Pasar Saham Global Bergerak Variatif di Akhir Tahun
Pasar saham global bergerak melemah pada perdagangan Selasa, menjelang penutupan tahun 2025. Bursa saham Amerika Serikat terkoreksi dalam sesi dengan volume tipis akibat libur akhir tahun, meskipun sepanjang tahun indeks utama mencatat kinerja yang solid dengan kenaikan dua digit.
Dow Jones Industrial Average turun 0,20% ke level 48.367,06, S&P 500 melemah 0,14% ke 6.896,23, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,23% ke 23.419,08. Tekanan ini muncul di tengah sikap hati-hati investor menjelang pergantian tahun, setelah periode volatil yang diwarnai ketegangan geopolitik dan dinamika kebijakan moneter.
The Fed Soroti Risiko Ekonomi AS
Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan mayoritas pejabat bank sentral Amerika Serikat sepakat mengenai kebutuhan pemangkasan suku bunga. Namun, perbedaan pandangan mencuat terkait risiko inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja.
The Fed menilai inflasi masih berada di level yang relatif tinggi, sementara pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda perlambatan. Kondisi ini membuka ruang perdebatan kebijakan moneter yang berpotensi berlanjut hingga 2026, seiring upaya menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.
Eropa dan Asia Berlawanan Arah
Di Eropa, pasar saham justru menguat dan mencetak rekor penutupan baru. Indeks STOXX 600 naik 0,6%, didorong oleh saham perbankan dan komoditas. Indeks FTSEurofirst 300 juga menguat 0,59%, mencerminkan optimisme investor meski likuiditas pasar menipis.
Sementara itu, pasar saham global di kawasan Asia-Pasifik bergerak bervariasi. Indeks saham Asia di luar Jepang menguat tipis 0,13%, namun Nikkei Jepang terkoreksi 0,37% ke 50.339,48. Saham pasar berkembang mencatat kenaikan moderat sebesar 0,17%.
Emas Bangkit, Catatkan Tahun Terbaik Sejak 1979
Harga emas kembali menguat setelah tekanan jual pada sesi sebelumnya. Emas spot naik 0,3% ke USD 4.344,75 per troy ounce dan tetap berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Pergerakan ini mencerminkan minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Harga perak melonjak tajam sebesar 5,4% ke USD 76,20 per ounce, didorong oleh aksi beli setelah koreksi tajam akibat aksi ambil untung akhir tahun.
Dolar Tertekan, Yield Obligasi Bergerak Stabil
Dolar AS bertahan menguat tipis setelah rilis risalah The Fed, meski masih mencatatkan pelemahan tahunan terdalam dalam delapan tahun terakhir. Indeks dolar naik 0,23% ke 98,23, sementara euro melemah ke USD 1,1745 dan yen Jepang melemah ke 156,44 per dolar AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak relatif stabil. Yield obligasi 10 tahun naik tipis ke 4,12%, yield 30 tahun berada di 4,805%, sedangkan yield obligasi 2 tahun turun ke 3,446%, mencerminkan ekspektasi kebijakan suku bunga ke depan.
Minyak Bertahan di Tengah Ketegangan Geopolitik
Harga minyak bergerak stabil seiring meredanya harapan tercapainya kesepakatan damai Rusia–Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan sikap negosiasi Moskow akan semakin keras setelah tuduhan serangan terhadap kompleks residensinya, yang dibantah oleh Ukraina.
Minyak mentah AS ditutup melemah tipis 0,22% di USD 57,95 per barel, sementara Brent turun 0,03% ke USD 61,92 per barel. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya terkait Yaman, turut menopang harga energi.
Prospek Awal 2026
Secara keseluruhan, pasar saham global memasuki 2026 dengan fondasi kinerja tahunan yang kuat, meski menghadapi tantangan dari kebijakan moneter, inflasi, dan geopolitik. Pergerakan emas, dolar, dan obligasi menunjukkan investor mulai bersiap menghadapi dinamika pasar yang berpotensi tetap volatil di awal tahun mendatang.
Prospek harga Emas Rabu | 31 Desember 2025
Pergerakan emas pada timeframe H4 masih berada dalam struktur bullish jangka menengah, namun pemulihan belum terlihat solid karena harga masih kesulitan menembus SMA 50. Setelah rebound dari area support 4.322–4.302, harga kembali tertahan di kisaran 4.405 yang berdekatan dengan SMA 50, sehingga tekanan jual masih terasa di area tersebut.
Selama harga belum mampu bertahan di atas SMA 50, potensi konsolidasi atau koreksi lanjutan tetap terbuka dengan support di 4.322 dan 4.302. Penembusan valid di atas 4.405 akan menjadi sinyal awal kelanjutan kenaikan menuju resistance 4.448–4.494.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.405 R2 4.448 R3 4.494
S1 4.322 S2 4.302 S3 4.271
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.325 |
| Profit Target Level | 4.370 |
| Stop Loss Level | 4.300 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.390 |
| Profit Target Level | 4.350 |
| Stop Loss Level | 4.410 |
Prospek harga US Oil Rabu | 31 Desember 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 saat ini sudah bergerak dan bertahan di atas SMA 50 di area 57,60 yang berfungsi sebagai support dinamis. Kondisi ini menjaga peluang pemulihan jangka pendek selama harga tidak kembali turun ke bawah SMA 50.
Namun, kenaikan masih tertahan oleh garis downtrend jangka menengah di kisaran 58,45–58,86 yang menjadi resistance teknikal utama. Selama harga belum mampu menembus area tersebut, potensi konsolidasi di atas SMA 50 tetap terbuka, sementara penembusan valid berpeluang mendorong kenaikan menuju 59,16.
US Oil INTRADAY AREA
R1 58,45 R2 58,86 R3 59,16
S1 57,60 S2 57,26 S3 56,64
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 57,65 |
| Profit Target Level | 58,30 |
| Stop Loss Level | 57,10 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 58,40 |
| Profit Target Level | 57,70 |
| Stop Loss Level | 58,90 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
