Dolar Menguat Setelah Rilis Data Tenaga Kerja AS
Dolar menguat pada perdagangan Kamis setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan angka yang lebih kuat dari perkiraan, membuat pasar mulai meragukan peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember. Data menunjukkan nonfarm payrolls bertambah 119.000 pekerjaan pada September, jauh di atas ekspektasi 50.000, meski tingkat pengangguran naik ke 4,4% dari 4,3%. Ketiadaan laporan Oktober akibat penundaan selama penutupan pemerintahan membuat pasar hanya bergantung pada data yang sudah tertunda ini.
Komentar dari pelaku pasar menyebut bahwa payroll yang lebih tinggi mengurangi alasan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat. Probabilitas pemangkasan suku bunga kini berada di sekitar 39% untuk pertemuan 10 Desember, turun dari hampir 50% pekan lalu.
Dolar Menguat Saat Yen Tertekan oleh Stimulus Jepang
Dolar menguat terhadap yen, dengan USD/JPY menyentuh 157,89 sebelum ditutup di sekitar 157,59. Pelemahan yen berlanjut di tengah rencana stimulus besar Jepang yang akan diumumkan Perdana Menteri Sanae Takaichi pada Jumat, dengan nilai paket lebih dari 20 triliun yen. Pasar menilai pendanaan stimulus dapat meningkatkan tekanan pada utang negara, membuat yen tetap tertekan meski imbal hasil obligasi Jepang naik.
Menteri Keuangan Satsuki Katayama menyatakan pemerintah memantau pergerakan pasar “dengan tingkat urgensi tinggi.” Beberapa pelaku pasar memperkirakan intervensi dapat terjadi jika USD/JPY mendekati 160, seperti yang dilakukan pada Juli lalu. Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara menegaskan bahwa pergerakan yen saat ini sangat tajam dan memprihatinkan.
FOMC Minutes Membuat Pasar Mengurangi Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Risalah pertemuan The Fed bulan Oktober menunjukkan banyak pejabat yang tidak mendukung pemangkasan suku bunga pada Desember, sementara beberapa lainnya menganggap peluang tersebut tetap terbuka. Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menegaskan kembali bahwa pemangkasan tambahan tidak diperlukan karena inflasi belum cukup turun dan kondisi keuangan dianggap sudah cukup longgar.
Dolar indeks pun naik ke 100,18, mendekati level tertinggi enam bulan. Euro turun ke $1,1533, sementara sterling melemah meski sempat naik tipis di sesi awal.
Wall Street Berbalik Turun Meski Nvidia Kalahkan Ekspektasi
Indeks saham AS tergelincir tajam setelah data pekerjaan menekan harapan pelonggaran kebijakan moneter. Meski laporan pendapatan Nvidia mengalahkan perkiraan dan memberikan panduan kuat, kekhawatiran terhadap valuasi teknologi tetap menekan pasar. Nasdaq mencatat swing harian terbesar sejak April, turun 2,15% di penutupan.
Dow Jones melemah 0,84% menjadi 45.752,26, S&P 500 turun 1,56% menjadi 6.538,76, dan Nasdaq jatuh 2,15% menjadi 22.078,05. Sementara itu, indeks volatilitas VIX naik ke level tertinggi sejak April, menandakan meningkatnya kecemasan investor.
Minyak Berbalik Turun di Tengah Upaya AS Akhiri Perang Ukraina
Harga minyak berbalik melemah setelah awalnya mendapat dorongan dari penurunan besar stok minyak AS. WTI ditutup turun 0,55% ke $59,14 per barel, sementara Brent turun ke $63,38. Pasar merespons laporan bahwa AS mendesak Ukraina menerima proposal perdamaian, yang dinilai dapat membuka ruang peningkatan ekspor minyak Rusia.
Sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil yang mulai berlaku pada Jumat telah mengganggu arus perdagangan ke India, meski pejabat Rusia menyatakan produksi tetap stabil dan target output tahunan bisa tercapai.
Emas Turun Tipis Setelah Data Jobs AS Angkat Dolar
Harga emas melemah tipis karena penguatan dolar dan ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga bulan depan. Spot gold berada di $4.078,15 per ons, sementara emas berjangka ditutup di $4.070,50. Data tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat pandangan bahwa suku bunga tetap tinggi dalam jangka pendek.
Prospek harga Emas Jumat | 21 November 2025
Pergerakan emas pada grafik H4 terlihat sideways di bawah SMA 50 yang masih menurun, menunjukkan tekanan bearish yang belum sepenuhnya hilang. Area 4.055 dan 4.037 menjadi support terdekat yang menahan penurunan, sementara resistance berada di 4.111, 4.132, hingga 4.159 yang sejauh ini belum mampu ditembus buyer.
RSI berada di 47,78 yang mencerminkan momentum netral namun cenderung melemah. Selama harga tetap tertahan di bawah SMA 50 dan gagal menembus resistance 4.111, peluang penurunan menuju 4.037 hingga 3.997 masih lebih dominan, sementara kenaikan baru berpotensi terjadi jika harga mampu break dan bertahan di atas 4.111.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.111 R2 4.132 R3 4.159
S1 4.055 S2 4.037 S3 3.997
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.060 |
| Profit Target Level | 4.110 |
| Stop Loss Level | 4.030 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.111 |
| Profit Target Level | 4.060 |
| Stop Loss Level | 4.135 |
Prospek harga US Oil Jumat | 21 November 2025
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat berada dalam tren turun dengan pola lower high yang terbentuk di bawah garis trendline, sementara harga juga gagal bertahan di atas area resistance 59,25–59,99.
Penurunan terbaru menunjukkan tekanan jual yang meningkat menuju zona support 58,12 dan 57,67, dengan potensi lanjutan ke 57,31 jika support tersebut ditembus. RSI berada di area bawah 40, menandakan momentum bearish masih dominan selama harga tidak kembali menembus trendline dan resistance 60,00.
US Oil INTRADAY AREA
R1 59,25 R2 59,99 R3 60,82
S1 58,12 S2 57,67 S3 57,31
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 58,20 |
| Profit Target Level | 59,00 |
| Stop Loss Level | 57,60 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 59,25 |
| Profit Target Level | 58,20 |
| Stop Loss Level | 60,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
