Saham global Melemah Menjelang Agenda Penting
Saham global melemah pada awal pekan ketika investor memilih menahan diri dari pengambilan risiko besar. Perhatian pasar tertuju pada rangkaian data ekonomi Amerika Serikat, termasuk laporan ketenagakerjaan, penjualan ritel, dan inflasi, serta sejumlah keputusan bank sentral utama dunia.
Indeks saham global MSCI bergerak turun tipis seiring penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Sikap hati-hati ini muncul setelah pasar mencermati kebijakan terbaru Federal Reserve dan menunggu kejelasan arah ekonomi menjelang akhir tahun.
Wall Street Terkoreksi Tipis
Bursa saham AS menutup perdagangan dengan pelemahan moderat. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq bergerak di zona merah setelah upaya rebound gagal bertahan. Kekhawatiran terhadap inflasi dan valuasi saham teknologi berbasis kecerdasan buatan kembali membayangi pergerakan pasar.
Mendekati pergantian tahun, aksi penyeimbangan portofolio mulai terlihat. Banyak pelaku pasar mengurangi eksposur risiko dengan mempertimbangkan potensi volatilitas yang meningkat pada tahun depan.
Fokus Investor Beralih ke Data Ekonomi AS
Setelah pemangkasan suku bunga terakhir oleh Federal Reserve, investor kini memusatkan perhatian pada data ekonomi AS yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan. Pasar berharap data tenaga kerja menunjukkan pelemahan moderat agar ruang pelonggaran kebijakan tetap terbuka tanpa memicu kekhawatiran resesi yang dalam.
Presiden Federal Reserve New York John Williams menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga sebelumnya menempatkan bank sentral pada posisi yang solid untuk menghadapi tantangan ke depan. Ia menilai inflasi berpotensi terus melandai seiring pendinginan pasar tenaga kerja.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga terakhir, namun menekankan perlunya kejelasan tambahan mengenai arah inflasi sebelum kebijakan disesuaikan lebih lanjut.
Pasar Obligasi dan Mata Uang Bergerak Hati-Hati
Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun turun tipis karena investor menunggu rilis data ekonomi terakhir tahun ini. Pergerakan ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter ke depan.
Di pasar valuta asing, dolar AS melemah terhadap yen dan euro, sementara bergerak relatif stabil terhadap franc Swiss. Indeks dolar turun tipis seiring sikap wait and see menjelang keputusan bank sentral global.
Keputusan Bank Sentral Dunia Dinanti
Sejumlah bank sentral besar dijadwalkan mengumumkan kebijakan minggu ini. Bank of Japan diperkirakan menaikkan suku bunga, sementara Bank of England berpeluang memangkas suku bunga. Di sisi lain, Bank Sentral Eropa bersama bank sentral Swedia dan Norwegia diperkirakan mempertahankan kebijakan saat ini.
Kondisi ini membuat saham global melemah secara terbatas karena pelaku pasar menunggu kepastian arah kebijakan moneter global.
Minyak Turun, Emas Cenderung Stabil
Harga minyak bergerak turun akibat kekhawatiran kelebihan pasokan, meski ketegangan geopolitik dan potensi perkembangan konflik Rusia–Ukraina tetap menjadi faktor penyeimbang.
Di pasar logam mulia, emas memangkas kenaikan awal dan bergerak stabil. Investor menanti data ketenagakerjaan AS sambil memantau perkembangan diplomatik yang berpotensi meredakan konflik geopolitik.
Secara keseluruhan, saham global melemah tipis dengan fokus utama tertuju pada data ekonomi AS dan keputusan bank sentral, yang akan menjadi penentu arah pasar menjelang pergantian tahun.
Prospek harga Emas Selasa | 16 Desember 2025
Pergerakan emas pada grafik H4 masih berada dalam tren bullish, dengan harga bertahan di atas garis tren naik dan SMA 50 yang berada di kisaran 4.245 dan berfungsi sebagai support dinamis. Area merah di sekitar 4.265 – 4.285 merupakan zona demand, yang sebelumnya menjadi area konsolidasi dan kini menopang pergerakan harga setelah breakout. Sementara itu, area hijau di kisaran 4.356 –4.381 merupakan zona supply, yang berpotensi menahan kenaikan lanjutan.
Selama harga tetap bertahan di atas zona demand, peluang kenaikan masih terbuka dengan target terdekat di 4.330 dan potensi pengujian ke area supply 4.356–4.381. RSI yang berada di atas level 50 menegaskan momentum bullish masih dominan dan mendukung kelanjutan tren naik dalam jangka pendek.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.330 R2 4.356 R3 4.381
S1 4.285 S2 4.265 S3 4.245
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.290 |
| Profit Target Level | 4.330 |
| Stop Loss Level | 4.260 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.330 |
| Profit Target Level | 4.300 |
| Stop Loss Level | 4.360 |
Prospek harga US Oil Selasa | 16 Desember 2025
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih menunjukkan tekanan bearish setelah harga turun dan bertahan di bawah SMA 50 yang kini menurun dan berfungsi sebagai resistance dinamis. Penurunan membawa harga masuk ke zona demand di area 56,22–55,95, yang saat ini menjadi penopang sementara pergerakan harga. Selama harga masih tertahan di bawah area resistance 57,59–58,00, potensi rebound cenderung terbatas dan berisiko hanya bersifat korektif.
Jika zona demand 56,22–55,95 gagal dipertahankan, tekanan jual berpeluang berlanjut menuju support berikutnya di sekitar 55,30. RSI yang berada di bawah level 30 mengindikasikan kondisi oversold, membuka peluang rebound teknikal jangka pendek, namun struktur tren secara keseluruhan masih mendukung kelanjutan tekanan bearish.
US Oil INTRADAY AREA
R1 57,00 R2 57,59 R3 58,00
S1 56,22 S2 55,95 S3 55,30
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 56,30 |
| Profit Target Level | 57,00 |
| Stop Loss Level | 55,80 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 57,00 |
| Profit Target Level | 56,30 |
| Stop Loss Level | 57,60 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
