Dollar AS Menguat Setelah Keputusan The Fed
Dollar naik pada akhir pekan setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi, namun memberi sinyal bahwa langkah selanjutnya akan lebih berhati-hati. Indeks Dollar AS menguat 0,3% ke 97,662, memperpanjang rebound setelah tekanan jual di awal minggu. Pernyataan bank sentral yang tidak terlalu dovish membuat investor menilai kembali prospek pelonggaran moneter, dengan proyeksi hanya dua kali pemangkasan tambahan tahun ini. Perubahan ekspektasi tersebut membuka ruang bagi dollar untuk kembali menguat setelah sempat terkoreksi.
Poundsterling Melemah, Yen Stabil
Sterling menjadi salah satu mata uang G10 dengan kinerja terburuk setelah data menunjukkan lonjakan kebutuhan pinjaman pemerintah Inggris, menimbulkan keraguan terhadap prospek fiskal jelang anggaran November. Pound jatuh 0,6% ke $1,3468, penurunan dua hari terbesar sejak April, meski penjualan ritel Agustus naik lebih dari perkiraan. Sementara itu, yen stabil di sekitar 147,97 per dollar setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga, namun adanya dissent dari dua anggota dewan membuka peluang kenaikan lebih cepat dari yang diantisipasi. Investor kini menunggu pertemuan BOJ berikutnya pada 30 Oktober sebagai momen potensial perubahan kebijakan.
Wall Street Menguat ke Level Rekor
Saham AS ditutup menguat pada Jumat dengan ketiga indeks utama mencetak rekor baru. S&P 500 naik 0,5% menembus 6.600, Nasdaq 100 menguat 0,7%, dan Dow Jones bertambah 172 poin ke 46.300. Kenaikan dipicu laporan keuangan korporasi yang solid, keputusan The Fed yang memotong suku bunga untuk pertama kalinya di 2025, serta kabar kemajuan hubungan dagang AS–China. Saham Apple melesat 3,2% setelah kenaikan target harga dan peluncuran produk baru, Tesla naik 2,2% berkat peningkatan rekomendasi analis, sementara FedEx menguat 2,3% setelah laba lebih tinggi dari perkiraan. Optimisme investor juga terdorong oleh komunikasi positif antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping terkait perdagangan, fentanyl, dan kesepakatan TikTok.
Emas Sentuh Rekor Baru
Harga emas menguat ke $3.680 per ons pada Jumat, memperpanjang reli lima pekan beruntun. Logam mulia sempat menyentuh rekor intraday $3.707,40 setelah pemangkasan suku bunga The Fed menekan imbal hasil obligasi. Prospek suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil, sementara permintaan fisik tetap kuat. Di India, premi emas mencapai level tertinggi dalam 10 bulan, sedangkan di China diskon harga melebar ke titik terendah lima tahun. Secara keseluruhan, harga emas telah melonjak hampir 39% sepanjang tahun, didorong kombinasi pelonggaran moneter global, ketegangan geopolitik, dan pembelian oleh bank sentral.
Minyak Tertekan Oversupply
Harga minyak mentah WTI turun 1,4% menjadi $62,70 per barel, mencatat penurunan tiga sesi berturut-turut. Pasar energi dibebani oleh pasokan global yang melimpah, aktivitas pemeliharaan kilang, dan kenaikan persediaan distilat di Amerika Serikat. Ketidakpastian permintaan global semakin membatasi potensi kenaikan harga, meski kekhawatiran geopolitik terkait serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia memberi dukungan terbatas. Penguatan dollar juga menekan harga minyak karena membuat komoditas berdenominasi dollar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Prospek harga Emas Senin | 22 September 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas garis MA utama. Saat ini harga sedang berada di atas level pivot 3.666.88 dan mendekati area resistance 3.701.39. Indikator RSI berada di sekitar 61, menandakan momentum bullish masih cukup kuat namun belum masuk ke area overbought.
Selama harga mampu bertahan di atas level pivot, potensi penguatan menuju resistance 3.701.39 hingga 3.719.75 cukup terbuka, sementara pelemahan di bawah support 3.648.52 bisa membawa harga menguji support berikutnya di 3.614.01 hingga 3.595,65.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.701,39 R2 3.719,75 R3 3.754,26
S1 3.648,52 S2 3.614,01 S3 3.595,65
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.667 |
Profit Target Level | 3.700 |
Stop Loss Level | 3.648 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.700 |
Profit Target Level | 3.667 |
Stop Loss Level | 3.720 |
Prospek harga US Oil Senin | 22 September 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tekanan bearish. Harga gagal bertahan di atas area resistance 63.19 dan kini bergerak di bawah SMA 50. Saat ini, harga mendekati level support 62.02 dengan RSI di sekitar 39. Kondisi ini mengindikasikan momentum bearish masih dominan meski belum masuk ke area oversold.
Jika harga menembus 62.02, potensi pelemahan dapat berlanjut menuju 61.44 bahkan 60.78. Sebaliknya, pemulihan baru terlihat jika harga kembali menembus ke atas 63.19 dan bertahan di atas level tersebut.
US Oil INTRADAY AREA
R1 63,19 R2 63,62 R3 64,19
S1 62,02 S2 61,44 S3 60,78
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,20 |
Profit Target Level | 63,15 |
Stop Loss Level | 61,90 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,19 |
Profit Target Level | 62,20 |
Stop Loss Level | 63,70 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!