Emas Menguat Tipis Namun Masih Tertekan
Harga emas spot naik tipis 0,2% ke level $3.321,33 per ounce pada Rabu, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah sejak 1 Agustus. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga menguat 0,2% ke posisi $3.364,20. Meski terjadi kenaikan terbatas, pergerakan emas masih tertekan oleh penguatan dollar AS yang berada di level tertinggi lebih dari satu minggu.
Faktor Tekanan: Dollar AS dan Kebijakan The Fed
Penguatan dollar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga membatasi minat beli investor. Saat ini, pasar masih menunggu rilis notulen rapat Federal Reserve (FOMC) bulan Juli yang dijadwalkan keluar hari ini, serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole akhir pekan.
Emas diperkirakan akan tetap bergerak sideways hingga ada kejelasan kapan siklus pemangkasan suku bunga oleh The Fed benar-benar dimulai. Resiliensi dollar sepanjang bulan Agustus juga menambah beban bagi pergerakan emas untuk mencatatkan kenaikan lebih lanjut.
Sentimen Pasar: Ekspektasi Suku Bunga dan Inflasi
Tren pelemahan emas juga diperkuat oleh meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif pada September. Data Producer Price Index (PPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan pekan lalu menunjukkan adanya tekanan harga yang masih kuat. Hal ini membuat pasar menilai kecil kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga dalam jumlah besar dalam waktu dekat.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September tetap terbuka, dengan ekspektasi tambahan penurunan dua kali lagi hingga akhir tahun. Namun, sikap Powell yang masih berhati-hati memberikan sinyal bahwa arah kebijakan moneter belum akan segera berubah secara drastis.
Faktor Geopolitik: Prospek Perdamaian Rusia-Ukraina
Selain faktor makroekonomi, perkembangan geopolitik turut menekan harga emas. Upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina kembali menguat pekan ini. Presiden AS Donald Trump menyatakan tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina, namun membuka kemungkinan dukungan udara sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut pertemuan di Gedung Putih sebagai langkah maju penting menuju perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Prospek perdamaian ini mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven, sehingga menambah tekanan pada harga.
Outlook Emas ke Depan
Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan masih akan bergerak dalam kisaran terbatas dengan kecenderungan melemah jika dollar AS terus menguat. Fokus utama investor tertuju pada rilis notulen FOMC serta pidato Jerome Powell di Jackson Hole yang dapat memberikan sinyal arah kebijakan moneter selanjutnya.
Jika The Fed menunjukkan nada lebih dovish dan membuka ruang pemangkasan suku bunga lebih cepat, emas berpotensi mendapatkan dorongan kenaikan. Namun, jika Powell tetap berhati-hati atau bahkan menegaskan perlunya mempertahankan suku bunga lebih lama, emas berisiko melanjutkan pelemahannya.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 3.311. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut dengan target terdekat di resistance 3.335, kemudian 3.345 hingga 3.358.
Sebaliknya, jika harga menembus ke bawah 3.311, maka arah pergerakan berpotensi berbalik turun untuk menguji area support di 3.302 hingga 3.292.
Resistance 1: 3.335 Resistance 2: 3.345 Resistance 3: 3.358
Support1: 3.311 Support 2: 3.302 Support 3: 3.292
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.