Market Summary
Peluang Trading Emas kembali menjadi perhatian pelaku pasar global menjelang rilis data ketenagakerjaan dan inflasi Amerika Serikat. Harga emas melemah pada perdagangan Selasa seiring meningkatnya kehati-hatian investor dalam menunggu arah kebijakan Federal Reserve.
Harga emas spot turun 0,3% ke level USD 4.290,33 per troy ounce pada pukul 06.37 GMT. Meski terkoreksi, emas telah melonjak sekitar 64% sepanjang tahun dan mencetak berbagai rekor harga. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS melemah 0,4% ke USD 4.316,40 per troy ounce.
Area Teknis Kritis Uji Keyakinan Pasar
Pergerakan emas saat ini berada dekat area resistance penting. Analis mengatakan bahwa harga emas saat ini sedang menguji level tertinggi sebelumnya di sekitar USD 4.380 per troy ounce yang tercapai pada pertengahan Oktober.
Pasar kini menilai apakah terdapat keyakinan yang cukup kuat untuk menembus level tersebut atau justru terjadi pelemahan momentum. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung menahan posisi sambil menunggu konfirmasi dari data ekonomi AS.
Ekspektasi Suku Bunga Berdasarkan CME Group
Peluang trading emas semakin semakin terbuka karena berdasarkan CME Group FedWatch Tool, pelaku pasar memproyeksikan peluang sekitar 76% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Januari. Sebagian trader bahkan memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga ke depan.
Data ekonomi pekan ini diperkirakan memberi petunjuk baru terkait seberapa cepat The Fed dapat melonggarkan kebijakan moneter pada 2026. Lingkungan suku bunga yang lebih rendah secara historis mendukung kinerja emas karena aset ini tidak memberikan imbal hasil.
Data Tenaga Kerja AS Jadi Fokus Utama
Laporan gabungan data ketenagakerjaan AS untuk Oktober dan November dijadwalkan rilis pada Selasa. Namun, laporan tersebut tidak memuat sejumlah detail penting akibat penutupan pemerintah AS selama 43 hari, termasuk tingkat pengangguran bulan Oktober.
Selain laporan tenaga kerja, pasar juga menanti klaim pengangguran mingguan serta indeks inflasi pilihan The Fed, yaitu Personal Consumption Expenditures (PCE), yang akan dirilis di akhir pekan.
Pernyataan The Fed Soal Inflasi
Gubernur The Fed, Stephen Miran, menyampaikan bahwa inflasi yang masih berada di atas target saat ini tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi fundamental penawaran dan permintaan. Ia menilai tekanan harga yang terjadi lebih mendekati target inflasi bank sentral sebesar 2%.
Pernyataan tersebut memperkuat pandangan pasar bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter masih terbuka, sehingga menopang sentimen jangka menengah emas.
Pergerakan Dolar AS dan Sentimen Pasar
Indeks dolar AS bergerak stabil di sekitar level 98,3 dan bertahan dekat posisi terendah dua bulan. Pelemahan dolar terjadi seiring posisi investor yang bersiap menghadapi rilis data tenaga kerja gabungan yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintah.
Selain itu, pasar juga mencermati data penjualan ritel, indikator awal sektor manufaktur, serta rilis indeks harga konsumen (CPI) AS bulan November yang dijadwalkan pada Kamis.
Di sisi politik, pelaku pasar turut mencermati menurunnya peluang Kevin Hassett menggantikan Jerome Powell, setelah muncul laporan bahwa penasihat Presiden Trump lebih mendukung kandidat yang dinilai independen.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan XAU/USD pada time frame H4 masih cenderung melemah dengan level pivot di 4.317. Selama harga bertahan di bawah area tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dan mendorong penurunan menuju area support di kisaran 4.257–4.220.
Sebagai skenario alternatif, Trading Central menilai bahwa apabila harga mampu bergerak naik dan menembus level 4.317, peluang penguatan terbuka untuk menguji area resistance di rentang 4.333–4.353.
Resistance 1: 4.317 Resistance 2: 4.333 Resistance 3: 4.353
Support1: 4.257 Support 2: 4.240 Support 3: 4.220
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
