Wall Street Melemah Dipimpin Saham Teknologi
Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Jumat (30/8), dipimpin oleh koreksi tajam di sektor teknologi. Saham Dell Technologies anjlok 8,9% setelah laporan keuangannya menunjukkan tingginya biaya produksi server yang dioptimalkan untuk kecerdasan buatan (AI). Sentimen negatif ini turut menyeret saham teknologi lain seperti Nvidia yang turun 3,3% dan Broadcom yang terkoreksi 3,6%.
Indeks Nasdaq jatuh 1,15% atau 249,61 poin menjadi 21.455,55, sementara S&P 500 turun 0,64% ke level 6.460,26. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,20% ke posisi 45.544,88. Secara bulanan, S&P 500 masih mencatat kenaikan 1,9%, Dow Jones naik 3,2%, dan Nasdaq bertambah 1,6%.
Inflasi PCE AS Sesuai Ekspektasi, Buka Jalan Pemangkasan Suku Bunga
Departemen Perdagangan AS melaporkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,2% pada Juli, sesuai perkiraan ekonom dan sedikit lebih rendah dari kenaikan 0,3% pada Juni. Secara tahunan, inflasi PCE tetap di level 2,6%.
Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada September, dengan kemungkinan tambahan pemangkasan pada Oktober dan Desember. Pasar uang saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga bulan depan sebesar 89%, naik dari 84% sebelum data dirilis.
Dollar Melemah, Euro Menguat Tipis
Menyusul rilis data inflasi, indeks dollar AS melemah 0,09% ke 97,79, sedangkan euro menguat tipis 0,11% menjadi $1,1696. Sepanjang bulan Agustus, dollar tercatat turun 2,2%, pelemahan bulanan terburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Pelemahan dollar mendukung harga emas karena membuat logam mulia tersebut lebih murah bagi pembeli di luar AS.
Harga Emas Menguat, Catat Kinerja Bulanan Terbaik Sejak April
Harga emas dunia naik mendekati 1% pada Jumat, dengan emas spot diperdagangkan di $3.443,19 per ons, level tertinggi sejak pertengahan Juli. Sepanjang Agustus, emas menguat 4,7%, menjadi performa bulanan terbaik sejak April.
Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,2% ke $3.516,1 per ons. Kenaikan harga ini didukung oleh pelemahan dollar serta meningkatnya keyakinan pasar bahwa Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneter.
Pasar Eropa dan Global Ikut Tertekan
Saham Eropa juga ditutup melemah pada Jumat, dengan indeks STOXX 600 turun 0,64% ke level terendah dalam lebih dari dua minggu. Tekanan terbesar datang dari saham perbankan Inggris. Data inflasi konsumen Prancis yang lebih rendah dari perkiraan serta inflasi Spanyol yang stabil di 2,7% turut membebani sentimen.
Indeks saham global MSCI turun 0,5% menjadi 951,57.
Harga Minyak Melemah, Imbal Hasil Obligasi Naik
Harga minyak juga mengalami tekanan, dengan WTI crude turun 59 sen menjadi $64,01 per barel dan Brent crude melemah 50 sen ke $68,12 per barel.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS naik tipis menjelang libur panjang akhir pekan. Yield obligasi AS tenor 10 tahun naik 1,6 basis poin ke 4,223%.
WEEK AHEAD
(01 – 05 September 2025)
Memasuki pekan perdagangan yang lebih singkat di Amerika Serikat karena libur Labor Day, fokus utama investor global tertuju pada rilis data tenaga kerja bulan Agustus. Laporan ketenagakerjaan ini menjadi yang terakhir sebelum keputusan suku bunga Federal Reserve pada September, sehingga hasilnya berpotensi besar memengaruhi arah kebijakan moneter.
Selain AS, investor juga akan mencermati data inflasi dari Eropa, laporan PMI China, serta rilis PDB Australia, Brasil, dan Korea Selatan.
Amerika Serikat & Kanada
Di AS, laporan Nonfarm Payrolls (NFP) Agustus diperkirakan hanya menambah 78 ribu lapangan kerja, mencerminkan perlambatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran diproyeksikan naik ke level 4,3%, tertinggi dalam hampir empat tahun, sementara pertumbuhan upah diperkirakan tetap di 0,3%.
Selain NFP, sejumlah indikator ketenagakerjaan lain seperti laporan ADP, JOLTS (lowongan pekerjaan), serta laporan PHK Challenger akan memberikan gambaran lebih detail. Investor juga akan menantikan data ISM PMI, yang diprediksi menunjukkan kontraksi lanjutan di sektor manufaktur namun ekspansi di sektor jasa.
Dari sisi korporasi, laporan keuangan dari Broadcom dan Salesforce dapat memengaruhi sentimen di sektor teknologi, yang belakangan tertekan akibat biaya produksi tinggi dan valuasi yang dinilai terlalu optimistis.
Kanada juga akan merilis data tenaga kerja dan perdagangan, disertai indeks PMI S&P dan Ivey.
Eropa
Di kawasan Eropa, data inflasi menjadi perhatian setelah laporan sebelumnya menunjukkan hasil bervariasi. Inflasi Prancis, Spanyol, dan Italia sedikit di bawah ekspektasi, sementara Jerman justru lebih tinggi dari perkiraan. Secara keseluruhan, inflasi zona euro akan menjadi sorotan karena dapat memberi sinyal arah kebijakan ECB.
Selain itu, Eropa juga akan merilis penjualan ritel, data pengangguran di Italia, Spanyol, dan zona euro, serta data pesanan pabrik Jerman yang diperkirakan rebound setelah dua bulan melemah.
Di Inggris, data penjualan ritel yang sempat tertunda kini diperkirakan naik untuk bulan kedua berturut-turut, ditambah dengan rilis data persetujuan hipotek serta indeks harga rumah dari Nationwide dan Halifax.
Asia Pasifik
Di Asia, perhatian investor tertuju pada rilis PMI resmi NBS dan Caixin China untuk Agustus. Data diperkirakan masih menunjukkan pelemahan manufaktur, meskipun sektor jasa tetap tangguh, seiring dukungan kebijakan Beijing melalui pinjaman konsumen dan pengurangan kapasitas produksi.
Dari Jepang, fokus akan tertuju pada data belanja modal, belanja rumah tangga, indeks leading & coincident, serta pertumbuhan upah.
Di Australia, pekan ini cukup padat dengan rilis PDB kuartal II yang diperkirakan tumbuh 0,5%, ditambah data perdagangan Juli, izin bangunan, persetujuan rumah pribadi, neraca berjalan, indeks industri, dan konsumsi rumah tangga.
Data Mingguan Perdagangan Emas (25 – 29 Agustus 2025)
Open : 3.371.43 High : 3.453,93 Low : 3.351,45 Close : 3.450,14 Range : 102,48
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 3.383 | R1 3.485 |
| S2 3.316 | R2 3.520 |
| S3 3.281 | R3 3.588 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Oil (25 – 29 Agustus 2025)
Open : 63,80 High : 65,08 Low : 62,95 Close : 64,00 Range : 2,13 OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
| WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
| S1 62,94 | R1 65,07 |
| S2 61,88 | R2 66,14 |
| S3 60,81 | R3 67,20 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga. Harga berhasil menembus resistance di area 3.383 dan 3.395. Saat ini harga bergerak di atas garis tren naik dan juga di atas SMA 50. Kondisi ini mengindikasikan momentum bullish yang tetap kuat.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 terlihat harga saat ini sedang mencoba melanjutkan pemulihan setelah sebelumnya bergerak dalam tren turun. Harga menemukan support kuat di area 62,50 hingga 62,99. Dari titik ini, harga bangkit dan bergerak di atas garis tren naik serta menembus SMA 50.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga bergerak dalam channel naik setelah berhasil menembus area resistance di sekitar 3.379. Indikator RSI berada di level 64 yang mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat, meski sudah mendekati area overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 memperlihatkan harga yang sempat terkoreksi setelah menyentuh resistance 65.10, kemudian kembali menguat mendekati level 64,23. RSI berada di sekitar 53 yang menunjukkan momentum netral dengan kecenderungan bullish.
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini menunjukkan tren bullish setelah berhasil menembus area resistance di sekitar 3.374, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.404, 3.420, hingga 3.434.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sempat mengalami koreksi setelah kenaikan tajam, namun saat ini terlihat mencoba bertahan di atas area support 62,99. Selama harga tidak menembus ke bawah support 62,50 dan 61,96, peluang rebound masih terbuka dengan target kenaikan menuju resistance 64,23 dan 65,10, bahkan berpotensi ke 65.80 jika momentum penguatan berlanjut.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga berhasil menembus garis trendline turun dan juga melewati SMA 50, menandakan potensi perubahan arah ke bullish. Saat ini harga bergerak sideways dalam area 3.358-3.379. Jika harga mampu bertahan di atas level support terdekat tersebut, ada peluang kenaikan lanjutan menuju resistance berikutnya di 3.379 dan 3.391, bahkan terbuka ruang ke area 3.404.
Pergerakan US OIL pada time frame H4 menunjukkan harga berhasil menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan potensi pembalikan arah ke bullish. Saat ini harga tertahan di area resistance 65,10. Jika mampu menembus level tersebut, peluang kenaikan ke resistance berikutnya di 66,37 hingga 67,73 terbuka lebar.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga saat ini berhasil menembus trendline turun dan juga bergerak di atas SMA 50, mengindikasikan potensi perubahan arah menuju bullish. Level support terdekat berada di area 3.358 – 3.348, sementara resistance kuat ada di 3.379 dan 3.391, dengan target lanjutan di 3.404 jika momentum beli berlanjut.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini bergerak mendekati resistance kunci di area 64,08. Selama level ini belum berhasil ditembus, terdapat potensi tekanan jual yang bisa mendorong harga terkoreksi ke support 62,99.
Minggu depan, perhatian utama pasar akan tertuju pada arah kebijakan suku bunga global setelah Federal Reserve memberikan sinyal dovish dalam simposium Jackson Hole. Investor akan mencermati data ekonomi penting dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Pasifik yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga telah ini berhasil menembus trendline turun dan juga mendekati area resistance di 3.358 setelah memantul kuat dari support 3.315. Jika harga mampu bertahan di atas area ini, peluang kenaikan terbuka menuju resistance berikutnya di 3.375 hingga 3.390.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini sedang menguji area resistance di sekitar 62,99 bertepatan dengan SMA 50 yang masih menekan ke bawah. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, potensi penguatan terbuka menuju resistance berikutnya di 64,08 hingga 65,10.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga masih bergerak dalam tekanan bearish dengan membentuk lower high yang sejalan dengan downtrend line. Area 3.345 menjadi level kritikal karena selain berfungsi sebagai resistance horizontal, juga bertepatan dengan garis tren turun yang membatasi kenaikan sejak awal Agustus. Selama harga bergerak di bawah area ini, peluang pelemahan masih terbuka dengan target ke support 3.301, lalu 3.280 hingga 3.267.
Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat bahwa harga masih berada dalam tren turun setelah tertahan cukup lama di bawah SMA 50. Saat ini harga mencoba bangkit dari level 62.09, namun kenaikan ini masih terlihat sebagai koreksi teknikal. Area 62.99 menjadi resistance terdekat sekaligus konfirmasi dari SMA 50, sehingga selama harga belum mampu menembus ke atas level tersebut, potensi pelemahan kembali terbuka dengan target ke 61,44 lalu 60,32 hingga 59,40.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga emas saat ini berada di bawah garis tren menurun dan juga di bawah SMA 50, menunjukkan tekanan bearish masih dominan. Level support terdekat berada di kisaran 3.323, jika tembus maka berpotensi melanjutkan pelemahan menuju 3.315 hingga 3.301.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak di bawah garis SMA 50 dan menunjukkan tren bearish yang cukup dominan. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik menuju area resistance di kisaran 63,58 hingga 64,33, namun tekanan jual diperkirakan kembali muncul jika gagal menembus level tersebut.
