Peluang Trading di USD/JPY Pasca Data Manufacturing PMI Jepang

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di sekitar level terendah dalam lima bulan terakhir pada Senin, di tengah penguatan dolar AS yang didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Dalam kondisi likuiditas rendah menjelang akhir tahun, yen Jepang stabil di 157,82, dengan risiko intervensi pemerintah Jepang membatasi pengujian ulang level 160 yang terakhir terlihat pada Juli.

Kenaikan imbal hasil Treasury AS menjadi faktor pendukung dolar AS, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun bertahan di level tertinggi tujuh bulan pada 4,625%. Dolar AS juga menguat terhadap mayoritas mata uang utama sepanjang tahun ini, didorong ekspektasi kebijakan pro-pertumbuhan dari pemerintahan AS yang baru, termasuk pemangkasan pajak dan pelonggaran regulasi. Indeks dolar (DXY) tercatat naik 6,6% sepanjang tahun, mencerminkan dominasinya terhadap mata uang utama lain.

Namun, yen mendapat sedikit dukungan setelah Bank of Japan (BoJ) merilis ringkasan opini dari rapat kebijakan Desember, yang menunjukkan beberapa anggota dewan mulai percaya pada kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Meski demikian, suku bunga Jepang tetap rendah di 0,25%, sementara BoJ menunggu data tambahan terkait momentum kenaikan upah dan perkembangan kebijakan ekonomi global sebelum membuat keputusan lebih lanjut.

Dalam perkembangan domestik, data inflasi Tokyo Consumer Price Index (CPI) naik menjadi 3,0% YoY pada Desember, memberikan sinyal tekanan inflasi yang berlanjut. Selain itu, PMI Manufaktur Jibun Bank menunjukkan peningkatan ke 49,6, meski masih berada di wilayah kontraksi selama enam bulan berturut-turut.

Di sisi lain, pergerakan yen tetap rentan terhadap intervensi pemerintah Jepang, terutama setelah Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato kembali memperingatkan tindakan terhadap volatilitas tajam di pasar valuta asing. Intervensi serupa sebelumnya dilakukan beberapa kali tahun ini untuk menstabilkan mata uang.

Sementara itu, investor terus mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga oleh BoJ pada 2024, meskipun tingkat probabilitasnya masih rendah. BoJ diperkirakan dapat menaikkan suku bunga hingga 0,50% pada akhir Maret jika data ekonomi mendukung. Namun, komentar dari Gubernur BoJ Kazuo Ueda menekankan perlunya pendekatan hati-hati, dengan fokus pada keberlanjutan pertumbuhan berbasis upah dan ketidakpastian ekonomi global.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berpotensi melanjutkan tren bullish, dengan level pivot berada di 157,50. Selama harga bergerak di atas level tersebut, kemungkinan kenaikan selanjutnya dapat menguji area resistance di 158,10 hingga 158,50.

Sebagai skenario alternatif, jika harga turun ke bawah 157,50, arah pergerakan berikutnya diperkirakan akan menguji area support di 157,30 hingga 157,10.

Resistance 1: 158.50, Resistance 2: 158.30, Resistance 3: 158.50

Support1:  157.50,  Support 2: 157.30, Support 3: 157.10

image-artikel