berlanjut untuk menguji support 58,67 lalu 58,12, bahkan menuju 57,67 jika tekanan jual semakin kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih memiliki peluang bullish dengan level pivot di 60,10. Selama harga bergerak dan bertahan di atas level tersebut, kenaikan berpotensi berlanjut untuk menguji area resistance 60,85–61,50.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat masih bergerak di bawah SMA 50 sehingga tekanan bearish tetap dominan, meski harga sedang mencoba rebound ringan di atas area 4.040. Selama harga tertahan di bawah resistance 4.111, potensi penurunan kembali menuju 4040 tetap terbuka, dengan ruang lanjutan ke 4.007 hingga 3.975 jika tekanan jual menguat.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 mulai menunjukkan struktur penguatan setelah berhasil menembus dan bertahan di atas area 60,28 yang kini berfungsi sebagai support baru. Pergerakan harga yang sudah kembali berada di atas SMA 50 menandakan perubahan momentum dari netral menuju bullish, terutama setelah fase konsolidasi panjang di bawah garis tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa XAG/USD di time frame H4 masih berada dalam tekanan bearish dengan level pivot pada 50.50. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi penurunan tetap terbuka menuju area support 49.30–48.45.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan tekanan jual setelah harga gagal bertahan di atas area resistance 4.111–4.146 dan bergerak di bawah SMA50, sementara RSI berada di bawah level netral yang menandakan momentum melemah.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish setelah harga gagal bertahan di atas area 60,17–60,63 dan kembali bergerak di bawah SMA50, sementara RSI berada mendekati level netral yang mencerminkan momentum yang lemah.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih memiliki peluang bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 154.30. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan tetap terbuka untuk menguji resistance 155.00. Jika harga berhasil menembus resistance tersebut, momentum naik berpotensi berlanjut menuju area 155.30–155.70.
Harga emas pada time frame H4 saat ini bergerak dalam fase pullback setelah penurunan tajam, namun momentum masih tergolong lemah karena RSI berada di bawah level 50 yang menandakan dominasi seller masih kuat. Selama harga tertahan di area resistance 4.149–4.193, tekanan bearish berpeluang berlanjut dan dapat mendorong harga turun kembali ke area support 4.050–4.032 bahkan 3.998.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bergerak di bawah SMA 50, menandakan tren jangka pendek masih cenderung melemah, terlebih RSI juga berada di bawah level 50 sehingga momentum bullish belum solid. Selama harga tertahan di area resistance 60,17–60,63, tekanan bearish berpotensi berlanjut dan mendorong penurunan menuju support 59,13, kemudian 58,59 hingga 58,10.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih memiliki kecenderungan bullish, dengan level pivot di 4.210. Selama harga berada di bawah area tersebut, peluang penurunan tetap terbuka dan dapat membawa harga menguji support di kisaran 4.145–4.097.
Pergerakan emas pada grafik H4 masih berada dalam kecenderungan bullish selama harga bertahan di atas support utama 4.149, dengan momentum kenaikan yang tetap terjaga selama candle bergerak stabil di atas level tersebut. Sentimen positif ini diperkuat oleh posisi harga yang berada di atas SMA 50 serta RSI yang bertahan di atas level 50, menandakan dorongan beli yang masih dominan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish yang masih dominan setelah harga gagal bertahan di atas area 59,73 dan kembali berada di bawah garis tren turun, dengan posisi harga juga berada di bawah SMA 50 yang menegaskan lemahnya momentum. RSI yang berada di bawah level 50 turut memperlihatkan bahwa sentimen jual masih menguasai pasar.
