Dollar AS Melemah di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Tarif Trump

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar Amerika Serikat melemah pada hari Senin dalam perdagangan yang fluktuatif setelah muncul laporan yang bertentangan terkait seberapa agresif kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump nantinya. Mata uang ini sempat turun hingga 1,07% terhadap sekeranjang mata uang utama setelah Washington Post melaporkan bahwa tim Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menerapkan tarif pada setiap negara. Namun, tarif ini hanya akan berlaku untuk sektor-sektor yang dianggap penting bagi keamanan nasional atau ekonomi Amerika Serikat, sehingga meredakan kekhawatiran tentang kebijakan yang lebih luas dan keras.

Namun, pelemahan dollar mulai terpangkas tajam setelah Trump membantah laporan tersebut melalui unggahan di platform Truth Social miliknya. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan Trump di platform tersebut kemungkinan akan memicu volatilitas pasar valuta asing dalam waktu dekat.

Ancaman kebijakan Trump sering kali dianggap lebih keras dibandingkan dengan tindakannya. Berita yang mendukung pandangan ini memicu penguatan aset berisiko, melemahkan dollar, dan menekan hasil obligasi Treasury AS. Meskipun demikian, risiko penurunan tetap ada, dan situasi ini belum memiliki titik akhir yang jelas.

Indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sejumlah mata uang lainnya, turun 0,64% ke level 108,26. Sementara itu, euro menguat 0,76% menjadi $1,0386, mencatatkan kenaikan harian terbesar sejak Agustus. Penurunan ini menjadi yang terbesar bagi dollar sejak 27 November, setelah sempat mencapai puncak dua tahun di 109,54 pada pekan sebelumnya.

Yuan Tiongkok juga menguat 0,16% terhadap dollar ke level 7,348 per dollar. Ini terjadi setelah mata uang tersebut mencapai titik terendah 26 bulan pada pekan lalu, mengingat Tiongkok sering kali menjadi target utama tarif Trump. Di sisi lain, yen Jepang sedikit melemah 0,17% ke 157,53 per dollar, sementara pound sterling menguat 0,72% menjadi $1,251.

Penurunan dollar juga terpengaruh oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, yang menyebutkan bahwa bank sentral dapat berhati-hati dalam memutuskan penurunan suku bunga lebih lanjut. Hal ini mengingat kondisi ekonomi yang masih solid serta inflasi yang lebih sulit dikendalikan daripada perkiraan sebelumnya. Beberapa pejabat The Fed dijadwalkan memberikan pidato minggu ini dan diperkirakan akan menegaskan perlunya terus memerangi inflasi yang membandel.

Di sisi lain, euro mendapat dorongan dari data inflasi tahunan Jerman yang naik lebih tinggi dari ekspektasi pada bulan Desember. Analis menyebutkan bahwa ada kemungkinan koreksi indeks dollar sebesar 2% hingga 4% dalam waktu dekat, tetapi ini memerlukan peningkatan ekonomi Eropa atau moderasi lebih lanjut dalam ekspektasi tarif.

Sementara itu, dollar Kanada menguat 0,74% terhadap dollar AS menjadi C$1,43 per dollar setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal dalam waktu dekat.

Di Wall Street, indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq berakhir lebih tinggi, didorong oleh kenaikan saham di sektor layanan komunikasi, teknologi, dan material. Namun, indeks Dow Jones ditutup lebih rendah, tertekan oleh pelemahan saham sektor kebutuhan pokok konsumen.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun tipis 0,06% ke 42.706,56, sementara S&P 500 naik 0,55% ke 5.975,38, dan Nasdaq Composite melonjak 1,24% ke 19.864,98.

Dari sektor komoditas, Harga minyak mentah mengalami volatilitas, dengan Brent turun 0,3% menjadi $76,30 per barel dan West Texas Intermediate (WTI) turun 0,5% menjadi $73,56 per barel. Di sisi lain, harga emas sedikit melemah akibat kenaikan hasil obligasi AS meskipun dollar melemah. Harga emas spot turun 0,1% ke $2.636,35 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,3% menjadi $2.647,40.

 

Pergerakan US OIL di time frame H4 menunjukkan harga emas dalam tren naik yang cukup kuat, didukung oleh garis uptrend biru yang menjaga momentum bullish. Harga saat ini mengalami koreksi setelah mencapai level resistance di sekitar 74,98. Support terdekat berada di 72,63, diikuti oleh 72,10 dan 71,52, yang kemungkinan menjadi area kunci untuk mengukur potensi kelanjutan tren naik.

Jika harga berhasil bertahan di atas support ini, ada peluang rebound menuju resistance berikutnya di 74,36 dan 74,98. Indikator RSI berada di atas 50, mencerminkan momentum bullish yang masih mendominasi, sedangkan garis SMA 50 bertindak sebagai support dinamis tambahan.

Prospek Harga Emas Hari Selasa (07/01)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga emas menunjukkan pola pergerakan yang mencoba pulih setelah koreksi. Harga saat ini bergerak mendekati level resistance di 2649, dengan potensi untuk menguji resistance berikutnya di 2.659 dan 2.665 jika momentum bullish berlanjut. Moving average menunjukkan harga berada di atas area support dinamis, yang mengindikasikan tren mulai pulih. RSI di level 50,72 menunjukkan kondisi netral dengan potensi penguatan lebih lanjut jika momentum bullish terus berlanjut.

Area support utama berada di 2.624, 2.614, dan 2.603, yang perlu diperhatikan sebagai batas bawah jika terjadi penurunan lebih lanjut. Skenario bullish tetap berlaku selama harga bertahan di atas support ini.

Data Perdagangan pada hari Senin (06/01)

Open: 2,641.39    High: 2,649.40   Low: 2,614.61    Close: 2,636.71  Range: 34.79

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,649  R2  2,659   R3 2,665

S1  2,624   S2  2,614  S3 2,603

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.625
Profit Target Level 2.640
Stop Loss Level 2.614
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.649
Profit Target Level 2.630
Stop Loss Level 2.659

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (07/01)

Pergerakan US OIL di time frame H4 menunjukkan harga dalam tren naik yang cukup kuat, didukung oleh garis uptrend biru yang menjaga momentum bullish. Harga saat ini mengalami koreksi setelah mencapai level resistance di sekitar 74,98. Support terdekat berada di 72,63, diikuti oleh 72,10 dan 71,52, yang kemungkinan menjadi area kunci untuk mengukur potensi kelanjutan tren naik.

Jika harga berhasil bertahan di atas support ini, ada peluang rebound menuju resistance berikutnya di 74,36 dan 74,98. Indikator RSI berada di atas 50, mencerminkan momentum bullish yang masih mendominasi, sedangkan garis SMA 50 bertindak sebagai support dinamis tambahan.

Data perdagangan pada hari Jumat (03/01)

Open: 74.07   High: 74.97   Low: 73.17   Close: 73.39  Range:  1.80

OIL INTRADAY AREA

R1   74.36   R2  74.98  R3 76.19

S1  72.63   S2 72.10   S3 71.52

OPEN POSITION BUY
Price Level 72.63
Profit Target Level 74.30
Stop Loss Level 71.50
OPEN POSITION SELL
Price Level 74.35
Profit Target Level 73.00
Stop Loss Level 75.00
image-artikel