Market Summary
Peluang trading emas menjelang data CPI AS menjadi fokus utama para pelaku pasar pada akhir pekan ini. Harga emas (XAU/USD) tercatat melemah hingga 1,75% ke level sekitar $4.050 per ons, seiring meningkatnya permintaan terhadap Dolar AS dan aksi ambil untung dari investor setelah reli panjang. Penurunan permintaan fisik dari India, usai berakhirnya festival Diwali, turut menekan harga logam mulia tersebut dalam jangka pendek.
Tekanan Sementara Namun Tren Jangka Panjang Masih Positif
Meski terjadi koreksi, peluang trading emas menjelang data CPI AS tetap menarik karena faktor fundamental masih mendukung harga. Ketidakpastian politik akibat penutupan sebagian pemerintahan AS dan berlanjutnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing mendorong minat terhadap aset safe haven seperti emas.
Selain itu, pelaku pasar hampir yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober dan kemungkinan kembali menurunkannya di Desember. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mengurangi biaya peluang dalam memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas, sehingga dapat menahan penurunan harga lebih lanjut.
Aksi Ambil Untung dan Faktor Teknis
Harga emas sempat menurun lebih dari 1% pada Jumat dan berpotensi mengakhiri rangkaian kenaikan sembilan minggu berturut-turut. Investor mengambil keuntungan setelah reli cepat dan munculnya tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara AS dan China. Spot gold turun 1,5% ke $4.063,46 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melemah 1,7% ke $4.077,10 per ons.
Seorang analis menyebut bahwa reli emas sebelumnya berjalan terlalu cepat, dan kini pasar mulai menyesuaikan ekspektasi terhadap perkembangan hubungan dagang antara AS dan China. Investor yang telah meraih keuntungan besar mulai mengurangi eksposur mereka pada emas untuk mengamankan profit.
Ekspektasi CPI dan Prospek Suku Bunga
Pasar kini menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS untuk September yang akan dirilis hari ini. Data inflasi yang solid dapat memperkuat Dolar AS dan menekan emas lebih jauh dalam jangka pendek. Namun, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga tetap menjadi faktor pendukung utama bagi logam mulia ini.
Analis menilai bahwa meski koreksi jangka pendek mungkin terjadi, tren jangka panjang emas masih berada dalam fase bullish kuat berkat dukungan fundamental yang solid. Penguatan indeks Dolar sebesar 0,6% pekan ini memang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, tetapi prospek penurunan suku bunga dapat menyeimbangkan tekanan tersebut.
Momentum Emas Masih Terjaga
Secara keseluruhan, peluang trading emas menjelang data CPI AS tetap terbuka lebar. Walau tekanan jangka pendek hadir akibat aksi ambil untung dan penguatan Dolar, prospek pemangkasan suku bunga dan ketidakpastian global masih memberikan dukungan terhadap harga emas dalam jangka menengah hingga panjang.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di timeframe H4 masih berada dalam tren bearish. Level pivot utama berada di 4.160. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan diperkirakan berlanjut. Target berikutnya berada di area support 4.003, lalu 3.945, dan bisa melanjutkan ke 3.895.
Sebaliknya, jika harga mampu menembus ke atas 4.160, arah tren berpeluang berbalik menjadi bullish. Dalam skenario ini, potensi penguatan dapat menuju area resistance 4.215–4.265.
Resistance 1: 4.160 Resistance 2: 4.215 Resistance 3: 4.265
Support1: 4.003 Support 2: 3.945 Support 3: 3.895
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
