Saham Global Menguat Setelah Data Inflasi AS
Saham global menguat pada Kamis setelah indeks saham dunia versi MSCI bangkit dari pelemahan empat hari beruntun. Penguatan ini muncul seiring turunnya imbal hasil obligasi AS setelah data inflasi menunjukkan kenaikan harga yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi tersebut mendorong harapan pasar akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat naik 2,7% secara tahunan hingga November, lebih rendah dari proyeksi ekonom sebesar 3,1%. Data ini membuat pergerakan dolar sempat berfluktuasi karena investor juga mencermati kebijakan dari Inggris dan Eropa.
Optimisme AI Kembali Menguat Berkat Micron
Sentimen pasar Wall Street kembali membaik setelah Micron Technology merilis proyeksi kinerja yang kuat. Saham Micron melonjak sekitar 10% dan mendorong saham teknologi besar lainnya ikut naik. Komentar analis menyebut kabar tersebut membantu menstabilkan sentimen terhadap saham kecerdasan buatan yang sebelumnya bergerak sangat fluktuatif, dari skeptis menjadi penuh keyakinan.
Wall Street Ditutup Menguat
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 65,88 poin atau 0,14% ke level 47.951,85. Indeks S&P 500 melonjak 0,79% ke 6.774,76 dengan sektor teknologi sebagai penopang utama. Nasdaq Composite mencatat kenaikan paling tinggi, yakni 1,38% ke posisi 23.006,36.
Inflasi AS Buka Peluang Reli Akhir Tahun
Analis mengatakan bahwa data inflasi ini memang terpengaruh kendala pengumpulan selama penutupan pemerintah AS, namun tetap memberi sinyal perlambatan harga. Ia menilai laporan inflasi terbaru membuka peluang reli saham setelah pasar tertekan dalam sepekan terakhir. Analis menyoroti bahwa akhir tahun biasanya menjadi periode yang kondusif bagi pasar saham.
Federal Reserve sendiri masih menyeimbangkan pelemahan pasar tenaga kerja dengan inflasi yang relatif tinggi. Bank sentral AS memberi sinyal satu kali pemangkasan suku bunga tahun depan, meski pelaku pasar memperkirakan dua kali pemotongan. Presiden AS Donald Trump juga menyatakan ketua The Fed berikutnya, pengganti Jerome Powell pada Mei, akan mendukung penurunan suku bunga secara agresif.
Pasar Global, Mata Uang, dan Komoditas
Indeks saham global MSCI naik 0,62%, sementara indeks STOXX 600 Eropa menguat 0,96%. Di pasar valuta asing, dolar AS menguat tipis ke level 98,44. Euro melemah ke US$1,1724 setelah Presiden ECB Christine Lagarde menyampaikan nada optimistis usai bank sentral Eropa menahan suku bunga. Yen Jepang menguat menjelang keputusan suku bunga Bank of Japan, sedangkan pound sterling menguat setelah Gubernur Bank of England Andrew Bailey memangkas suku bunga namun memberi sinyal ruang pelonggaran terbatas.
Di pasar obligasi, imbal hasil US Treasury 10 tahun turun ke 4,12%. Harga minyak naik tipis karena kekhawatiran pasokan global, sementara emas melemah terbatas akibat berkurangnya daya tarik aset lindung nilai.
Prospek harga Emas Jumat | 19 Desember 2025
Pada grafik H4, harga emas masih bergerak dalam tren naik dengan harga bertahan di atas SMA 50 dan garis tren naik, namun tekanan beli mulai melemah. RSI membentuk bearish divergence, di mana harga sempat mencetak higher high sementara RSI justru membentuk lower high, sehingga mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Area 4.356–4.381 tetap menjadi resistance kuat, sementara zona 4.265–4.285 berperan sebagai support kunci yang berpotensi diuji jika koreksi berlanjut, sebelum harga menentukan apakah mampu melanjutkan kenaikan menuju area 4.381–4.400 atau justru mengalami pelemahan lebih dalam.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.356 R2 4.381 R3 4.400
S1 4.306 S2 4.285 S3 4.265
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.308 |
| Profit Target Level | 4.350 |
| Stop Loss Level | 4.280 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.355 |
| Profit Target Level | 4.310 |
| Stop Loss Level | 4.385 |
Prospek harga US Oil Jumat | 19 Desember 2025
Pada grafik H4, US Oil masih berada dalam tren bearish setelah harga turun dari area 59,02 dan membentuk low baru di sekitar 54,24. Rebound yang terjadi selanjutnya hanya bersifat korektif dan tertahan di area 56,83 yang berdekatan dengan SMA 50, sehingga area tersebut kini berperan sebagai resistance dinamis.
Selama harga tetap bergerak di bawah 56,83, tekanan jual masih mendominasi dan membuka peluang penurunan lanjutan untuk kembali menguji area support FE 61,8 di sekitar 54,23, bahkan hingga FE 100% di kisaran 52,65.
US Oil INTRADAY AREA
R1 56,83 R2 58,04 R3 59,02
S1 64,23 S2 52,65 S3 50,08
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 54,90 |
| Profit Target Level | 55,55 |
| Stop Loss Level | 54,20 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 56,80 |
| Profit Target Level | 55,00 |
| Stop Loss Level | 58,10 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
