Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pergerakan pasangan mata uang EUR/USD menunjukkan stabilisasi di sekitar level 1.0400 pada perdagangan Selasa. Setelah mengalami volatilitas pada hari sebelumnya, pasangan ini berhasil menguat mendekati 1.0410 selama sesi perdagangan Asia. Penguatan ini didukung oleh pelemahan Dolar AS yang terjadi akibat penurunan imbal hasil obligasi AS.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, mencatat penurunan tipis mendekati level 108.00 setelah imbal hasil obligasi AS turun sekitar 2% pada Senin. Imbal hasil obligasi tenor dua tahun berada di 4.24%, sementara obligasi tenor sepuluh tahun tercatat di 4.53%. Namun, meskipun terdapat pelemahan, Dolar AS tetap mempertahankan kekuatannya terhadap rival-rivalnya karena sikap hati-hati pasar menjelang akhir tahun.
Faktor utama yang memengaruhi pergerakan EUR/USD adalah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) yang diperkirakan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan potensi penurunan suku bunga pada 2025. Kebijakan ini mencerminkan penyesuaian terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi, terutama yang berkaitan dengan ekspektasi kebijakan fiskal pemerintahan baru di Amerika Serikat.
Di sisi lain, tekanan terhadap Euro juga disebabkan oleh panduan kebijakan dovish dari Bank Sentral Eropa (ECB). ECB telah menurunkan suku bunga fasilitas deposito sebesar 100 basis poin menjadi 3% tahun ini dan diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga hingga mencapai 2% pada pertengahan 2025. Hal ini menunjukkan bahwa ECB kemungkinan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada setiap pertemuan di semester pertama tahun depan. Pandangan ini menambah tekanan terhadap nilai tukar Euro.
Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik turut membebani Euro. Konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, ditambah dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, memicu aliran modal ke aset-aset safe haven. Kondisi ini semakin menekan kinerja pasangan EUR/USD.
Secara keseluruhan, meskipun EUR/USD berhasil menguat dalam perdagangan terakhir, prospek jangka pendek tetap menghadapi tantangan yang signifikan. Dengan adanya tekanan dari kebijakan moneter yang cenderung ketat di Amerika Serikat dan kebijakan dovish di Eropa, EUR/USD kemungkinan akan tetap berada dalam tren melemah, terutama jika ketidakpastian geopolitik terus berlanjut.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di 1.0425. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, penurunan lebih lanjut diperkirakan akan menguji area support di 1.0395 hingga 1.0355.
Sebagai alternatif skenario, jika harga berhasil naik di atas 1.0425, maka EUR/USD berpotensi menguat lebih lanjut untuk menguji area resistance di 1.0440 hingga 1.0455.
Resistance 1: 1.0425, Resistance 2: 1.0440, Resistance 3: 1.0455
Support1: 1.0395, Support 2: 1.0370, Support 3: 1.0355