Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Dolar AS terus menguat pada hari Senin, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS serta ketidakpastian menjelang Pemilu Presiden AS. Penguatan ini juga didukung oleh data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, yang menyebabkan penundaan ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga AS, terutama jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilu pada November mendatang.
Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap beberapa mata uang utama, naik sebesar 0,17% menjadi 103,65. Meskipun mengalami penurunan sebesar 0,3% pada hari Jumat, karena peningkatan selera risiko di pasar global setelah Tiongkok mengumumkan stimulus ekonomi, dolar masih mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 0,55%.
Secara keseluruhan, kekuatan dolar dalam beberapa minggu terakhir terutama disebabkan oleh data ekonomi AS yang solid, termasuk laporan ketenagakerjaan, penjualan ritel, dan pertumbuhan PDB yang menunjukkan tren positif. Di sisi lain, perbedaan dengan zona euro semakin menonjol karena kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dovish.
Sementara itu, euro terus melemah terhadap dolar AS, mencatatkan penurunan sebesar 0,16% ke $1,0849 pada hari Senin. Pelemahan ini dipicu oleh komentar dovish dari para pejabat ECB, yang mengindikasikan kemungkinan suku bunga akan diturunkan lebih rendah jika inflasi semakin melambat. Salah satu anggota Dewan Gubernur ECB, Gediminas Šimkus, mengatakan bahwa jika tren disinflasi terus berlanjut, suku bunga bisa turun di bawah level alami. Selain itu, pejabat ECB Martins Kazaks juga mencatat bahwa suku bunga saat ini masih menghambat pertumbuhan dan diperkirakan akan terus menurun seiring penurunan inflasi.
Faktor lain yang membebani euro adalah divergensi antara imbal hasil obligasi AS dan Jerman. Saat ini, selisih imbal hasil obligasi 10-tahun antara AS dan Jerman telah melebar hingga 189 basis poin, level tertinggi sejak Juli. Kenaikan imbal hasil AS ini memperkuat dolar dan menambah tekanan pada euro yang sudah berada di posisi terendah dalam dua setengah bulan terakhir.
Dengan tidak adanya rilis data ekonomi utama dalam beberapa hari ke depan, fokus pasar kemungkinan akan tertuju pada laporan pendapatan korporasi dan perkembangan Pemilu AS. Selain itu, pidato dari Presiden ECB Christine Lagarde dan data PMI untuk Jerman, zona euro, dan AS pada hari Kamis juga bisa menjadi katalis penting untuk pergerakan EUR/USD.
Analisis Teknikal
Berdasarkan analisis teknikal, Trading Central masih melihat potensi kenaikan bagi pasangan EUR/USD dengan level pivot di 1.0845. Selama harga bertahan di atas level tersebut, masih ada peluang bagi pasangan ini untuk menguji resistance di kisaran 1.0880-1.0915.
Sebagai skenario alternatif, Trading Central juga mengantisipasi bahwa jika harga bergerak turun di bawah 1.0845, fokus penurunan selanjutnya akan menuju area 1.0825-1.0810.
Resistance 1: 1.0880, Resistance 2: 1.0900, Resistance 3: 1.0915
Support 1: 1.0845, Support 2: 1.0825, Support 3: 1.0810