Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Poundsterling stabil terhadap dolar AS di level $1,3190, setelah sebelumnya mencapai puncaknya sejak 22 Maret di $1,3269 pada hari Selasa. Poundsterling juga diperkirakan akan mencatat kenaikan sebesar 3,2% pada bulan Agustus, yang menjadi kenaikan bulanan terbesar sejak November 2023. Kebijakan pelonggaran moneter yang hati-hati dari Bank of England (BoE) telah mendukung mata uang ini sejak bank sentral tersebut memangkas suku bunganya pada pertemuan Agustus.
BoE diperkirakan akan memangkas suku bunga satu kali lagi tahun ini, kemungkinan pada bulan November, karena inflasi di Inggris diprediksi tetap di atas target. Anggaran pertama Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, yang dijadwalkan akan diumumkan pada akhir Oktober, menjadi fokus pasar. Para ekonom memperkirakan anggaran tersebut akan mencakup paket peningkatan pendapatan sekitar 20 miliar poundsterling ($26 miliar) secara keseluruhan, yang mungkin akan memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun depan.
Perdana Menteri Keir Starmer pada hari Selasa mengatakan bahwa ia harus membuat keputusan yang tidak populer, termasuk kemungkinan pajak yang “menyakitkan” bagi orang kaya dan pemotongan belanja untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Inggris, yang ia salahkan pada pemerintahan sebelumnya. Namun, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk menutupi pemotongan anggaran yang terjadi di bawah pemerintahan sebelumnya, sehingga anggaran ini diperkirakan bersifat netral secara fiskal dan tidak akan menekan ekonomi secara signifikan.
Sementara itu, pair GBP/USD memangkas sebagian keuntungannya pada sesi perdagangan Kamis di London, turun mendekati level support kunci di 1.3200 terhadap Dolar AS (USD). Pair GBP/USD melemah seiring Dolar AS melanjutkan pemulihan yang dimulai pada hari Rabu. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, naik mendekati 101,30.
Meskipun demikian, Greenback diperkirakan akan kesulitan mempertahankan rebound-nya karena Federal Reserve (Fed) hampir pasti akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September. Para trader masih terpecah pendapatnya, apakah Fed akan memulai kebijakan pelonggaran dengan penurunan sebesar 25 atau 50 basis poin, tetapi penurunan suku bunga ini sudah diantisipasi oleh pasar.
Spekulasi yang kuat mengenai dimulainya pemotongan suku bunga oleh Fed pada bulan September didorong oleh pernyataan dovish Ketua Fed, Jerome Powell, pada Simposium Jackson Hole minggu lalu. Powell menyatakan bahwa “waktunya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan,” menekankan bahwa bank sentral AS kini lebih khawatir tentang risiko penurunan pasar tenaga kerja karena inflasi diperkirakan akan kembali ke tingkat yang diinginkan sebesar 2%.
Sementara itu, investor menantikan laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Juli yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan PCE ini diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi inti tahunan naik lebih cepat menjadi 2,7% dari 2,6% pada bulan Juni, dengan angka bulanan meningkat secara stabil sebesar 0,2%. Data inflasi ini bisa mempengaruhi spekulasi pasar mengenai keputusan kebijakan moneter Fed pada bulan September.
Pada sesi perdagangan Kamis, tidak ada kalender ekonomi Inggris, tetapi investor akan fokus pada sejumlah data ekonomi AS. Salah satu poin kunci adalah estimasi kedua dari data Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal kedua, yang akan dirilis pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Para ekonom memperkirakan bahwa data tersebut tidak akan direvisi, mengonfirmasi bahwa ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan. Data GDP ini kemungkinan tidak akan berdampak signifikan pada Dolar AS kecuali ada revisi yang substansial. Selain itu, angka klaim pengangguran mingguan AS juga akan dirilis, yang memiliki potensi untuk menggerakkan pasar jika terjadi peningkatan yang signifikan.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih cenderung bullish, dengan level pivot berada di 1.3160. Selama harga bergerak di atas level ini, potensi kenaikan berikutnya akan menguji area resistance di kisaran 1.3205-1.3285.
Namun, sebagai skenario alternatif, jika harga turun di bawah 1.3160, maka kemungkinan besar akan menuju support di kisaran 1.3130-1.3100.
Resistance 1: 1.3205, Resistance 2: 1.3230, Resistance 3: 1.3285
Support 1: 1.3160, Support 2: 1.3130, Support 3: 1.3100