Dolar Melemah di Tengah Shutdown AS
Dollar melemah di tengah shutdown AS pada Jumat, mencatat penurunan mingguan terhadap sebagian besar mata uang utama. Ketidakpastian mengenai penutupan pemerintahan membuat data penting seperti laporan nonfarm payrolls September tertunda, menimbulkan keraguan terhadap arah ekonomi Amerika Serikat. Euro naik 0,2% ke $1,1743 dan menguat selama sepekan terakhir, sementara indeks dollar turun 0,1% ke 97,69 — performa terburuk sejak Juli. Analis menilai bahwa semakin lama shutdown berlangsung, semakin besar pula kekhawatiran pasar terhadap kemampuan pemerintah AS dalam menjaga stabilitas fiskal dan ekonomi.
Yen dan Pound Menguat, Dollar Tertekan
Dollar melemah di tengah shutdown AS juga terlihat terhadap franc Swiss dan pound sterling. Terhadap franc, dollar turun 0,3% menjadi 0,7951 franc, penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Agustus. Poundsterling menguat 0,3% ke $1,3479, mencatat kenaikan mingguan tertinggi sejak Agustus 11. Pasar valuta asing tetap bergerak dalam kisaran sempit karena penutupan pemerintahan memperlemah momentum arah dan volatilitas. Data ISM Services PMI yang turun ke 50 dari 52,0 di bulan sebelumnya turut menambah tekanan pada dollar, mencerminkan perlambatan di sektor jasa.
Ekspektasi Dua Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Pasar kini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga The Fed hingga akhir tahun, dengan penurunan pertama hampir pasti terjadi pada pertemuan Oktober. Data ketenagakerjaan yang melemah, termasuk penurunan 32.000 pekerjaan sektor swasta menurut laporan ADP, memperkuat alasan bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter. Namun, beberapa pejabat Fed tetap berhati-hati terhadap risiko inflasi dan menilai kebijakan saat ini masih cukup ketat.
Shutdown AS Tekan Pasar Saham
Indeks saham utama AS bergerak bervariasi di tengah shutdown yang memasuki hari ketiga. Dow Jones naik 240 poin ke 46.758, sementara S&P 500 berakhir datar dan Nasdaq turun 0,3%. Penurunan saham teknologi besar seperti Palantir, Tesla, dan Nvidia menekan pasar, sementara laporan pendapatan dari sektor semikonduktor juga memberi sinyal negatif. Meski demikian, ketiga indeks mencatat kenaikan mingguan solid karena ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap mendukung sentimen.
Emas Menguat karena Permintaan Safe Haven
Harga emas melonjak ke $3.875 per ons, mendekati rekor tertinggi $3.897 yang tercapai sehari sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah shutdown AS serta harapan terhadap sikap dovish Federal Reserve. Dengan keterlambatan publikasi data ketenagakerjaan, investor beralih ke indikator alternatif yang menunjukkan pelemahan ekonomi. Emas kini telah naik 48% sepanjang tahun, menandai performa terbaik sejak 1979.
Harga Minyak Rebound Tipis Setelah Tekanan Berat
WTI crude oil berakhir naik 0,7% di $60,90 per barel, rebound setelah empat hari berturut-turut melemah, namun tetap mencatat penurunan mingguan 7%. Kenaikan terbatas ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan dampak serius jika rencana perdamaian untuk Gaza ditolak oleh Hamas. Meski ketegangan geopolitik meningkat, pasar minyak masih tertekan oleh kekhawatiran oversupply dari OPEC+ dan kemungkinan percepatan peningkatan produksi.
Prospek harga Emas Senin | 06 Oktober 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga masih menunjukkan tren naik yang solid. Harga bergerak di atas garis SMA 50 dan RSI berada di sekitar level 64, menandakan momentum bullish yang cukup kuat.
Saat ini harga berada di atas pivot di sekitar 3.871, dengan potensi naik menuju resistance di kisaran 3.905, 3.925, dan 3.958. Jika terjadi koreksi, support terdekat berada di sekitar 3.851, 3.818, dan 3.797. Selama harga bertahan di atas area 3870, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 3.925–3.958 tetap terbuka.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.905 R2 3.925 R3 3.958
S1 3.851 S2 3.818 S3 3.797
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.872 |
Profit Target Level | 3.905 |
Stop Loss Level | 3.850 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.940 |
Profit Target Level | 3.925 |
Stop Loss Level | 3.960 |
Prospek harga US Oil Senin | 06 Oktober 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan kecenderungan bearish yang masih bertahan. Harga bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan jual masih mendominasi, sementara RSI berada di level 44,05 yang mencerminkan momentum lemah dengan ruang koreksi terbatas. Saat ini harga berada di atas support 60,61, dengan potensi rebound teknikal menuju resistance di area 62,26–62,88, bahkan hingga 63,48 sebelum kemungkinan melanjutkan penurunan.
Jika harga gagal menembus area tersebut, potensi pelemahan kembali menuju support di 60,61 dapat terjadi, dengan target lanjutan di 59,83 dan 58,66. Selama harga tetap di bawah area 63,48, tren utama masih cenderung bearish.
US Oil INTRADAY AREA
R1 62,26 R2 62,88 R3 63,48
S1 60,61 S2 59,83 S3 58,66
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 61,15 |
Profit Target Level | 62,20 |
Stop Loss Level | 60,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 62,25 |
Profit Target Level | 61,15 |
Stop Loss Level | 63,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!