Harga Emas Terkoreksi Setelah Rekor Baru
Harga emas terkoreksi pada Kamis setelah sempat menembus rekor $3.707,40 per ons pada sesi sebelumnya. Spot gold melemah 0,4% menjadi $3.643,40, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,1% di $3.678,30. Koreksi ini dipicu oleh aksi ambil untung investor sekaligus penguatan dollar AS yang membuat logam mulia lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Pergerakan emas terkoreksi juga mencerminkan sikap pasar yang masih menunggu kejelasan arah kebijakan The Fed ke depan.
Dollar AS Menguat Usai Keputusan The Fed
Dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Meskipun pasar sebelumnya berharap sinyal lebih dovish, The Fed menegaskan tidak terburu-buru untuk melakukan pelonggaran lanjutan. Data klaim pengangguran mingguan di AS yang menunjukkan penurunan juga memperkuat posisi dollar. Kombinasi sentimen kebijakan moneter dan data ekonomi ini mendorong indeks dollar menguat 0,5% setelah sempat melemah di awal pekan.
Poundsterling, Euro, dan Mata Uang Lainnya
Penguatan dollar menekan poundsterling yang sebelumnya sempat menguat pasca keputusan Bank of England mempertahankan suku bunga. Sterling akhirnya berbalik melemah 0,6% menjadi $1,3551, sementara euro turun 0,2% ke $1,1789 setelah gagal mempertahankan lonjakan pasca pengumuman The Fed. Di pasar lainnya, krona Norwegia melemah 0,5% setelah bank sentral memangkas suku bunga ke level 4,0% dan memberi sinyal pemangkasan lanjutan. Dollar juga menguat 0,6% terhadap yen menjelang keputusan Bank of Japan, sementara data PDB Selandia Baru yang terkontraksi 0,9% pada kuartal kedua membuat dollar Selandia Baru jatuh 1,4%.
Wall Street dan Harga Minyak Dunia
Bursa saham Amerika Serikat kembali mencatat rekor baru dengan Dow Jones naik lebih dari 100 poin, S&P 500 menguat hampir 0,5%, dan Nasdaq melonjak 0,9%. Saham teknologi menjadi motor utama penguatan, dengan Intel melesat lebih dari 22% setelah mendapat investasi besar dari Nvidia, sementara Nvidia sendiri naik lebih dari 3%. Di sisi lain, harga minyak dunia justru bergerak melemah. Brent turun 0,76% ke $68,22 per barel dan WTI terkoreksi 0,73% ke $64,05 per barel. Kenaikan stok distilat AS menimbulkan kekhawatiran permintaan energi, meskipun stok minyak mentah turun tajam. Kazakhstan juga kembali melanjutkan ekspor minyak melalui jalur Baku-Tbilisi-Ceyhan setelah sempat dihentikan bulan lalu.
Prospek harga Emas Jumat | 19 September 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 memperlihatkan bahwa tren naik kuat sejak pertengahan Agustus mulai kehilangan momentum setelah harga gagal bertahan di area resistance 3.691–3.707. Setelah itu, harga membentuk pola koreksi dan bergerak di bawah SMA 50 yang sebelumnya menjadi support dinamis, mengindikasikan potensi perubahan sentimen dari bullish ke bearish dalam jangka pendek.
Indikator RSI yang berada di kisaran level 41 juga menunjukkan melemahnya tekanan beli, sehingga membuka peluang bagi dominasi penjual. Jika harga tidak mampu bertahan di sekitar SMA 50, penurunan berpotensi berlanjut menuju area 3.626, 3.612, hingga 3.597 sebagai target koreksi berikutnya. Sebaliknya, apabila terjadi rebound dan harga berhasil menembus kembali level 3.673, maka peluang untuk menguji resistance 3.691–3.707 akan kembali terbuka.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.673 R2 3.691 R3 3.707
S1 3.645 S2 3.626 S3 3.612
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.615 |
Profit Target Level | 3.645 |
Stop Loss Level | 3.597 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.650 |
Profit Target Level | 3.615 |
Stop Loss Level | 3.675 |
Prospek harga US Oil Jumat | 19 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan adanya sinyal pemulihan setelah harga berhasil menembus garis tren turun dan kini bergerak di sekitar level 63,19 yang berdekatan dengan SMA 50. Kondisi ini mengindikasikan potensi perubahan sentimen dari bearish ke netral–bullish dalam jangka pendek.
Indikator RSI berada di kisaran 46 yang masih relatif netral, namun memberi ruang bagi momentum beli untuk menguat. Selama harga mampu bertahan di atas 63,19, peluang kenaikan terbuka menuju 64,37, 64,84 hingga 65,40. Sebaliknya, jika harga kembali melemah dan turun di bawah area support 62,61–62,02, tekanan jual berpotensi kembali mendominasi.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,37 R2 64,84 R3 65,40
S1 63,94 S2 63,61 S3 63,19
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 63,20 |
Profit Target Level | 64,00 |
Stop Loss Level | 62,60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,00 |
Profit Target Level | 63,30 |
Stop Loss Level | 64,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!