Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Dolar tertahan mendekati level tertinggi dua bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Jumat, seiring para pelaku pasar mencerna data inflasi dan ketenagakerjaan terbaru, sementara pertumbuhan ekonomi Inggris tidak mampu mengangkat pound dari level terendah satu bulan.
Pergerakan mata uang utama cukup terbatas, dengan euro naik 0,09% di $1,10947, pound naik 0,12% di $1,3076, dan yen sedikit menguat di 148,67 per dolar AS. Dolar AS sendiri berada di level 102,8, turun sekitar 0,1%, setelah sebelumnya menyentuh level di atas 103 pada hari Kamis, tertinggi sejak pertengahan Agustus, karena spekulasi terkait penurunan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve berkurang.
Inflasi inti AS tercatat 0,3% di bulan September, sedikit lebih tinggi dari perkiraan, menunjukkan laju penurunan inflasi yang melambat. Meskipun demikian, data klaim pengangguran mingguan yang tinggi membuat spekulasi tetap kuat bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November mendatang.
Di sisi lain, Sterling menunjukkan kinerja lebih baik terhadap mata uang utama lainnya di sesi London hari Jumat, setelah data pabrik bulanan Inggris lebih baik dari perkiraan, dan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sesuai ekspektasi di bulan Agustus. Data dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan ekonomi tumbuh 0,2% setelah stagnasi pada bulan Juli. Produksi manufaktur dan industri masing-masing meningkat sebesar 1,1% dan 0,5%, lebih tinggi dari perkiraan.
Secara tahunan, manufaktur dan produksi industri mengalami kontraksi sebesar 0,3% dan 1,6%, namun laju penurunan tersebut lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya. Data pabrik yang positif dan pertumbuhan PDB yang sesuai ekspektasi meningkatkan prospek ekonomi Inggris, memungkinkan Bank of England (BoE) untuk mempertahankan siklus penurunan suku bunga yang moderat.
Ke depan, data ketenagakerjaan Inggris untuk tiga bulan hingga Agustus dan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan September, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu, akan menjadi faktor penentu dalam ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga BoE pada November. Pasar keuangan memperkirakan BoE hanya akan menurunkan suku bunga satu kali dalam dua pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini.
Selain itu, investor juga akan fokus pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk bulan September, yang diperkirakan turun menjadi 1,6% dari 1,7% di bulan Agustus. Sementara itu, PPI inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi yang volatil, diperkirakan naik lebih cepat menjadi 2,7% dari 2,4%.
Analisis Teknikal
Analisis dari Trading Central mengidentifikasi potensi bullish pada pasangan GBP/USD dengan level pivot di 1.3045 sebagai titik kunci. Selama harga bergerak di atas level ini, target kenaikan berikutnya akan berada di area resistance 1.3095, dan jika momentum bullish berlanjut, target lanjutan di 1.3130 akan menjadi fokus.
Namun, Trading Central juga memberikan alternatif skenario, di mana jika harga turun di bawah level pivot 1.3045, ada kemungkinan harga akan melemah lebih lanjut, dengan target penurunan menuju support di area 1.3020. Jika tekanan jual terus mendominasi, support kunci di 1.3000 akan menjadi sasaran berikutnya.
Resistance 1: 1.3095, Resistance 2: 1.3110, Resistance 3: 1.3130
Support 1: 1.3045, Support 2: 1.3020, Support 3: 1.3000