FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pada perdagangan Rabu, dollar AS mengalami pelemahan terhadap berbagai mata uang utama dalam sesi yang cenderung sepi menjelang libur Thanksgiving. Para pelaku pasar mencerna berbagai data ekonomi AS yang menggarisbawahi ketahanan ekonomi, sambil mempertimbangkan risiko kebijakan tarif yang berpotensi memicu perang dagang yang tidak menguntungkan bagi semua pihak. Penurunan ini juga memperpanjang pelemahan dollar dari reli yang terjadi sebelumnya, di tengah minat yang rendah untuk membangun posisi baru sebelum libur panjang.
Data ekonomi yang dirilis menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal ketiga tumbuh 2,8%, sesuai ekspektasi, tanpa revisi dari estimasi sebelumnya. Sementara itu, data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) mencatat kenaikan 0,2% pada Oktober, sama seperti bulan sebelumnya. Secara tahunan, indeks harga PCE naik menjadi 2,3%, lebih tinggi dari 2,1% pada September. Meski inflasi terlihat meningkat, hal ini tidak memberikan dorongan signifikan untuk langkah pelonggaran moneter tambahan dari Federal Reserve, meskipun peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember sedikit meningkat menjadi 67%.
Di sisi lain, pesanan barang tahan lama (durable goods) pada Oktober hanya naik 0,2%, lebih rendah dari ekspektasi. Namun, data klaim pengangguran yang turun menjadi 213.000 dari 215.000 pekan sebelumnya mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Kombinasi data ini menunjukkan ekonomi AS masih memiliki momentum pertumbuhan yang solid, meskipun inflasi cenderung stabil.
Di pasar mata uang, pelemahan dollar terlihat signifikan terhadap yen Jepang, yang turun ke level terendah lima minggu di 150,91. Euro juga menguat 0,74% menjadi $1,0564, sementara indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama, turun 0,74% menjadi 106,06, terendah sejak 13 November. Penurunan ini didorong oleh aksi ambil untung menjelang akhir bulan dan ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang diusulkan Presiden terpilih Donald Trump, yang dapat memengaruhi mitra dagang utama seperti Kanada, Meksiko, dan China.
Sterling turut menguat 0,81% menjadi $1,267, sementara dollar Australia naik 0,34% menjadi $0,6494, dan dollar Selandia Baru melonjak 1,06% menjadi $0,5896. Di sisi lain, yuan China stabil setelah sempat melemah akibat berita tarif sebelumnya, dengan dollar turun 0,15% menjadi 7,245 yuan.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah bergerak fluktuatif setelah sebelumnya tertekan oleh berita gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hezbollah. Minyak mentah AS ditutup melemah 0,07% di $68,72 per barel, sementara Brent naik tipis 0,03% menjadi $72,83 per barel. Di pasar logam mulia, harga emas spot naik 0,17% menjadi $2.636,35 per ons, sedangkan emas berjangka AS naik 0,61% menjadi $2.637,20 per ons.
Secara keseluruhan, sentimen pasar global tetap berhati-hati, dengan indeks MSCI untuk saham global turun 0,10%, dan indeks STOXX 600 Eropa melemah 0,19%. Sementara itu, indeks utama di Wall Street seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq juga mencatat penurunan, mencerminkan kehati-hatian investor menjelang akhir bulan dan ketidakpastian ekonomi global.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (28/11)
Pergerakan emas di time frame H4 ini terlihat bahwa harga mengalami tekanan bearish setelah gagal mempertahankan level Fibonacci retracement 50% di sekitar 2.663. Penurunan harga ini menguji support terdekat di 2.634 (level Fibonacci retracement 23,6%), dan apabila tekanan jual berlanjut, target berikutnya berada di area support utama sekitar 2.605 hingga 2.590.
Sebaliknya, apabila terjadi rebound, resistance terdekat berada di 2.649, diikuti 2.663 dan 2.676. Indikator RSI berada di bawah 50, menunjukkan seller masih dominan.
Data Perdagangan pada hari Selasa (27/11)
Open: 2,632.74 High: 2,658.14 Low: 2,627.00 Close: 2,634.85 Range: 31.14
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,649 R2 2,663 R3 2,676
S1 2,605 S2 2,505 S3 2,577
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.605 |
Profit Target Level | 2.635 |
Stop Loss Level | 2.590 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.649 |
Profit Target Level | 2.630 |
Stop Loss Level | 2.665 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (28/11)
Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan bahwa harga bergerak di bawah garis tren turun (downtrend), mengindikasikan tekanan bearish yang masih dominan. Harga juga berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 50, yang semakin memperkuat sinyal bearish. Level resistance terlihat berada di sekitar 69,27, 70,23, dan 71,49, sementara level support berada di 68,47, 67,63, dan 66,62. Jika harga terus berada di bawah 68,47, potensi penurunan menuju 67,63 atau bahkan 66,62 semakin besar. Namun, perlu diwaspadai jika harga mampu menembus 69,27, yang dapat memicu penguatan lanjutan.
Data perdagangan pada hari Rabu (27/11)
Open: 68.90 High: 69.35 Low: 68.15 Close: 68.76 Range: 1.20
OIL INTRADAY AREA
R1 69.27 R2 70.23 R3 71.49
S1 68.47 S2 67.63 S3 66.62
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 67.65 |
Profit Target Level | 68.80 |
Stop Loss Level | 66.60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 69.27 |
Profit Target Level | 68.00 |
Stop Loss Level | 70.25 |