Tinjauan Pasar dan Outlook Ekonomi Agustus 2025
Ringkasan pasar dan proyeksi ekonomi Agustus 2025 menunjukkan pasar saham global menguat pada penutupan perdagangan Jumat, didukung optimisme bahwa suku bunga acuan AS masih berpeluang turun lagi tahun ini. Indeks MSCI untuk saham global naik 0,52%, sementara di Wall Street, Dow Jones menguat 0,47% menjadi 44.175,61, S&P 500 naik 0,78% menjadi 6.389,45, dan Nasdaq menguat 0,98% ke 21.450,02.
Kinerja Pasar Eropa dan Sentimen Tarif
Di Eropa, indeks STOXX 600 naik 0,2% dan mencatat kenaikan mingguan lebih dari 2%, menjadi performa terbaik dalam 12 minggu terakhir, didorong laporan keuangan positif serta meningkatnya keyakinan pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed. Optimisme juga datang dari kabar bahwa tarif impor AS yang mulai berlaku Kamis lalu masih berpeluang dinegosiasikan. Meski saat ini tarif berada pada level tertinggi dalam setidaknya satu abad, besaran aktualnya lebih rendah dari kekhawatiran awal pada April lalu—misalnya, tarif Uni Eropa hanya 15% dibanding ancaman 50% sebelumnya. Namun, angka 15% tetap dinilai sebagai guncangan besar bagi ekonomi global dalam jangka menengah. Di sisi geopolitik, kabar kemungkinan gencatan senjata Rusia-Ukraina turut memengaruhi sentimen pasar, meski belum ada kepastian kesepakatan.
Emas dan Komoditas Energi di Ringkasan Pasar dan Proyeksi Ekonomi Agustus 2025
Harga emas menjadi sorotan setelah kontrak berjangka emas AS untuk Desember melonjak 1,1% menjadi $3.491,30 per ons, bahkan sempat menyentuh rekor intraday di $3.534,10. Kenaikan ini dipicu keputusan otoritas bea cukai AS yang menetapkan batang emas berukuran 1 kilogram dan 100 ons akan dikenakan tarif impor khusus negara, bertentangan dengan perkiraan sebelumnya. Kebijakan ini berpotensi memukul Swiss, pusat pemurnian emas terbesar dunia, yang menjadikan emas sebagai salah satu ekspor utama ke AS. Harga emas spot bertahan di sekitar $3.400 per ons, mencatat kenaikan mingguan hampir 1% untuk pekan kedua berturut-turut, didukung ketidakpastian perdagangan dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Di pasar energi, harga minyak Brent naik tipis 0,24% menjadi $66,59 per barel, sementara minyak mentah AS stagnan di $63,88 per barel. Sepanjang pekan, keduanya mencatat kerugian akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi imbas tarif perdagangan serta ekspektasi gencatan senjata Rusia-Ukraina yang menekan harga.
Obligasi, Mata Uang, dan Pasar Asia
Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun naik 3,9 basis poin menjadi 4,283%, menandai kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Indeks dollar AS menguat 0,31%, dengan euro melemah 0,23% dan yen Jepang tertekan 0,44% terhadap dollar.
Pasar saham Asia bergerak campuran, dengan indeks Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,63%, sedangkan Nikkei Jepang melonjak 1,85% terdorong penguatan Wall Street dan pelemahan yen. Secara keseluruhan, pergerakan pekan ini dipengaruhi oleh kombinasi optimisme pemangkasan suku bunga, dinamika tarif perdagangan, perkembangan geopolitik, dan lonjakan harga emas—menciptakan sentimen yang kompleks menjelang pekan perdagangan berikutnya.
WEEK AHEAD
(11 – 15 Agustus 2025)
Pekan depan, investor akan terus memantau perkembangan ketegangan perdagangan, khususnya menjelang tenggat 12 Agustus untuk kesepakatan AS–China. Jika tidak ada kemajuan, tarif lebih dari 100% berpotensi diberlakukan. Isu geopolitik juga akan menjadi sorotan, dengan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi konflik di Ukraina.
Selain itu, pasar akan menantikan data ekonomi utama dari berbagai negara. Dari AS, agenda meliputi inflasi konsumen (CPI) dan produsen (PPI), penjualan ritel, dan produksi industri. Pasar juga menantikan pembacaan awal sentimen konsumen Universitas Michigan.
Secara global, perhatian akan tertuju pada produksi industri, penjualan ritel, dan pinjaman baru yuan di China. PDB Zona Euro dan indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman juga menjadi fokus. Dari Jepang, pasar menunggu rilis PDB kuartal II.
Data penting lainnya meliputi inflasi dari India dan Brasil. Inggris akan merilis serangkaian data ekonomi, termasuk PDB, pasar tenaga kerja, produksi industri, dan neraca perdagangan. Bank Sentral Australia (RBA) juga dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya.
Dengan berbagai agenda ekonomi penting dan ketegangan geopolitik, ringkasan pasar dan proyeksi ekonomi Agustus 2025 memberikan gambaran kompleks bagi investor dalam mengambil keputusan pekan depan.
Agenda Ekonomi AS dan Kanada
Di AS, sorotan akan tertuju pada laporan CPI Juli, yang diperkirakan naik menjadi 2,8% (tertinggi dalam lima bulan), sementara CPI inti diproyeksikan meningkat ke 3%. Data PPI menyusul, dengan proyeksi kenaikan 0,2% secara bulanan untuk headline maupun inti, setelah stagnan pada Juni. Penjualan ritel diperkirakan tumbuh 0,5%, sedikit melambat dari 0,6% pada bulan sebelumnya, sementara produksi industri diperkirakan turun 0,2%. Sentimen konsumen Universitas Michigan diproyeksikan membaik.
Data penting lainnya mencakup harga impor dan ekspor, laporan anggaran bulanan, indeks optimisme bisnis NFIB, indeks manufaktur Empire State NY, dan data persediaan bisnis. Pasar juga akan memantau proses konfirmasi Stephen Miran sebagai anggota FOMC terbaru, serta pernyataan dari sejumlah pejabat The Fed. Musim laporan keuangan kuartal II akan berlanjut dengan rilis dari Cisco, Applied Materials, Deere & Company, dan beberapa perusahaan ADR China besar. Di Kanada, pasar menunggu ringkasan pembahasan Bank of Canada (BoC)
Sorotan Data Eropa dan Inggris
Di Inggris, pekan depan akan dipenuhi rilis data, termasuk laporan ketenagakerjaan, PDB kuartal II, output manufaktur, dan neraca perdagangan. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 4,7% (tertinggi sejak Juli 2021), sementara pertumbuhan upah diproyeksikan melambat ke 4,7%, terendah dalam sembilan bulan. PDB Juni diperkirakan tumbuh 0,2%, memberikan pertumbuhan kuartal II sebesar 0,1%.
Di kawasan Eropa, indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman diprediksi turun tajam dari level tertinggi sejak Februari 2022. Harga grosir diperkirakan naik untuk bulan kedua berturut-turut. Produksi industri Zona Euro kemungkinan melemah pada Juni setelah rebound di Mei. Estimasi kedua PDB kuartal II juga akan dirilis.
Beberapa negara, termasuk Swiss, Polandia, dan Rusia, akan merilis pembacaan awal PDB. Data inflasi final akan dipublikasikan oleh sejumlah ekonomi besar. Agenda lainnya mencakup neraca perdagangan Italia, inflasi Rusia, dan produksi industri Turki.
Dari sisi kebijakan moneter, Norges Bank di Norwegia diperkirakan mempertahankan suku bunga di 4,25%. Keputusan ini menyusul pemangkasan pertama dalam lima tahun pada pertemuan sebelumnya.
Agenda Ekonomi Asia dan Australia di Ringkasan Pasar 11 – 15 Agustus 2025
China akan merilis serangkaian data bulanan, termasuk produksi industri yang diperkirakan melambat ke 5,8% dari 6,8%, sementara penjualan ritel dan investasi aset tetap diperkirakan stabil di 4,8% dan 2,8%. Data pinjaman baru yuan juga diantisipasi melambat. Di Jepang, PDB kuartal II diperkirakan tumbuh 0,1% secara kuartalan, sedikit rebound dari hasil datar pada kuartal I. Agenda lainnya mencakup survei Reuters Tankan, indeks harga produsen, dan pesanan mesin perkakas.
Di Australia, RBA diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,6% di tengah melemahnya permintaan domestik dan meningkatnya pengangguran. Data penting lainnya meliputi survei kepercayaan bisnis NAB, angka pinjaman perumahan, dan serangkaian data pasar tenaga kerja.
Dengan berbagai agenda ekonomi penting, ringkasan pasar dan proyeksi ekonomi Agustus 2025 memberikan panduan bagi investor menghadapi pekan perdagangan berikutnya.
Data Mingguan Perdagangan Emas (04 – 08 Agustus 2025)
Open : 3.365,72 High : 3.408,98 Low : 3.345,05 Close : 3.395,34 Range : 63,93
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.357 | R1 3.421 |
| S2 3.319 | R2 3.447 |
| S3 3.293 | R3 3.485 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (04 – 08 Agustus 2025)
Open : 66,73 High : 67,73 Low : 62,81 Close : 63,42 Range : 4,92 OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 61,58 | R1 66,50 |
| S2 59,73 | R2 69,57 |
| S3 56,66 | R3 71,42 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Memasuki minggu kedua bulan Agustus, pelaku pasar akan dihadapkan pada kombinasi faktor yang bisa mengguncang sentimen investasi global. Ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan The Fed terus menjadi faktor utama yang memengaruhi arah pasar. Ketegangan geopolitik kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gelombang tarif baru pada 1 Agustus lalu. Di tengah kondisi ini, musim laporan keuangan perusahaan besar terus berlanjut, dan sejumlah keputusan penting dari bank sentral dunia akan menjadi sorotan utama. Berikut rangkuman agenda ekonomi dan pasar utama yang akan mempengaruhi pergerakan global, dibagi berdasarkan kawasan.
Minggu depan, pasar global akan diwarnai oleh kombinasi antara perkembangan kebijakan perdagangan Amerika Serikat, dimulainya musim laporan keuangan secara penuh, serta sederet rilis data ekonomi utama dari berbagai negara. Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan terus mengirimkan pemberitahuan tarif baru ke sejumlah negara, termasuk Uni Eropa, memperluas tensi dagang yang telah mengguncang pasar keuangan.
Pada pekan mendatang, perhatian investor global akan tertuju pada perkembangan kebijakan perdagangan Amerika Serikat, seiring mendekatnya tenggat waktu 9 Juli. Tanggal tersebut menandai berakhirnya masa penangguhan tarif impor yang diumumkan pada bulan April lalu. Pemerintahan AS telah mulai mengirimkan surat resmi kepada mitra dagangnya, berisi rincian tarif yang akan diberlakukan jika tidak tercapai kesepakatan baru.
Pekan depan, perhatian investor akan terpusat pada sejumlah agenda penting di tingkat global, termasuk negosiasi perdagangan, forum bank sentral, dan data ekonomi utama dari berbagai kawasan. Tenggat waktu 9 Juli menjadi momen kunci bagi kebijakan perdagangan, sementara Forum Bank Sentral ECB akan menjadi platform penting untuk memahami prospek ekonomi global dan kebijakan moneter.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah akan menjadi perhatian utama pasar minggu depan setelah serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas. Selain itu, perhatian investor juga akan tertuju pada perkembangan negosiasi perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya, serta pertemuan G7 di Kanada, di mana para pemimpin ekonomi terbesar dunia akan membahas tantangan global utama.
Memasuki pekan yang dimulai pada 9 Juni, pasar global akan menghadapi agenda ekonomi yang relatif tenang, meskipun beberapa data penting dan peristiwa geopolitik tetap menjadi perhatian utama. Isu terkait negosiasi tarif, khususnya ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan Amerika Serikat, akan menjadi topik yang diawasi ketat oleh pelaku pasar. Berikut adalah rangkuman sorotan utama dari berbagai kawasan:
Minggu pertama bulan Juni 2025 diperkirakan akan menjadi periode yang penuh dengan pergerakan pasar yang dipicu oleh berbagai rilis data ekonomi penting serta isu geopolitik yang terus berkembang. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali menjadi perhatian setelah Presiden Donald Trump menuduh Tiongkok melanggar kesepakatan untuk meredakan ketegangan tarif. Pernyataan ini diperkuat oleh komentar Menteri Perdagangan AS yang menyebut bahwa pembicaraan antara kedua negara saat ini “sedikit terhenti.” Isu ini diperkirakan akan terus mendominasi sentimen pasar selama pekan mendatang.
