FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,66200 – 0,65600
Tekanan yang terjadi pada mata uang Aussie yang dilakukan oleh mata uang Greenback terus berlangsung. Bahkan Aussie melemah dalam 3 sesi berturut-turut, karena sentimen pasar membaik seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank kini memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan mulai memperketat kebijakan sesegera mungkin pada bulan Februari, dengan alasan inflasi yang tinggi di tengah ekonomi yang kapasitasnya terbatas. Perubahan ini menyusul keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada pertemuan kebijakan Desember lalu, sambil menunjukkan sikap yang sangat agresif. Saat ini memperkirakan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Februari sebesar 28%, sekitar 41% untuk bulan Maret, dan hampir seluruhnya diperhitungkan untuk bulan Agustus. Di bidang ekonomi, Indeks Sentimen Konsumen Westpac–Melbourne Institute turun 9% secara bulanan pada bulan Desember, dengan inflasi menjadi perhatian utama. Selain itu, data awal menunjukkan PMI Komposit melambat ke level terendah dalam 7 bulan, karena aktivitas sektor jasa melemah sementara aktivitas manufaktur meningkat.
Pivot : 0,66364
R1 : 0,66554 S1 : 0,66125
R2 : 0,66793 S2 : 0,65935
R3 : 0,66983 S3 : 0,65696
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 154,600 – 154,000
Keperkasaan mata uang Yen terhadap Dollar AS terus berlanjut, menuju level terkuatnya satu bulan karena para pelaku pasar bersiap untuk pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) Jum’at nanti. Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%. Perhatian pasar akan terfokus pada pernyataan Gubernur Kazuo Ueda setelah pertemuan untuk mendapatkan panduan mengenai arah kebijakan tahun depan, dengan analis memperkirakan suku bunga kebijakan dapat mencapai 1% pada bulan Juli. Ekspektasi terhadap kebijakan yang lebih ketat didukung oleh data ekonomi domestik yang kuat, termasuk inflasi konsumen yang tetap berada di atas tingkat historis. Laporan juga menunjukkan bahwa para pejabat senior di kabinet Perdana Menteri Sanae Takaichi kemungkinan besar tidak akan menentang kenaikan suku bunga, dengan alasan kekhawatiran bahwa yen yang lemah, sebagian karena penundaan pengetatan kebijakan moneter BOJ, mendorong biaya impor dan inflasi yang lebih tinggi. Selain itu, data bank sentral menunjukkan sentimen di kalangan produsen besar meningkat menjadi +15 pada kuartal keempat dari +14 pada kuartal ketiga, menandai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Pivot : 154,781
R1 : 155,174 S1 : 154,302
R2 : 155,653 S2 : 153,909
R3 : 156,046 S3 : 153,430
GBPUSD
Opportunity : Bullish menuju : 1.3470 – 1.3510
Sesuai perkiraan, pounds ditutup menguat pafa perdagangan Selasa kemarin. Poundsterling menguat meskipun data menunjukkan tingkat pengangguran Inggris mencapai level tertinggi sejak awal 2021 dan pertumbuhan upah sektor swasta mencatat laju terlemah dalam hampir lima tahun. Penguatan Poundsterling disebabkan respon market terhadap data Tenaga-kerja AS yang tidak memuaskan. Data tenaga-kerja AS jatuh untuk bulan Oktober, namun bertambah di bulan November. Penambahan ini belum mampu membawa mata-uang Dollar kembali menguat. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data inflasi Inggris pada siang nanti.
Open : 1.3421 Pivot : 1.3417
R1 : 1.3456 S1 : 1.3393
R2 : 1.3470 S2 : 1.3355
R3 : 1.3510 S3 : 1.3326
EURUSD
Opportunity : Bullish Menuju 1.1803 – 1.1817
Euro bergerak relatif stabil diperdagangan Selasa kemarin. Sempat menguat namun kembali melemah di sesi perdagangan AS. Dollar AS bergerak melemah tipis setelah rilis data ketenagakerjaan. investor mencerna sinyal beragam dari laporan tenaga kerja Amerika Serikat. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penambahan 64.000 pekerjaan nonfarm payrolls pada November, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%. Angka tersebut menunjukkan pemulihan setelah kontraksi pada Oktober yang dipengaruhi keluarnya lebih dari 150.000 pegawai federal akibat kebijakan efisiensi pemerintahan di bawah Presiden Donald Trump. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukungnoleh rilisnya data ekonomi kawasan yang cenderung positif terutama dari Jerman.
Open : 1.1745 Pivot : 1.1761
R1 : 1.1777 S1 : 1.1734
R2 : 1.1803 S2 : 1.1720
R3 : 1.1817 S3 : 1.1700
USDCHF
Opportunity : Bearish menuju : 0.7925 – 0.7905
Swiss Franc ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa kemarin. Rilisnya data tenaga-kerja AS direspon beragam oleh para investor. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penambahan 64.000 pekerjaan nonfarm payrolls pada November, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%. Angka tersebut menunjukkan pemulihan setelah kontraksi pada Oktober yang dipengaruhi keluarnya lebih dari 150.000 pegawai federal akibat kebijakan efisiensi pemerintahan di bawah Presiden Donald Trump. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan proyeksi pelemahan Dollar AS masih akan berlanjut akibat data Tenaga-kerja yang kurang memuaskan.
Open : 0.7949 Pivot : 0.7947
R1 : 0.7969 S1 : 0.7935
R2 : 0.7983 S2 : 0.7925
R3 : 0.7999 S3. : 0.7905
USDCAD
Opportunity :
Sell limit di 1.37785 dengan target 1.37530 dan tstop loss diatas 1.38296
USDCAD masih bergerak dalam bias bearish setelah menembus support struktural di sekitar 1.37293. Candle terakhir menunjukkan konsolidasi sideways di bawah pivot harian yang mengindikasikan tekanan jual masih dominan dengan kemungkinan lower lows baru terbentuk jika harga gagal menembus di atas R1 di 1.37785. Level resistance kuat berada di sekitar 1.38052–1.38296, sedangkan support jangka pendek yang relevan berada di 1.37274 dan 1.37030. Momentum bearish hanya akan hilang bila harga mampu bertahan di atas 1.37785 dan stabil di atas pivot point harian 1.37541.
Tidak ada rilis ekonomi berdampak tinggi khusus untuk Kanada atau AS pada 17 Desember yang tercatat secara jelas saat ini, namun pasar masih mencerna keputusan Federal Reserve yang baru saja memangkas suku bunga dan komentar pejabat Fed yang cenderung data dependent terhadap langkah selanjutnya. Sentimen risiko global dan dolar AS yang relatif melemah memberi tekanan pada USD/CAD. Adanya street speeches dari pejabat Fed juga bisa memicu volatilitas USD sehingga mempengaruhi pasangan ini hari ini.
Open Price : 1.37513 Pivot :1.37541
R1 :1.37785 S1 :1.37274
R2 :1.38052 S2 :1.37030
R3 :1.38296 S3 :1.36763
DXY
Opportunity: Bearish Range 98,200 – 97,700
Pelemahan mata uang Greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya terus berlanjut. Terlihat nyata pada Indeks Dollar AS (DXY) yang kembali anjlok dan sentuh level terendahnya 97,869. Level tersebut merupakan level terendahnya dalam lebih dari dua bulan, karena para pelaku pasar terus memprediksi bahwa Federal Reserve masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga dana federal lagi tahun depan. Data ekonomi yang tertunda tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi investor terhadap kemungkinan 2x penurunan suku bunga tambahan pada tahun 2026. Laporan ketenagakerjaan menunjukkan ekonomi AS menambah 64.000 pekerjaan pada bulan November, di atas perkiraan 50.000, sementara tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,6%, level tertinggi sejak 2021, yang menandakan lemahnya pasar tenaga kerja. Sementara itu, penjualan ritel secara keseluruhan stagnan, terbebani oleh penurunan di dealer mobil dan SPBU, meskipun pengeluaran tetap lebih kuat di beberapa kategori lainnya. Dollar AS melemah terutama terhadap Poundsterling Inggris dan Yen Jepang, dan juga sedikit melemah terhadap Euro. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu ini, sementara Bank of England (BoE) secara luas diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman sebesar 25 bps, dan Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga.
Pivot : 98,133
R1 : 98,398 S1 : 97,947
R2 : 98,584 S2 : 97,682
R3 : 98,849 S3 : 97,496

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish ke area 49,000
Saham-saham Jepang mengalami penurunan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa, dengan Indeks Nikkei 225 turun 1,56% menjadi 49.383 dan Indeks Topix yang lebih luas merosot 1,78% menjadi sekitar 3.371. Pasar mengikuti aksi jual yang dipicu oleh AI di Wall Street, sementara investor juga mengambil posisi menjelang laporan pekerjaan penting AS yang dapat membentuk ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve. Di dalam negeri, sentimen tetap waspada menjelang kenaikan suku bunga Bank of Japan yang banyak diantisipasi akhir pekan ini, didukung oleh data ekonomi yang kuat baru-baru ini. Saham-saham teknologi dan terkait AI memimpin penurunan, dengan kerugian tajam pada SoftBank Group (-1,7%), Kioxia Holdings (-5,6%), Fujikura (-6,7%), Disco Corp (-2,9%), dan Advantest (-1,4%). Tekanan jual juga terlihat di saham-saham keuangan, konsumen, dan industri besar, termasuk Mitsubishi UFJ (-3,2%), Sony Group (-1,6%), dan Mitsubishi Heavy Industries (-2,7%)
Pivot : 51,375
R1 : 51,829 S1 : 50,875
R2 : 52,320 S2 : 50,430
R3 : 52,765 S3 : 49,930
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 24,900
Indeks Hang Seng turun 393 poin, atau 1,5%, menjadi 25.217 pada hari Selasa, ditutup pada level terendah dalam hampir empat minggu dan memperpanjang penurunan tajam sesi sebelumnya karena saham-saham daratan Tiongkok semakin merosot dan para pedagang semakin gelisah menjelang data penting AS minggu ini. Sementara itu, ekonomi Tiongkok menunjukkan lebih banyak tanda perlambatan pada bulan November, dengan output industri dan penjualan ritel yang mengecewakan. Saham-saham properti memimpin penurunan di tengah kekhawatiran akan penurunan yang berkepanjangan, terutama setelah China Vanke mengatakan akan mengadakan pertemuan pemegang obligasi kedua setelah gagal mendapatkan persetujuan untuk memperpanjang pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada hari Senin. Saham-saham teknologi, konsumen, dan keuangan juga mundur, dengan momentum yang kurang setelah pertemuan kebijakan utama di Tiongkok berakhir minggu lalu. Namun demikian, kerugian mereda karena data lokal menunjukkan pertumbuhan manufaktur kuartal ketiga Hong Kong terkuat dalam hampir tiga tahun. Saham Xiaomi turun 2% akibat tekanan di pasar smartphone, sementara Zijin Gold (-5,9%), Tencent Music (-3,4%), China Hongqiao (-2,9%), dan SMIC (-2,2%) termasuk di antara saham-saham yang mengalami penurunan terbesar.
Pivot : 26,361
R1 : 26,620 S1 : 26,024
R2 : 26,957 S2 : 25,765
R3 : 27,216 S3 : 25,428
NASDAQ
Opportunity:Sell Limit: 25,461 | SL: 25,561 | TP: 25,000
Kontrak berjangka saham AS sedikit turun pada hari Rabu karena data pasar tenaga kerja yang beragam gagal memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve. Laporan pekerjaan November menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja sebesar 64.000, sedikit di atas perkiraan, tetapi angka Oktober direvisi jauh lebih rendah dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%, tertinggi sejak 2021, yang menggarisbawahi pendinginan pasar tenaga kerja secara bertahap. Penjualan ritel datar pada bulan tersebut, memperkuat tanda-tanda bahwa permintaan konsumen kehilangan momentum. Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow dan S&P 500 masing-masing turun 0,62% dan 0,24%, sementara Nasdaq Composite naik 0,23%, didukung oleh reli saham Tesla ke rekor tertinggi baru. Investor sekarang menantikan pernyataan dari pejabat Federal Reserve Christopher Waller dan John Williams pada hari Rabu, serta laporan inflasi konsumen November yang sangat dinantikan yang akan dirilis pada hari Kamis.
Pivot : 25,725.33
R1 : 25,872.17 S1 : 25,584.92
R2 : 26,012.58 S2 : 25,438.08
R3 : 26,229.83 S3 : 25,150.83

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Sempat terkoreksi, namun harga masih bertahan di atas di atas 4.245-4.285. Dengan begitu trend tetap bullish, dengan potensi pengujian kembali resistance 4.330 – 4.381.
Harga emas menguat dan diperdagangkan di atas level USD 4.320 per ons pada hari Rabu, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang terakhir terlihat pada Oktober. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya keyakinan investor bahwa Federal Reserve masih memiliki ruang untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter pada tahun depan. Data pasar tenaga kerja Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang semakin jelas, tercermin dari tingkat pengangguran yang secara tak terduga naik ke 4,6% pada November, level tertinggi sejak 2021. Selain itu, pertumbuhan upah juga melambat ke laju terlemah dalam lebih dari dua tahun, memperkuat ekspektasi bahwa tekanan inflasi akan terus mereda.
Pivot : 4.285
R1 4.330 R2 4.356 R3 4.381
S1 4.285 S2 4.265 S3 4.245
Silver
Opportunity : Buy stop di 64.601 dengan target 65.597 dan stop loss dibawah 62.459
XAGUSD masih dalam bias bullish dengan Harga open hari ini 63.766 di atas pivot 63.301 dan bergerak dalam rentang resistance di sekitar 64.451 – 65.293. Harga terkoreksi ringan namun bertahan di atas S1 62.459, menandakan minat beli masih besar. Struktur higher lows sepanjang awal Desember mendukung bias bullish, sementara jika harga mampu menembus 64.451, target berikutnya bisa menuju 65.293 dan bahkan 66.443 jika momentum naik berlanjut.
Walaupun tidak ada rilis data makro ekonomi berdampak tinggi secara langsung pada XAGUSD hari ini, pergerakan logam mulia seperti silver masih dipengaruhi oleh risk sentiment global dan kebijakan moneter The Fed yang dovish setelah beberapa rate cut. Minat pasar terhadap aset safe-haven cenderung meningkat ketika ekspektasi suku bunga menurun atau data ekonomi AS mengecewakan, mendukung tekanan turun pada USD dan mendorong XAGUSD. Sentimen pasar terhadap logam industri juga tetap kuat, memberikan dukungan trend naik.
Open price :63.766 Pivot :63.301
R1 :64.451 S1 :62.459
R2 :65.293 S2 :61.309
R3 :66.443 S3 :60.467
Oil
Opportunity : Trend masih bearish, meski ada potensi rebound menguji area resistance 57,13-57,72.
Harga minyak mentah WTI naik ke kisaran USD 56 per barel pada hari Rabu, mencatat pemulihan terbatas setelah sebelumnya menyentuh level terendah hampir lima tahun. Kenaikan ini dipicu oleh keputusan Presiden Donald Trump untuk memberlakukan pemblokiran total terhadap kapal tanker minyak yang terkait dengan Venezuela dan masuk dalam daftar sanksi. Kebijakan tersebut menyusul penyitaan kapal tanker yang diblacklist di lepas pantai Venezuela serta peningkatan kehadiran militer Amerika Serikat di wilayah tersebut, yang menambah kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan.
Meski demikian, penguatan harga minyak masih terbatas karena pasar tetap dibayangi tekanan fundamental yang kuat. Kemajuan menuju kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina meningkatkan harapan akan pelonggaran pembatasan terhadap ekspor minyak Rusia, di tengah kondisi pasar yang sudah menghadapi risiko kelebihan pasokan. Sepanjang tahun ini, harga minyak berada dalam tren tertekan akibat melimpahnya pasokan global, seiring OPEC+ secara bertahap mengembalikan kapasitas produksi yang sebelumnya ditahan dan produsen non-OPEC terus meningkatkan output. Di sisi permintaan, tanda-tanda pelemahan mulai terlihat di beberapa wilayah utama, termasuk China, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Dengan kombinasi tekanan dari sisi pasokan dan permintaan tersebut, harga minyak diperkirakan akan mencatatkan kinerja tahunan terburuk dalam tujuh tahun terakhir, meskipun risiko geopolitik masih berpotensi memicu volatilitas jangka pendek.
Pivot: 55,47
R1 56,06 S1 54,40
R2 57,13 S2 53,81
R3 57,72 S3 52,74
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Rabu, 17 Desember 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Bagaimana CAD Merespon Data Inflasi Kanada?
Catat jam dan waktunya ya!
| Rabu, 17 Desember 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:


















