FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS mencatatkan kinerja mingguan terbaiknya dalam sebulan pada Jumat. Hal ini terjadi setelah investor memperkirakan Federal Reserve akan mengurangi suku bunga secara lebih lambat tahun depan. Di sisi lain, pound sterling tertekan setelah data mengejutkan menunjukkan kontraksi pada aktivitas ekonomi Inggris.
Mata uang AS juga menguat terhadap yen setelah laporan menyebutkan bahwa Bank of Japan (BoJ) kemungkinan akan menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan pekan depan. Indeks dollar, yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,037% menjadi 107, dan diperkirakan mencatatkan kenaikan mingguan hampir 1%, yang merupakan terbesar dalam sebulan.
Data ekonomi AS yang dirilis Kamis lalu menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai mendingin secara bertahap sesuai ekspektasi, sementara inflasi harga produsen mendukung prospek pemotongan suku bunga Fed pada 18 Desember. Namun, laju pemotongan diperkirakan akan lebih lambat pada tahun 2025. Berdasarkan alat FedWatch dari CME, pasar sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang, namun peluang untuk pemotongan tambahan pada Januari hanya sekitar 24%, dengan kemungkinan besar langkah berikutnya terjadi pada Maret.
Dollar menguat 0,69% terhadap yen menjadi 153,695 yen, level tertinggi sejak akhir November. Yen menjadi mata uang berkinerja terburuk minggu ini, dengan dollar mencatatkan kenaikan 2% terhadap yen. Pelaku pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 23% oleh BoJ pada 19 Desember, menyusul laporan bahwa pejabat BoJ mungkin akan menunda pengetatan kebijakan untuk melihat lebih banyak bukti pertumbuhan upah dan menunggu perkembangan kebijakan AS.
Di Eropa, pound sterling melemah setelah data menunjukkan ekonomi Inggris secara tak terduga menyusut 0,1% pada Oktober, melawan ekspektasi pertumbuhan 0,1%. Sterling terakhir diperdagangkan turun 0,45% ke $1,2616, mendekati level terlemah sejak awal bulan. Di sisi lain, euro berhasil membalikkan pelemahan sebelumnya terhadap dollar, naik 0,26% ke $1,04945 setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Harga emas tertekan pada Jumat karena ekspektasi bahwa pemotongan suku bunga Fed pada Desember akan disertai prospek kebijakan yang kurang dovish. Harga spot emas turun 1,2% menjadi $2.648,64 per ounce, sementara kontrak emas berjangka Februari turun 1,6% ke $2.666,00 per ounce.
Sementara itu, harga minyak mentah naik sekitar 2% pada Jumat, dengan Brent mencatatkan kenaikan mingguan 5% dan West Texas Intermediate (WTI) naik 6%. Brent ditutup pada $74,49 per barel, sementara WTI mencapai $71,29 per barel.
Di pasar saham, S&P 500 ditutup hampir datar, Nasdaq naik 0,1%, namun Dow Jones turun 86 poin, memperpanjang penurunan selama tujuh sesi berturut-turut. Saham-saham teknologi utama seperti Nvidia, Meta, dan Amazon tertekan, sementara Tesla melonjak 4,3%, mencapai rekor tertinggi $436,23. Secara mingguan, S&P 500 turun 0,7%, Dow turun 1,8%, dan Nasdaq naik 0,3%, mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.
Prospek Harga Emas Hari Senin (16/12)
Prgerakan emas di time frame H4 menunjukkan bahwa harga emas telah mengalami penurunan signifikan setelah gagal menembus area resistance di 2.721 yang ditandai dengan pola double top. Harga saat ini berada di bawah garis tren naik (ditandai garis biru), serta SMA 50, menunjukkan momentum bearish yang kuat.
Support terdekat berada di level 2.632, dengan support berikutnya di 2.616. Jika tekanan jual berlanjut, harga berpotensi menguji level 2.605. Namun, jika harga mampu bertahan di atas 2.632, terdapat peluang rebound menuju resistance 2.655- 2.665. Indikator RSI berada di area oversold, mengindikasikan potensi pembalikan arah dalam jangka pendek.
Data Perdagangan pada hari Jumat (13/12)
Open: 2,681.09 High: 2,692.72 Low: 2,646.10 Close: 2,649.25 Range: 46.62
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,655 R2 2,665 R3 2,675
S1 2,632 S2 2,616 S3 2,605
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.635 |
Profit Target Level | 2.650 |
Stop Loss Level | 2.615 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.665 |
Profit Target Level | 2.645 |
Stop Loss Level | 2.677 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (16/12)
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 terlihat bahwa harga telah berhasil breakout garis downtrend line (garis biru) dan saat ini bergerak di atas support 69.82. Pergerakan ini mengindikasikan potensi penguatan lebih lanjut jika harga mampu bertahan di atas level tersebut. Support terdekat selanjutnya berada di sekitar level SMA 50 pada 69.06. Jika terjadi penurunan di bawah 69.82, harga berpotensi menguji level SMA 50 di 69.06 dan support kuat di 68.36.
Sebaliknya, selama harga bertahan di atas level breakout 69.82, target kenaikan selanjutnya berada di resistance 71.46, dengan potensi menuju level 72.24 dan 72.87 dalam tren bullish lanjutan. Indikator RSI yang berada di level 63.55 menunjukkan momentum bullish yang masih terjaga meski potensi koreksi jangka pendek tetap ada
Data perdagangan pada hari Jumat (13/12)
Open: 69.61 High: 70.92 Low: 69.48 Close: 70.59 Range: 1.44
OIL INTRADAY AREA
R1 71.46 R2 72.24 R3 72.87
S1 69.82 S2 69.06 S3 68.36
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 69.85 |
Profit Target Level | 7050 |
Stop Loss Level | 69.00 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 71.45 |
Profit Target Level | 70.60 |
Stop Loss Level | 72.25 |