FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS mempertahankan kenaikan terhadap yen pada hari Jumat, meskipun mencatat penurunan mingguan setelah enam minggu berturut-turut mencatat penguatan. Penurunan ini terjadi di tengah penantian investor terhadap pelantikan Presiden Donald Trump dan kepastian mengenai kebijakan pemerintahan barunya. Yen menunjukkan performa mingguan terkuatnya dalam lebih dari sebulan, didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) minggu depan, yang menekan dollar. Yen menguat lebih dari 1% terhadap dollar minggu ini, mencapai level tertinggi satu bulan di angka 154,98 yen per dollar sebelum akhirnya berada di 156,165 yen per dollar pada penutupan Jumat.
Data ekonomi Jepang yang menunjukkan tekanan harga yang terus berlanjut serta pertumbuhan upah yang kuat meningkatkan keyakinan pasar bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga. Pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 80% minggu depan, kecuali terjadi gejolak pasar yang signifikan terkait pelantikan Trump. Dalam beberapa minggu terakhir, dollar telah menguat didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang mencerminkan ekspektasi bahwa kebijakan Trump dapat mendorong inflasi ketika ekonomi AS sudah dalam kondisi kuat. Namun, data inflasi inti AS yang lebih rendah dari perkiraan dan komentar dari pejabat Federal Reserve pekan ini memberikan tekanan pada dollar.
Sterling melemah 0,6% ke level $1,2166 setelah data penjualan ritel Inggris yang tidak sesuai harapan memicu kekhawatiran tentang kontraksi ekonomi pada kuartal keempat. Euro juga melemah 0,26% ke level $1,0276. Sementara itu, indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama, naik 0,34% ke level 109,33, meskipun diperkirakan mencatat penurunan mingguan sekitar 0,25%, mengakhiri tren penguatan selama enam minggu terakhir.
Yuan China diperdagangkan pada level 7,3249 per dollar setelah data menunjukkan ekonomi China tumbuh 5,4% pada kuartal keempat, melampaui ekspektasi analis. Pertumbuhan ini menempatkan pertumbuhan tahunan 2024 pada angka 5%, sesuai dengan target pemerintah Beijing. Namun, yuan tetap rentan terhadap risiko tarif yang mungkin diberlakukan kembali di bawah pemerintahan Trump.
Pasar saham AS ditutup menguat tajam pada hari Jumat, dipimpin oleh pemulihan sektor teknologi dan kenaikan signifikan di indeks utama. S&P 500 naik 1%, Nasdaq 100 melonjak 1,6%, dan Dow Jones bertambah 0,8% atau 334 poin. Saham teknologi besar seperti Tesla, Nvidia, dan Microsoft mencatatkan kenaikan yang signifikan. Ketiga indeks utama mencatat kenaikan mingguan pertama tahun 2025, dengan Dow dan S&P 500 masing-masing naik 3,2% dan 3,4%, sementara Nasdaq mencatat kenaikan mingguan 3,9%.
Harga minyak dunia turun pada hari Jumat tetapi mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan akibat sanksi baru AS terhadap perdagangan energi Rusia. Brent crude turun 50 sen ke level $80,79 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 80 sen ke level $77,88 per barel.
Harga emas turun dari level tertinggi satu bulan pada hari Jumat, meskipun ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga dan ekonomi di bawah kepemimpinan Trump mendukung permintaan aset aman. Harga emas spot turun 0,46% menjadi $2.702,06 per ounce, sedangkan kontrak berjangka emas turun 0,4% menjadi $2.739,64 per ounce. Meskipun demikian, kedua indikator emas mendekati level terkuat sejak pertengahan Desember.
Prospek Harga Emas Hari Senin (20/01)
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan adanya resistance kuat di level 2.726, yang ditandai dengan area tertinggi sebelumnya (titik kuning). Setelah menyentuh level ini, harga terlihat mengalami tekanan jual dan mulai terkoreksi ke bawah. Support terdekat berada di level 2.698, yang menjadi area penting untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya. Jika harga berhasil menembus support ini, ada potensi penurunan lebih lanjut menuju support berikutnya di kisaran 2.685 hingga 2.677, yang juga berdekatan dengan garis Moving Average, memberikan tambahan dukungan dinamis.
Sebaliknya, jika harga mampu bertahan di atas support 2.698 dan kembali naik, ada peluang untuk mencoba menguji kembali resistance di 2.726. Penembusan di atas level tersebut dapat membuka jalan menuju resistance berikutnya di area 2.745 hingga 2.763.
Data Perdagangan pada hari Jumat (17/01)
Open: 2,714.26 High: 2,717.38 Low: 2,699.24 Close: 2,702.31 Range: 18.14
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,726 R2 2,745 R3 2,763
S1 2,698 S2 2,684 S3 2,677
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.690 |
Profit Target Level | 2.710 |
Stop Loss Level | 2.670 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.726 |
Profit Target Level | 2.710 |
Stop Loss Level | 2.745 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (20/01)
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini berada dalam fase konsolidasi dengan resistance terdekat di 78,58. Jika harga mampu menembus level ini, penguatan lebih lanjut dapat membawa harga menuju resistance berikutnya di 79,73 dan 80,83. Namun, apabila harga tidak mampu melewati resistance tersebut, ada kemungkinan koreksi menuju level support di 76,51, dengan support lebih lanjut di 75,28 dan 74,28 sebagai area pertahanan kuat. Indikator RSI yang berada di level 46 menunjukkan momentum bearish yang moderat, mengindikasikan tekanan jual yang masih dominan.
Data perdagangan pada hari Jumat (17/01)
Open: 77.88 High: 78.53 Low: 77.10 Close: 77.44 Range: 1.43
OIL INTRADAY AREA
R1 78.58 R2 79.73 R3 80.83
S1 76.51 S2 75.28 S3 74.28
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 76.55 |
Profit Target Level | 78.55 |
Stop Loss Level | 75.20 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 79.00 |
Profit Target Level | 76.60 |
Stop Loss Level | 80.00 |