Dollar Melemah Akibat Risiko Shutdown AS
Dollar melemah akibat risiko shutdown AS pada perdagangan Selasa, setelah data ekonomi yang dirilis lebih lemah dari perkiraan. Investor kini menunggu perkembangan politik di Washington, di mana tenggat waktu pendanaan pemerintah akan habis tengah malam. Jika tidak ada kesepakatan antara Partai Republik dan Demokrat, pemerintah federal terancam berhenti beroperasi. Presiden Donald Trump bahkan memperingatkan bahwa jika shutdown terjadi, pemerintahannya akan mengambil tindakan “irreversible,” termasuk menutup sejumlah program penting bagi oposisi.
Ketidakpastian Politik dan Arah Kebijakan Fed
Shutdown tidak hanya berdampak pada aktivitas pemerintah, tetapi juga pada ketersediaan data ekonomi penting. Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa lembaga statistik mereka akan menghentikan publikasi data jika shutdown parsial diberlakukan, termasuk laporan ketenagakerjaan untuk September. Padahal, laporan nonfarm payrolls merupakan salah satu data yang paling diawasi ketat untuk menentukan arah kebijakan Federal Reserve. Jika shutdown singkat, Fed kemungkinan akan mengabaikannya. Namun, jika berlangsung lebih dari dua minggu, risikonya bisa menekan pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang langkah moneter yang lebih longgar. Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, dengan kemungkinan penurunan tambahan sebelum akhir tahun.
Pergerakan Pasar Mata Uang dan Komoditas
Tekanan politik langsung tercermin pada pasar mata uang. Dollar turun 0,5% terhadap yen ke 147,85, sementara indeks dollar melemah tipis ke 97,78. Euro naik tipis ke $1,1740, sedangkan pound bergerak di $1,3450. Yen tetap menarik karena ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan bisa lebih hawkish, sehingga pasangan dollar/yen berpotensi melanjutkan tren pelemahan. Sementara itu, emas kembali menunjukkan kekuatan sebagai aset lindung nilai. Harga spot naik 0,3% ke $3.843 per ons mendekati rekor $3.871, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed dan meningkatnya ketidakpastian politik di AS.
Tekanan pada Harga Minyak
Di pasar energi, harga minyak terus melemah. WTI ditutup turun 1,7% ke $62,37 per barel, sementara Brent kontrak Desember merosot ke $66,03. Sentimen negatif muncul setelah OPEC+ dikabarkan mempertimbangkan peningkatan produksi lebih besar pada November, dengan tambahan pasokan berpotensi mencapai 500.000 barel per hari. Kembalinya ekspor minyak dari Kurdistan Irak juga memperkuat kekhawatiran surplus pasokan global, sehingga menekan harga lebih jauh.
Wall Street dan Pasar Global Masih Positif
Meski ketidakpastian politik menekan dollar, pasar saham mampu bergerak lebih tinggi. Indeks S&P 500 menguat 0,4%, Dow Jones naik 0,2%, dan Nasdaq ditutup 0,3% lebih tinggi. Reli di akhir perdagangan membantu S&P 500 mencatatkan kinerja September terbaik sejak 2010. Sentimen positif turut mendorong pasar global, dengan indeks MSCI All-World naik 0,4% dan STOXX 600 Eropa ditutup 0,5% lebih tinggi berkat penguatan sektor industri dan kesehatan.
Prospek harga Emas Rabu | 01 Oktober 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat dengan harga bergerak di atas garis SMA 50 sebagai support dinamis. Sebelumnya harga mencetak all time high lalu terkoreksi, dan saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3.840 serta baru saja membentuk pola hammer yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren bullish.
Selama harga bertahan di atas PP, peluang untuk menguji resistance 3.866 bahkan menuju 3.919 cukup terbuka. Namun, jika terjadi koreksi turun, area support terdekat berada di 3.808 dan penurunan lebih dalam bisa menguji 3.761. RSI berada di level 67 mendekati area overbought, sehingga perlu diwaspadai potensi pullback jangka pendek meskipun momentum utama masih mendukung kenaikan.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.887 R2 3.919 R3 3.966
S1 3.808 S2 3.761 S3 3.730
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.840 |
Profit Target Level | 3.885 |
Stop Loss Level | 3.808 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.886 |
Profit Target Level | 3.850 |
Stop Loss Level | 3.919 |
Prospek harga US Oil Rabu | 01 Oktober 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tekanan bearish yang cukup kuat dengan harga saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang kini berperan sebagai resistance dinamis. Setelah gagal menembus area resistance 63,23, harga terus melemah.
Tekanan jual berpotensi berlanjut menuju support 61,60 bahkan 60,84, sementara support kuat berikutnya ada di 59,83. RSI berada di level 33 yang mendekati area oversold, sehingga potensi rebound jangka pendek bisa terjadi, tetapi selama harga tetap tertahan di bawah 63,23 tren utama masih cenderung bearish.
.
US Oil INTRADAY AREA
R1 63,23 R2 63,86 R3 64,64
S1 61,60 S2 60,84 S3 59,83
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,00 |
Profit Target Level | 63,00 |
Stop Loss Level | 61,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,10 |
Profit Target Level | 62,00 |
Stop Loss Level | 63,90 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!