Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Reli Dolar Terhenti

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Euro dan yen Jepang menguat pada hari Kamis setelah dolar AS berhenti dari reli yang telah membawa nilai greenback mendekati level tertinggi dalam tiga bulan. Dolar hanya sempat sedikit bergerak dari level terendah sebelumnya setelah data menunjukkan potensi perlambatan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Klaim pengangguran awal mingguan turun menjadi 227.000, di bawah perkiraan 242.000 oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters, sementara klaim lanjutan naik ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun. Kenaikan klaim ini kemungkinan akan diabaikan oleh The Fed karena adanya distorsi akibat Badai Helene.

Sementara itu, laporan terpisah dari S&P Global menunjukkan Indeks Output PMI Komposit AS naik menjadi 54,3 bulan ini dari angka akhir 54,0 pada September, menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur dan jasa.

Dolar AS telah menguat dalam 16 dari 18 sesi terakhir, menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut. Data ekonomi yang positif telah meredam ekspektasi tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, yang juga mendorong imbal hasil Treasury AS.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun 4,6 basis poin menjadi 4,196% setelah mencapai 4,26% pada sesi sebelumnya, yang merupakan level tertinggi dalam tiga bulan.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,37% menjadi 104,05, penurunan pertama setelah tiga sesi berturut-turut mengalami kenaikan. Euro menguat 0,39% menjadi $1,0823 setelah mencapai level terendah dalam hampir empat bulan pada $1,076 di hari Rabu. Sebuah survei menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di zona euro kembali stagnan bulan lalu, meskipun kontraksi di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, lebih ringan dibandingkan bulan sebelumnya.

Komentar terbaru dari pejabat The Fed mengindikasikan bahwa bank sentral akan mengambil pendekatan yang lebih bertahap dalam memangkas suku bunga. Meskipun tekanan inflasi telah mereda, belum mencapai target yang diharapkan.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 95,1% untuk pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan November, dengan hanya 4,9% kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunga tetap. Sebulan lalu, pasar sepenuhnya memperkirakan pemotongan minimal 25 basis poin, dengan peluang 58,2% untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin.

Di sisi lain, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dan lebih besar dari Bank Sentral Eropa (ECB) telah meningkat. Beberapa pembuat kebijakan memperingatkan tentang risiko tidak tercapainya target inflasi 2% ECB. Seorang pejabat ECB menyebutkan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dapat terjadi pada pertemuan Desember jika kondisi, termasuk inflasi, memungkinkan.

Sterling juga menguat 0,39% menjadi $1,2971. Menteri Keuangan Inggris mengumumkan rencana perubahan pengukuran utang publik yang ditargetkan pemerintah dalam anggaran minggu depan, untuk memungkinkan lebih banyak pinjaman untuk investasi.

Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,6% menjadi 151,83. Gubernur Bank of Japan menyebut penurunan yen baru-baru ini sebagian didorong oleh optimisme terhadap prospek ekonomi AS, dan bank sentral akan mengkaji lebih lanjut apakah optimisme tersebut akan bertahan.

Harga emas naik mendekati level tertinggi sepanjang masa karena permintaan safe-haven yang dipicu oleh kekhawatiran geopolitik yang terus berlanjut, serta sebagai langkah perlindungan investor menjelang pemilihan AS pada 5 November mendatang. Spot emas naik 0,69% menjadi $2.736,10 per ons, sementara kontrak emas berjangka AS naik 0,7% menjadi $2.748,9.

Harga minyak turun sekitar 1% dalam perdagangan yang bergejolak setelah adanya laporan bahwa AS dan Israel akan mencoba memulai kembali pembicaraan terkait kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

Prospek Harga Emas Hari Jumat (25/10)

Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan kenaikan yang kuat, dengan harga yang bergerak di atas moving average. Harga saat ini kembali mendekati level $2758, yang berfungsi sebagai area resistance penting. Jika harga berhasil menembus level ini, target selanjutnya berada di $2805, yang merupakan ekstensi Fibonacci 61,8%.

Sementara itu, support berada di $2721, $2708, dan $2692, yang juga bertepatan dengan moving average. Relative Strength Index (RSI) berada di level 55,70, menunjukkan momentum bullish yang masih moderat. Selama harga bertahan di atas support terdekat, potensi kenaikan menuju $2805 tetap terbuka.

Data Perdagangan pada hari Kamis (24/10)

Open: 2,715.23    High: 2,743.24   Low: 2,714.46    Close: 2,735.98 Range: 28.78

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,758  R2  2,805   R3 2,864

S1  2,721    S2  2,708     S3 2,692

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.722
Profit Target Level 2.755
Stop Loss Level 2.708
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.758
Profit Target Level 2.735
Stop Loss Level 2.770

Prospek Harga Minyak Hari Jumat (25/10)

Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bawah harga saat ini bergerak di bawah garis Simple Moving Average (SMA) 50, yang memperkuat indikasi tren bearish. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa momentum bearish masih dominan, dan setiap kenaikan harga kemungkinan hanya bersifat sementara.

Kegagalan harga bertahan di atas reistance 71,32 hingga 72,09, semakin mempertegas tren penurunan saat ini. Level support terdekat berada di 69,66, dan jika tekanan jual tetap kuat, kemungkinan besar harga akan turun untuk menguji level support berikutnya di sekitar 68,80 hingga 68,10.

Data perdagangan pada hari Kamis (24/10)

Open: 70.96   High: 72.31   Low: 69.74    Close: 70.47   Range:  2.57

OIL INTRADAY AREA

R1   71.48  R2  72.26  R3 73.99

S1  69.66   S2 68.80  S3 68.10

OPEN POSITION BUY
Price Level 68.80
Profit Target Level 70.00
Stop Loss Level 68.00
OPEN POSITION SELL
Price Level 71.45
Profit Target Level 70.00
Stop Loss Level 72.30
image-artikel