Market Summary
Peluang Trading Emas Menjelang FOMC Minutes menjadi fokus pelaku pasar global pada perdagangan Asia. Harga emas mulai bangkit setelah tekanan tajam sehari sebelumnya, sementara investor menunggu rilis risalah FOMC untuk membaca arah kebijakan moneter Amerika Serikat ke depan.
Indeks Dolar AS (DXY) bergerak stabil di kisaran 98,00. Kondisi ini memberi ruang bagi emas untuk menguat karena dolar tidak menunjukkan tekanan berarti. Pasar kini mengarahkan perhatian penuh pada FOMC Minutes guna melihat pandangan The Fed terkait prospek ekonomi dan suku bunga 2026.
Arah Kebijakan The Fed dan Dampaknya ke Emas
Federal Reserve telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, sehingga kisaran suku bunga acuan berada di level 3,50%–3,75%. Sepanjang 2025, bank sentral AS menurunkan suku bunga total 75 basis poin seiring pendinginan pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih tinggi.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 83,9% suku bunga tetap pada pertemuan Januari. Peluang penurunan 25 basis poin turun menjadi 16,1%. Meski begitu, ekspektasi dua kali pemangkasan suku bunga pada 2026 tetap menopang emas karena biaya peluang memegang aset non-yielding menjadi lebih rendah.
Komentar Pejabat dan Isu Independensi The Fed
Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa ia berharap Ketua The Fed berikutnya menjaga suku bunga tetap rendah dan tidak berbeda pandangan dengannya. Pernyataan ini memicu kekhawatiran investor terhadap independensi bank sentral, sehingga pasar kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai.
Geopolitik Global Dorong Minat Safe Haven
Sentimen risiko global memburuk akibat ketegangan geopolitik. Rusia menuduh Ukraina melancarkan serangan drone ke area kediaman Presiden Vladimir Putin. Ukraina membantah tudingan tersebut dan menyebut Rusia mencari pembenaran untuk serangan lanjutan.
Di Timur Tengah, Arab Saudi melancarkan serangan udara di Yaman, sementara Iran mendeklarasikan “perang skala penuh” dengan Amerika Serikat, Eropa, dan Israel. Donald Trump memperingatkan kemungkinan serangan lanjutan jika Iran kembali membangun program nuklirnya. Situasi ini mendorong minat terhadap emas sebagai aset aman.
Harga Emas Rebound Usai Tekanan Margin CME
Harga emas spot naik ke atas USD 4.350 per troy ounce setelah sempat anjlok 4,5% pada sesi sebelumnya. Penurunan tajam itu terjadi setelah CME Group menaikkan persyaratan margin kontrak emas dan perak, sehingga banyak trader melakukan aksi ambil untung dan penyesuaian portofolio.
Meski volatilitas meningkat, tekanan lanjutan pada emas diperkirakan terbatas. Prospek pelonggaran kebijakan moneter dan ketidakpastian global tetap mendukung tren jangka menengah logam mulia.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 berpeluang mengalami rebound dengan level pivot di 4.322. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan diperkirakan berlanjut dengan resistance terdekat di 4.405. Jika harga mampu menembus area ini, potensi kenaikan lanjutan terbuka menuju kisaran 4.440–4.485.
Sebagai skenario alternatif, Trading Central menilai bahwa pelemahan dapat berlanjut apabila harga turun menembus level 4.322. Dalam kondisi tersebut, emas berpotensi menguji area support di rentang 4.300–4.270.
Resistance 1: 4.405 Resistance 2: 4.440 Resistance 3: 4.485
Support1: 4.322 Support 2: 4.300 Support 3: 4.270
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
