Market Highlight (05/09/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bearish Range 0,67100 – 0,66100

Terus merosotnya mata uang Aussie warnai pergerakan market, mencapai posisi terendah lebih dari 2 minggu karena investor bereaksi terhadap data ekonomi yang mengecewakan. Angka-angka menunjukkan bahwa ekonomi Australia tumbuh 0,2% secara kuartalan dalam 3 bulan hingga Juni, bertahan stabil selama tiga kuartal berturut-turut tetapi gagal memenuhi ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Sebuah survei swasta juga mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur negara itu tetap kontraksi pada bulan Agustus, memperpanjang kemerosotan sektor tersebut hingga 2 tahun. Investor sekarang menantikan pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock akhir minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur kebijakan moneter. Aussie juga mendapat tekanan dari aksi jual besar-besaran pada aset berisiko karena data manufaktur AS yang lemah memicu kembali kekhawatiran resesi. Ekspor utama Australia termasuk bijih besi, tembaga, dan minyak mengalami kerugian besar.

Pivot : 0,67195

R1 : 0,67538               S1 : 0,66902  

R2 : 0,67831               S2 : 0,66559

R3 : 0,68174               S3 : 0,66266


USDJPY

Opportunty: Bearish Range 143,500 – 142,500 

Pergerakan mata uang Yen kembali menemukan momentumnya untuk menguat. Yen Jepang menguat dan telah berhasil meyentuh level 143,702. Melonjak tajam dari posisi terendah 2 minggu karena data manufaktur AS yang lemah memicu kekhawatiran resesi, memacu permintaan untuk aset safe haven. Investor juga memposisikan diri dengan hati-hati menjelang laporan pekerjaan AS yang penting yang dapat memengaruhi besarnya penurunan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan bulan ini. Di dalam negeri, investor terus menilai prospek kebijakan moneter Bank of Japan. Para pembuat kebijakan BOJ baru-baru ini mengatakan bahwa mereka siap untuk menyesuaikan pengaturan moneter jika proyeksi ekonomi mereka terwujud. Para pelaku pasar kembali memprediksi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Desember. Di sisi ekonomi, data menunjukkan bahwa PMI manufaktur Jepang direvisi sedikit lebih tinggi menjadi 49,8 dari 49,5 pada bulan Agustus, bergerak mendekati stabilisasi. Sementara itu, PMI jasa direvisi turun tetapi tetap ekspansif.

Pivot : 144,327

R1 : 144,952               S1 : 143,101  

R2 : 146,178               S2 : 142,476

R3 : 146,803               S3 : 141,250


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.3066 – 1.3032

Pounds bergerak naik pada perdagangan Rabu kemarin, penguatan mata-uang Inggris ini didukung oleh kuatnya data S&P Global Composite U.K dan S&P Global Service U.K yang rilis di atas perkiraan. Disatu-sisi Indeks dolar AS pada hari Rabu bergerak turun setelah defisit perdagangan AS bulan Juli melebar paling lebar dalam 2 tahun dan penurunan imbal hasil Treasury AS. Indeks dolar AS bergerak turun 0,32% pada 101,37.

Penurunan dolar AS semakin meningkat setelah lowongan pekerjaan JOLTS AS bulan Juli turun lebih dari yang diperkirakan ke level terendah dalam 3,5 tahun, sebagai faktor dovish untuk kebijakan Fed. Market akan fokus pada laporan ADP Non-farm malam nanti yang diperkirakan naik sebesar 143k pekerja versus 122k pekerja pada bulan sebelumnya. Diwaktu yang bersamaan U.S juga akan merilis data Jobless Claims yang diperkirakan tidak mengalami perubahan.

Open : 1.3146      Pivot : 1.3140

R1 : 1.3181           S1 : 1.3106

R2 : 1.3215           S2 : 1.3066

R3 : 1.3255           S3 : 1.3032


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.1011 – 1.0987

Sesuai prediksi, penguatan mata-uang Euro pada perdagangan Rabu kemarin ditopang dengan rilisnya data Eurozone Composite PMI dan laporan data PPI yang bergerak kearah positif. Disatu-sisi Indeks dollar bergerak melemah pada Sesi U.S malam tadi diakibatkan turunnya angka Job Openings ke angka 7.673M versus 7.910M yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed yang bersifat Dovish. Para pelaku pasar fokus pada laporan ADP Non-farm U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan dan laporan data Jobless Claim yang diperkirakan tidak akan mengalami perubahan dari angka sebelumnya.

Open : 1.1082     Pivot : 1.1070

R1 : 1.1106       S1 : 1.1046

R2 : 1.1129       S2 : 1.1011

R3 : 1.1165       S3 : 1.0987


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.8537 – 0.8556

CHF kembali melanjutkan pengutannya pada perdagangan Rabu kemarin, penguatan mata-uang Swiss franc didukung dengan lemahnya nilai Indeks dollar pada Rabu kemarin setelah rilis laporan data Job Openings U.S yang menunjukan kurangnya angka lapangan kerja untuk bulan sebelumnya (Juli). Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan The Fed ke arah Dovish. CHF berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilis laporan data ADP Non-farm U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami peningkatan.

Open : 0.8464    Pivot : 0.8481

R1 : 0.8500         S1 : 0.8447

R2 : 0.8537         S2 : 0.8425

R3 : 0.8556         S3 : 0.8389


DXY

Opportunty: Bearish Range  101,200 – 100,800

Kondisi mata uang Greenback kembali tertekan, memangkas rebound-nya dari level terendah 14 bulan dan telah menyentuh level 101,238. Disisi lain di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memberikan pemotongan suku bunga yang agresif tahun ini. Laporan JOLTS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan secara tak terduga turun ke level terendah lebih dari 3 tahun pada bulan Juli, memangkas harapan akan laporan pekerjaan yang menarik pada hari Jumat, dan sejalan dengan kekhawatiran pasar tenaga kerja yang lebih lemah yang memicu pivot dovish yang jelas oleh Ketua Fed Powell dalam pidatonya di Jackson Hole. Hal ini menambah penurunan yang lebih tajam dari yang diharapkan dalam aktivitas manufaktur domestik yang disorot oleh PMI ISM, yang juga mendorong investor untuk memperhatikan ketahanan AS terhadap suku bunga yang lebih tinggi. Akibatnya, investor meningkatkan posisi mereka yang mencerminkan 125bps dalam pemotongan suku bunga dalam tiga keputusan Fed yang tersisa tahun ini, dibandingkan dengan konsensus 100bps dalam pemotongan minggu lalu. Sementara itu, pemotongan suku bunga oleh BoC melemahkan loonie dan mencegah penurunan yang lebih tajam untuk DXY.

Pivot : 101,431

R1 : 101,625               S1 : 101,075  

R2 : 101,981               S2 : 100,881

R3 : 102,175               S3 : 100,525


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju 37,900

Indeks Nikkei 225 turun 0,4% menjadi di bawah 36.900 pada hari Kamis, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya dan mengikuti penurunan lainnya di Wall Street di tengah awal yang sulit di bulan September. Investor juga mencerna data yang menunjukkan upah riil di Jepang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juli, memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lagi sebelum tahun ini berakhir. Selain itu, ekuitas domestik terus mengalami tekanan dari penguatan yen yang menguat lebih dari 2% sejak Selasa. Penurunan signifikan terjadi pada indeks kelas berat seperti Tokyo Electron (-1.4%), Mitsubishi UFJ (-1.1%), Toyota Motor (-1.5%), Fast Retailing (-2.8%) dan Renesas Electronics (-2.6%). Dalam berita perusahaan, Toyota Motor Amerika Utara melaporkan kenaikan volume penjualan sebesar 1,9% untuk bulan Agustus.

Pivot : 36,973

R1 : 37,341                 S1 : 36,346x

R2 : 37,968                 S2 : 35,978

R3 : 38,963                 S3 : 34,983


HANGSENG

Opportunity: Bearish menuju 17,370

Hang Seng anjlok 194 poin atau 1,1% menjadi berakhir di 17,457 pada hari Rabu, melemah untuk hari ketiga karena kontrak berjangka saham-saham AS tergelincir menyusul aksi jual tajam teknologi di Wall Street pada hari Selasa dan memperbarui kekhawatiran terhadap perekonomian AS. Sementara itu, PMI Jasa Caixin di Tiongkok lebih rendah dari perkiraan pada bulan Agustus meskipun terjadi puncak perjalanan musim panas. Di Hong Kong, aktivitas sektor swasta bulan lalu masih lemah, menyusut selama 4 bulan karena penurunan output, pesanan baru, dan tingkat pembelian. Semua sektor melemah, dengan indeks yang melacak saham-saham energi yang terdaftar di Hong Kong anjlok lebih dari 4% karena harga minyak memperpanjang kemerosotan pada hari Selasa karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, bersamaan dengan tanda-tanda bahwa pertikaian politik di Libya dapat diselesaikan dan ekspor minyak negara tersebut dapat dilanjutkan. Raksasa minyak CNOOC anjlok (-6.4%), begitu pula Petro China (-6.1%), ENN Energy Hlds. (-1.7%), dan Perusahaan Energi Kunlun. (-1,2%). Kerugian besar juga terjadi pada Swire Properties (-6.7%), China Unicom (-5.3%), dan Cathay Pacific Airways (-3.1%).

Pivot : 17,452

R1 : 17,606     S1 : 17,358

R2 : 17,700     S2 : 17,204

R3 : 17,948    S3 : 16,956


NASDAQ

Opportunity: Sell Limit Area: 19,170.00  | SL: 19,270.00 | TP: 18,850.00

Saham berjangka AS tergelincir lebih lanjut pada hari Kamis setelah sesi lemah lainnya di Wall Street karena pasar kesulitan pada awal bulan yang secara historis sulit. Dalam perdagangan reguler pada hari Rabu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,16% dan 0,3%, turun untuk sesi kedua berturut-turut. Sedangkan Dow menguat 0,09%. Pergerakan tersebut terjadi karena kekhawatiran resesi baru yang memicu lemahnya data manufaktur yang mengguncang pasar, sementara investor menunggu data utama pasar tenaga kerja minggu ini. Saham-saham energi memimpin penurunan, dengan Exxon Mobil dan Chevron masing-masing turun 1,2% dan 1,8%. Saham teknologi juga berkinerja buruk karena saham Nvidia turun 1,7% di tengah kekhawatiran AI, sementara Intel kehilangan 3,3% setelah Reuters melaporkan bahwa wafer silikon perusahaan tersebut gagal dalam pengujian yang dilakukan oleh Broadcom. Sebaliknya, GitLab melonjak 21,6% setelah menaikkan prospek penjualan fiskal tahun 2025 menjadi $742-$744 juta, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar $733-$737 juta.

Pivot : 18.957.92

R1 : 19,091.08            S1 : 19,803.08

R2 : 19.245,92            S2 : 18,669.92

R3 : 19,533.92            S3 : 18,381.92


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Testing resistance 2.507

Harga emas berhasil berbalik naik pada Rabu setelah dolar yang melemah dan imbal hasil yang lebih rendah. Penurunan jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat menjadi indikator adanya peluang untuk penurunan suku bunga yang lebih besar dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter bulan ini. Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.494,24 per ons pada pukul 13:41 ET (17:41 GMT), setelah sempat menyentuh level terendah dua minggu sebesar $2.471,80. Kontrak berjangka emas AS juga ditutup naik 0,1% menjadi $2.526,00.

Data lowongan pekerjaan di AS untuk Juli menunjukkan angka terendah dalam tiga setengah tahun terakhir. Hal ini mendorong ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan memberikan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan 17-18 September, meningkat dari peluang 41% sebelum data ini dirilis menjadi sekitar 49%.

Analis menyatakan bahwa pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin hingga akhir tahun, dengan kemungkinan penurunan 50 basis poin dalam salah satu dari tiga pertemuan FOMC berikutnya. Suku bunga yang rendah cenderung mendukung kenaikan harga emas, karena emas tidak memberikan bunga atau imbal hasil.

Pivot  : 2.507

R1 2.507  R2 2.517   R3  2.530

S1 2.480   S2 2.470   S3 2.461


Oil

Opportunity: Bearish, namun RSI yang oversold membuka peluang rebound menuju 70.53

Pada perdagangan Kamis pagi, harga minyak mencoba bertahan setelah penurunan tajam pada malam sebelumnya, dengan pelaku pasar bergulat dengan permintaan yang lemah serta kemungkinan penundaan pasokan tambahan yang diperkirakan masuk ke pasar bulan depan.

Kontrak berjangka Brent untuk pengiriman November naik 9 sen atau 0,12% menjadi $72,79 per barel pada pukul 00:02 GMT setelah turun 1,42% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 12 sen atau 0,17% menjadi $69,32, setelah turun 1,62% pada hari Rabu. Kedua acuan harga tersebut ditutup dengan penurunan $1 pada sesi penutupan Rabu.

OPEC+ tengah mendiskusikan penundaan peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan mulai Oktober. Diskusi ini terjadi setelah harga minyak jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan pada 3 September, menurut sumber-sumber dari kelompok produsen minyak tersebut.

Minggu lalu, OPEC+ yang dipimpin oleh Rusia berencana melanjutkan peningkatan produksi sebesar 180.000 barel per hari (bph) pada bulan Oktober, sebagai bagian dari upaya untuk secara bertahap mengurangi pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta bph yang telah diterapkan sebelumnya.

Namun, berakhirnya sengketa yang menghentikan ekspor minyak Libya dan lemahnya permintaan dari Tiongkok yang membuat harga minyak jatuh ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir, mendorong OPEC+ untuk mempertimbangkan kembali rencana tersebut.

Dalam catatan mereka, analis dari ANZ mengatakan bahwa laporan OPEC+ memberikan sedikit kelegaan bagi pasar pada awal perdagangan. Namun, kekhawatiran mengenai permintaan, terutama setelah data yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Tiongkok mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Agustus, menambah tekanan.

Data yang diterbitkan pemerintah Tiongkok pada akhir pekan lalu mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur negara tersebut turun ke level terendah dalam enam bulan. Harga pabrik jatuh, dan para pengusaha kesulitan mendapatkan pesanan baru. Sebagai negara importir minyak mentah terbesar di dunia, situasi ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap pasar minyak global.

Di sisi lain, stok minyak mentah dan bahan bakar di Amerika Serikat mengalami penurunan pekan lalu, berdasarkan data dari American Petroleum Institute (API). Laporan API menunjukkan bahwa stok minyak mentah turun sebesar 7,431 juta barel pada pekan yang berakhir 30 Agustus, jauh lebih besar dibandingkan perkiraan analis yang hanya sebesar satu juta barel.

Pasar kini menantikan data resmi mingguan dari Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) yang dijadwalkan dirilis pada Kamis pukul 11:00 EDT (14:30 GMT).

Pivot 71.52

R1 71.52    R2  72.22    R3  72.84

S1 68.93    S2  67.54    S3. 76.04


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Kamis, 05 September 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Mampukah Emas Kembali Bersinar Menjelang Data ADP Non-Farm Employment Change?

Catat jam dan waktunya ya!

   Kamis, 05 September 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel