Sentimen Pasar Menguat di Bursa Dunia
Saham global menguat pada perdagangan Selasa karena stabilisasi pasar terjadi setelah tekanan jual sebelumnya yang muncul akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga di Jepang. Pelaku pasar merespons positif prospek kebijakan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve, sehingga indeks utama di Wall Street bergerak naik. Kinerja sektor teknologi dan industri membantu mendukung kenaikan, meski sektor energi dan material masih melemah.
Indeks Dow Jones bertambah 0,39%, S&P 500 naik 0,25%, dan Nasdaq menguat 0,59%. Di Eropa, indeks STOXX berakhir naik tipis, sementara Asia-ex Japan mencatat penguatan 0,47%. Aktivitas belanja liburan yang kuat serta solidnya laba korporasi tetap menjaga optimisme investor.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Pelaku pasar memperkirakan saham global menguat lebih lanjut jika Federal Reserve mengumumkan keputusan pemangkasan suku bunga pada pertemuan pekan depan. Kontraksi manufaktur selama sembilan bulan berturut-turut dan lonjakan belanja daring sebesar USD 23,6 miliar memperkuat ekspektasi tersebut. CME FedWatch menunjukkan peluang 87,2% untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin.
Pasar juga menunggu penjelasan Federal Reserve mengenai tingkat suku bunga netral yang dapat memengaruhi panduan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.
Stabilisasi Obligasi Jepang Mengangkat Sentimen
Lelang obligasi Jepang yang kuat membantu menenangkan pasar dan membuat saham global menguat setelah kekhawatiran mengenai kondisi fiskal dan prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan memicu lonjakan imbal hasil. Kini, imbal hasil Treasury AS 10 tahun stabil di 4,087% dan imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun bertahan di 2,752%.
Di pasar mata uang, yen melemah sehingga dolar menguat ke 155,87 yen. Indeks dolar turun tipis dan mencatat penurunan delapan sesi beruntun.
Harga Emas Terkoreksi di Tengah Kenaikan Yield Obligasi
Harga emas turun karena kenaikan imbal hasil obligasi AS mengurangi minat terhadap logam mulia. Spot gold melemah ke USD 4.208,53 per ounce, sementara emas berjangka AS bergerak turun ke USD 4.247,40 per ounce. Meski demikian, ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap mempertahankan sentimen positif terhadap emas.
Pasar menunggu rilis data ekonomi utama yang dapat memengaruhi langkah Federal Reserve pada pertemuan mendatang.
Harga Minyak Turun karena Kekhawatiran Oversupply
Harga minyak bergerak lebih rendah sekitar 1% setelah pelaku pasar menimbang risiko dari serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia dan kekhawatiran kelebihan pasokan. Brent ditutup di USD 62,45 per barel, sementara WTI AS berada di USD 58,64 per barel.
Fokus investor juga tertuju pada pembicaraan damai Rusia-Ukraina di Moskow, yang berpotensi memengaruhi dinamika pasokan energi global.
Prospek harga Emas Rabu | 03 Desember 2025
Harga emas bergerak stabil di atas SMA 50 pada time frame H4, menunjukkan bahwa struktur tren masih cenderung bullish. Penurunan sebelumnya tertahan di area support 4.182–4.162, yang kini menjadi zona penahan koreksi jangka pendek. Selama harga bertahan di atas zona tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance 4.265 terlebih dahulu.
Jika momentum beli berlanjut, pergerakan dapat memperluas kenaikan menuju 4.293 hingga 4.317. Indikator RSI berada di zona netral sekitar angka 53, menunjukkan bahwa ruang penguatan masih tersedia selama harga tidak kembali turun di bawah SMA 50.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.265 R2 4.293 R3 4.317
S1 4.182 S2 4.162 S3 4.140
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.190 |
| Profit Target Level | 4.250 |
| Stop Loss Level | 4.160 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.265 |
| Profit Target Level | 4.230 |
| Stop Loss Level | 4.295 |
Prospek harga US Oil Rabu | 03 Desember 2025
Harga US Oil kembali melemah setelah gagal bertahan di atas SMA 50 pada time frame H4 dan tertahan oleh trendline turun yang masih mendominasi pergerakan sejak Oktober. Area 59,37 kini menjadi resistance terdekat yang menahan kenaikan, sedangkan dua resistance lain berada di 59,95 dan 60,20 hingga 60,54. Selama harga bergerak di bawah trendline turun tersebut, potensi tekanan jual tetap lebih besar dan penurunan menuju support 58,23 dapat berlanjut.
Jika tekanan jual semakin kuat, pelemahan berikutnya berpotensi menguji support 57,65 hingga 57,09. Indikator RSI berada di sekitar level 45 yang menunjukkan momentum masih cenderung lemah, sehingga bearish outlook tetap dominan selama harga belum mampu menembus area resistance utama.
US Oil INTRADAY AREA
R1 59,37 R2 59,95 R3 60,54
S1 58,23 S2 57,65 S3 57,09
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 57,70 |
| Profit Target Level | 58,60 |
| Stop Loss Level | 57,00 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 59,35 |
| Profit Target Level | 58,30 |
| Stop Loss Level | 60,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
