Peluang Trading Gold di Tengah Optimisme Kesepakatan Dagang AS–China
Peluang trading gold semakin menarik di tengah optimisme kesepakatan dagang AS–China. Harga emas turun lebih dari 2% pada Selasa, mencapai level terendah tiga minggu di kisaran $3.899,94 per ounce, karena meningkatnya selera risiko menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Penurunan ini terjadi setelah muncul keyakinan bahwa ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China mulai mereda. Presiden AS Donald Trump menyampaikan optimismenya bahwa kesepakatan dagang akan segera tercapai, disertai pengumuman beberapa perjanjian strategis dengan negara-negara Asia Tenggara terkait perdagangan dan mineral penting.
Dampak Optimisme Pasar terhadap Harga Emas
Menurut analis pasar, harapan untuk menghindari perang dagang besar antara AS dan China mendorong reli pada aset berisiko seperti saham, sementara berdampak negatif terhadap permintaan emas. Kondisi ini menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk mencari posisi strategis dalam peluang trading gold, terutama bagi mereka yang ingin memanfaatkan volatilitas harga jangka pendek.
Selain faktor geopolitik, perhatian investor kini beralih pada hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve yang akan diumumkan pada Rabu. Pasar memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Suku bunga rendah cenderung mendukung emas karena logam mulia ini merupakan aset tanpa imbal hasil.
Prospek Harga Emas ke Depan
Meskipun mengalami tekanan jangka pendek, harga emas masih mencatat kenaikan sekitar 53% sepanjang tahun ini, mencapai rekor tertinggi di $4.381,21 per ounce pada 20 Oktober. Namun, koreksi sebesar 3,2% dalam pekan ini menjadi sinyal bahwa pasar tengah melakukan penyesuaian terhadap sentimen positif global.
Beberapa lembaga riset seperti Citi dan Capital Economics memperkirakan penurunan harga emas dalam jangka pendek. Citi menurunkan proyeksi tiga bulan ke depan menjadi $3.800/oz, sementara Capital Economics memperkirakan harga emas akan bergerak menuju $3.500/oz pada akhir 2026.
Namun, bagi trader yang cermat membaca momentum, fluktuasi harga saat ini justru membuka peluang trading gold baru. Ketika optimisme dagang AS–China mulai mereda atau The Fed mengisyaratkan kebijakan moneter lebih longgar, harga emas berpotensi kembali naik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, peluang trading gold masih terbuka lebar meski harga tengah melemah. Kombinasi faktor makroekonomi seperti perkembangan negosiasi dagang AS–China, kebijakan suku bunga The Fed, serta ketidakpastian global akan terus memengaruhi arah harga emas. Trader disarankan memantau pergerakan fundamental dan teknikal secara cermat untuk memanfaatkan setiap momentum pasar.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 3.973. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan masih terbuka untuk menguji area support di 3.847–3.780.
Sebaliknya, jika harga mampu menembus ke atas 3.973, peluang rebound bisa berlanjut. Target pengujian berikutnya berada di area resistance 4.026–4.065.
Resistance 1: 3.973 Resistance 2: 4.026 Resistance 3: 4.065
Support1: 3.847 Support 2: 3.800 Support 3: 3.780
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
