Dollar Menguat Setelah Data PPI AS, Euro Tertekan Pasca Rapat ECB

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS naik pada perdagangan Kamis setelah data inflasi produsen menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Sementara itu, euro melemah menyusul keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk kembali memangkas suku bunga untuk keempat kalinya pada tahun ini.

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa indeks harga produsen (PPI) naik sebesar 0,4% pada November, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,2%. Hal ini memperkuat posisi dollar, dengan indeks dollar yang mengukur kinerja terhadap enam mata uang utama naik 0,375% menjadi 106,95. Sentimen ini didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17-18 Desember mendatang.

ECB pada hari yang sama mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sambil tetap membuka kemungkinan pelonggaran lebih lanjut. Langkah ini dilakukan di tengah tekanan inflasi yang semakin mendekati target bank sentral dan lemahnya kondisi ekonomi kawasan euro. Akibatnya, euro melemah 0,2% terhadap dollar, diperdagangkan di kisaran $1,0473.

Franc Swiss juga mencatat pelemahan terhadap dollar setelah Bank Nasional Swiss (SNB) mengejutkan pasar dengan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin, lebih besar dari perkiraan pasar. Dollar AS menguat 0,78% terhadap franc di 0,89135 franc.

Di sisi lain, yen Jepang melemah tipis menjadi 152,525 yen per dollar setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di 152,845 yen pada hari sebelumnya. Meski ada spekulasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Desember, ekspektasi kenaikan pada Januari memberikan sentimen beragam terhadap pasangan dollar/yen.

Di Australia, dollar Australia melemah 0,06% ke $0,6365, mendekati level terendah satu tahun. Penurunan ini terjadi meskipun data menunjukkan tingkat pengangguran di Australia turun ke level terendah delapan bulan, yang mendorong pasar untuk menurunkan ekspektasi pelonggaran kebijakan oleh Reserve Bank of Australia. Kiwi Selandia Baru juga melemah 0,25% ke $0,577 setelah mencapai level terendah sejak November 2022.

Harga emas merosot setelah mencatatkan kenaikan dalam lima minggu terakhir. Spot emas turun 1,39% menjadi $2.680,59 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup 1,7% lebih rendah di $2.709,40. Investor melakukan aksi ambil untung menjelang pertemuan Federal Reserve pekan depan.

Harga minyak mentah juga terkoreksi setelah reli sebelumnya akibat ancaman sanksi tambahan terhadap produksi minyak Rusia. Minyak mentah AS turun 0,4% menjadi $70,02 per barel, sementara Brent ditutup di $73,41 per barel, turun 0,15%.

Di pasar saham, indeks utama Wall Street melemah menyusul kebijakan ECB. Dow Jones Industrial Average turun 234,44 poin atau 0,53% menjadi 43.914,12, S&P 500 melemah 32,94 poin atau 0,54% ke 6.051,25, dan Nasdaq Composite merosot 132,05 poin atau 0,66% ke 19.902,84.

Prospek Harga Emas Hari Jumat (13/12) 

Pergerakan harga emas pada timeframe H4 menunjukkan pola koreksi setelah gagal bertahan di atas resistance 2721.00, yang juga menandai pembentukan pola double top di area tersebut. Saat ini, harga berada di bawah tekanan dan bergerak menuju level support utama di 2.665, yang juga berdekatan dengan garis SMA 50, memberikan indikasi support dinamis yang cukup kuat.

Jika harga mampu bertahan di atas level ini, peluang rebound ke arah 2.695.00 hingga 2.704. terbuka lebar.Namun, jika terjadi penembusan di bawah 2.665, harga kemungkinan akan melanjutkan penurunannya menuju support berikutnya di 2.655 atau bahkan 2.645.

Data Perdagangan pada hari Kamis (12/12)

Open: 2,718.16    High: 2,726.10   Low: 2,675.09    Close: 2,682.04  Range: 51.01

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,704  R2  2,695   R3 2,721

S1  2,665   S2  2,655  S3 2,645

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.666
Profit Target Level 2.690
Stop Loss Level 2.654
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.695
Profit Target Level 2.680
Stop Loss Level 2.705

Prospek Harga Minyak Hari Jumat (13/12)

Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan adanya gap di dekat area resistance 69.97. Harga saat ini berada di bawah level ini, menunjukkan potensi koreksi lebih lanjut menuju support di 69.05. Jika harga gagal bertahan di atas 69.05, maka potensi pelemahan berikutnya menuju level 68.62 hingga 68.26 dapat terjadi.

Namun, jika harga mampu bertahan di atas support dan menutup gap, peluang untuk melanjutkan penguatan menuju resistance berikutnya di 70.50 hingga 70.95 akan terbuka.

Data perdagangan pada hari Kamis (12/12)

Open: 70.39   High: 70.69   Low: 69.11  Close: 70.00  Range:  1.58

OIL INTRADAY AREA

R1   70.95  R2  70.50  R3 70.95

S1  69.05   S2 68.62   S3 68.26

OPEN POSITION BUY
Price Level 69.10
Profit Target Level 69.90
Stop Loss Level 68.60
OPEN POSITION SELL
Price Level 69.95
Profit Target Level 69.10
Stop Loss Level 70.55
image-artikel