FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar Amerika Serikat menguat terhadap mata uang utama pada hari Rabu setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tanpa perubahan, sesuai ekspektasi pasar. Meski demikian, bank sentral tidak memberikan petunjuk yang jelas mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut di tahun ini.
Dalam keputusan yang diambil secara bulat, para pejabat The Fed menetapkan suku bunga overnight tetap berada di kisaran 4,25%-4,50%. Langkah ini mencerminkan sikap menunggu data inflasi dan ketenagakerjaan berikutnya, serta kejelasan lebih lanjut mengenai dampak kebijakan Presiden Donald Trump. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa terlalu dini untuk menentukan dampak kebijakan Trump, meskipun target inflasi 2% tetap menjadi fokus utama.
Analis berpandangan bahwa sikap hati-hati The Fed dapat dimengerti, karena mereka merasa cukup percaya diri untuk tidak segera menurunkan suku bunga. Powell pun bersikap waspada, menekankan bahwa hingga ada bukti lebih lanjut, mereka akan tetap dalam mode “wait and see.” Hal ini menjaga pasar valuta asing tetap stabil, dengan dollar bertahan meskipun tidak ada langkah besar yang diambil.
Di pasar mata uang, dollar AS menguat 0,35% terhadap franc Swiss menjadi 0,907. Namun, terhadap yen Jepang, dollar melemah 0,17% ke 155,25. Sementara itu, euro turun 0,17% menjadi $1,041. Indeks dollar, yang mengukur kekuatan mata uang tersebut terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik tipis 0,09% menjadi 108,02. Meskipun sempat menyentuh level terendah dalam sebulan di 106,96 pada awal minggu akibat gejolak di pasar saham teknologi, indeks ini tetap naik lebih dari 4% sejak kemenangan Trump pada pemilu November lalu.
The Fed juga menghapus pernyataan sebelumnya yang menyebut bahwa inflasi telah mendekati target 2%. Sementara itu, di Kongres AS, Howard Lutnick, calon Menteri Perdagangan pilihan Trump, menyarankan penerapan tarif secara menyeluruh terhadap negara-negara tertentu untuk menciptakan hubungan perdagangan yang lebih seimbang bagi Amerika Serikat.
Di sisi lain, Bank of Canada memotong suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 3%, dengan peringatan bahwa perang tarif yang dipicu oleh Amerika Serikat dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang signifikan. Nilai peso Meksiko sedikit menguat 0,17% terhadap dollar menjadi 20,529, sementara dollar Kanada melemah 0,16% terhadap dollar AS menjadi C$1,44 per dollar.
Di Eropa, pinjaman bank kepada perusahaan meningkat bulan lalu, menunjukkan bahwa penurunan suku bunga yang cepat mulai berdampak pada ekonomi riil. Data dari Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan tren ini, dengan ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih lanjut pada Kamis mendatang.
Di pasar saham AS, indeks utama melemah pada hari Rabu setelah The Fed memberikan sedikit arahan mengenai kemungkinan penurunan suku bunga berikutnya. Dow Jones Industrial Average turun 0,3%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing kehilangan sekitar 0,5%, di tengah antisipasi laporan keuangan dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, dan Tesla.
Harga minyak juga melemah, dengan patokan minyak mentah AS turun ke level terendah tahun ini setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah domestik meningkat lebih dari perkiraan. Brent crude ditutup melemah 91 sen, atau 1,2%, menjadi $76,58 per barel, sementara minyak mentah AS turun $1,15, atau 1,6%, ke $72,62 per barel.
Harga emas juga tergelincir setelah dollar dan imbal hasil obligasi menguat menyusul keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga. Harga emas spot turun 0,4% menjadi $2.753,86 per ons, sementara emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi $2.779,80 per ons, memperluas selisih harga dengan emas spot.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (30/01)
Pergerakan emas pada time frame H4 bahwa harga saat ini masih berada di atas SMA 50, menunjukkan tren naik jangka menengah. Level support signifikan terlihat di 2.743, 2.730, dan 2.716, sedangkan resistance berada di 2.773, 2.786, dan 2.800.
Harga saat ini mendekati support di 2.743, dengan potensi rebound ke arah resistance di 2.773 jika tekanan beli meningkat. Indikator RSI berada di sekitar level 54, menandakan momentum netral dengan potensi bullish lebih lanjut jika level support bertahan.
Data Perdagangan pada hari Rabu (29/01)
Open: 2,763.22 High: 2,766.10 Low: 2,744.82 Close: 2,756.53 Range: 21.28
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,773 R2 2,786 R3 2,800
S1 2,743 S2 2,730 S3 2,716
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.745 |
Profit Target Level | 2.770 |
Stop Loss Level | 2.730 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.773 |
Profit Target Level | 2.755 |
Stop Loss Level | 2.787 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (30/01)
Pergerakan US Oil pada time frame menunjukkan bahwa harga saat ini masih berada di bawah SMA 50, menunjukkan tekanan bearish dalam jangka menengah. Level support penting berada di 72.30, 71.82, dan 71.12, sementara resistance terlihat di 73.71, 74.35, dan 75.12.
Harga saat ini berada di dekat support di 72.30, dengan potensi rebound menuju resistance di 73.71 jika ada tekanan beli. Namun, jika support di 72.30 tembus, harga dapat melanjutkan penurunan menuju level support berikutnya. RSI berada di sekitar level 42, menunjukkan momentum bearish yang masih mendominasi.
Data perdagangan pada hari Rabu (29/01)
Open: 73.92 High: 74.06 Low: 72.30 Close: 72.91 Range: 1.76
OIL INTRADAY AREA
R1 73.71 R2 74.35 R3 75.12
S1 72.30 S2 71.82 S3 71.12
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 72.35 |
Profit Target Level | 73.70 |
Stop Loss Level | 71.70 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 73.70 |
Profit Target Level | 72.70 |
Stop Loss Level | 74.40 |