Saham Global Menguat di Tengah Kekhawatiran Shutdown
Saham global menguat pada perdagangan Senin meski investor masih mencermati risiko shutdown pemerintah Amerika Serikat yang bisa dimulai pertengahan pekan ini. Indeks S&P 500 naik 0,3%, Nasdaq bertambah 0,5%, dan Dow Jones menguat tipis 0,2%. Kenaikan tersebut turut mendorong MSCI All-World Index naik 0,4%, sementara STOXX 600 Eropa bertambah 0,2% sehingga berada di jalur penguatan bulanan ketiga berturut-turut. Para analis menilai saham global menguat karena pelaku pasar mengingat bahwa dampak shutdown di masa lalu terhadap bursa tidak berlangsung lama dan cenderung pulih dengan cepat.
Shutdown AS Bayangi Data Ekonomi dan Kebijakan The Fed
Ketidakpastian muncul karena tanpa kesepakatan anggaran, pemerintah Amerika Serikat akan berhenti beroperasi mulai Rabu. Kondisi ini berpotensi menunda publikasi data penting termasuk laporan tenaga kerja September, yang biasanya menjadi acuan utama kebijakan moneter. Jika shutdown berlangsung lama hingga rapat The Fed pada 29 Oktober, bank sentral kemungkinan besar hanya mengandalkan data swasta untuk mengambil keputusan. Beberapa analis berpendapat kondisi tersebut bisa mengurangi peluang penurunan suku bunga bulan Oktober, meskipun pasar masih memperkirakan peluang 90% adanya pemangkasan.
Emas Sentuh Rekor Tertinggi Baru
Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di $3.833,37 per ons sebelum terkoreksi tipis ke $3.828,17. Kenaikan ini didorong pelemahan dollar serta meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan fiskal Amerika Serikat. Lonjakan emas ini menegaskan statusnya sebagai safe haven utama ketika pasar menghadapi risiko makro yang besar.
Pergerakan Dollar, Euro, dan Yen
Dollar Amerika (AS) melemah 0,2% ke posisi 97,945 setelah pekan lalu sempat menguat berkat data ekonomi positif. Euro naik 0,2% ke $1,17255, meski masih berada di kisaran bawah rentang perdagangan beberapa pekan terakhir. Yen Jepang juga menguat setelah dollar turun 0,6% ke level 148,6. Ekspektasi pasar yang masih menilai The Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi hingga akhir tahun turut menekan dollar secara lebih luas.
Harga Minyak Tertekan Aliran Minyak Kurdistan dan Rapat OPEC+
Harga minyak mentah jatuh tajam setelah pasokan dari wilayah semi-otonom Kurdistan Irak kembali mengalir ke Turki untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun. Brent ditutup turun 3,5% ke $67,68 per barel, sementara WTI anjlok 3,8% ke $63,21. Selain itu, pasar juga bersiap menghadapi rapat OPEC+ pada akhir pekan yang kemungkinan besar akan menyetujui peningkatan produksi sekitar 137.000 barel per hari. Penambahan pasokan ini memberi tekanan tambahan terhadap harga minyak yang sebelumnya sudah berada di bawah tekanan permintaan global.
Prospek harga Emas Selasa | 30 September 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas SMA 50, namun indikator RSI sudah berada di area overbought sekitar 71 yang mengindikasikan potensi jenuh beli. Saat ini harga mendekati resistance R1 di area 3.855 dengan peluang melanjutkan kenaikan menuju R2 di 3.881 dan R3 di 3.929 jika momentum bullish berlanjut, sementara support terdekat ada di PP 3.807 dan S1 3.781 yang bisa menjadi area pullback jika terjadi koreksi.
Adanya divergensi negatif pada RSI memberi sinyal waspada bahwa kenaikan bisa melemah, sehingga pergerakan berikutnya akan ditentukan dari reaksi harga terhadap level resistance kunci di atasnya.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.855 R2 3.881 R3 3.929
S1 3.781 S2 3.733 S3 3.707
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.810 |
Profit Target Level | 3.850 |
Stop Loss Level | 3.781 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.855 |
Profit Target Level | 3.810 |
Stop Loss Level | 3.882 |
Prospek harga US Oil Selasa | 30 September 2025
Pergerakan US Oil di time frame H4 masih berada dalam area konsolidasi dengan batas atas 65,39 dan batas bawah 60,84. Saat ini harga gagal bertahan di atas zona tengah dan menembus SMA 50. Indikator RSI turun ke level 36,17 yang menunjukkan tekanan bearish cukup kuat.
Jika penurunan berlanjut, target terdekat berada di 62,41 lalu 61,60. Potensi rebound baru akan muncul jika harga mampu naik ke area 64,05–64,64 untuk menguji resistance 65,39.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,05 R2 64,64 R3 65,39
S1 62,41 S2 61,60 S3 60,84
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,50 |
Profit Target Level | 63,50 |
Stop Loss Level | 62,10 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,70 |
Profit Target Level | 62,50 |
Stop Loss Level | 64,10 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!