Market Summary
Peluang trading GBP/USD jelang Service PMI AS semakin menarik setelah pasangan mata uang ini mencatat penguatan tipis pada hari Selasa. Poundsterling naik sebesar 0,05% ke level $1,3290 terhadap dolar AS. Pergerakan ini mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar menjelang keputusan suku bunga Bank of England (BoE) yang dijadwalkan pada Kamis.
Meskipun inflasi konsumen Inggris masih berada di dekat dua kali lipat dari target 2% BoE, bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya dari 4,25% menjadi 4%. Peluang pemangkasan ini telah diperkirakan pasar dengan probabilitas di atas 90%, dan total 86 basis poin pemangkasan diproyeksikan hingga akhir 2026.
Ekspektasi Kebijakan BoE Tetap “Gradual and Careful”
Analis memperkirakan bahwa BoE akan tetap mempertahankan panduan kebijakan yang berhati-hati. Citi menyebut bahwa karakter data ekonomi yang “stagflationary” mendukung pendekatan “gradual and careful”, dan keputusan kali ini diperkirakan akan menghadirkan perbedaan pendapat di antara anggota dewan kebijakan.
Menurut Kepala Ekonom Ebury, jika BoE mengubah panduannya secara tiba-tiba, hal tersebut kemungkinan besar akan memicu pelemahan pound. Pasar juga mencermati kondisi fiskal Inggris, setelah pemerintah meminjam lebih banyak dari perkiraan pada bulan Juni, yang memunculkan kemungkinan adanya kenaikan pajak dalam anggaran musim gugur mendatang.
Pound Tertahan Terhadap Euro, Imbal Hasil Gilt Menguat
Poundsterling juga bergerak beragam terhadap euro. Pada Selasa, pound naik 0,3% menjadi 86,85 pence per euro, setelah sebelumnya sempat menyentuh level 87,69 pence, yang merupakan titik terlemah sejak Mei 2023.
Di pasar obligasi, imbal hasil gilt 10 tahun Inggris naik 2,5 bps menjadi 4,53%, memutus tren penurunan lima hari sebelumnya. Hal ini mencerminkan ketegangan pasar menjelang keputusan BoE dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Fokus Pasar AS: ISM Services PMI dan Inflasi
Dari sisi Amerika Serikat, perhatian pasar tertuju pada rilis data ISM Services PMI bulan Juli. Konsensus pasar memperkirakan indeks ini akan naik ke 51,5 dari 50,8 pada Juni, yang akan menandakan pertumbuhan sektor jasa untuk bulan kedua berturut-turut dan memperkuat optimisme terhadap ketahanan ekonomi AS.
Namun, komponen dalam laporan sebelumnya menunjukkan hasil campuran. Indeks Ketenagakerjaan turun ke 47,2, kembali ke wilayah kontraksi, sedangkan Pesanan Baru meningkat ke 51,3. Harga yang dibayar oleh pelaku jasa masih tinggi, meski turun tipis ke 67,5 dari 68,7.
Inflasi AS Tetap Di Atas Target, Tekanan Terhadap The Fed Berlanjut
Data inflasi terbaru dari laporan PCE bulan Juni menunjukkan kenaikan inflasi utama ke 2,6% YoY dari 2,4% sebelumnya, sementara core PCE tetap stabil di 2,8%. Angka-angka ini menandakan bahwa tekanan harga belum mereda sepenuhnya dan masih berada di atas target 2% Federal Reserve.
Dalam konteks ini, data ISM Services PMI yang hanya sesuai ekspektasi kemungkinan tidak akan mengubah arah dolar secara signifikan. Namun, jika data sektor jasa menunjukkan pelemahan yang tajam, bisa memicu koreksi terhadap dolar AS karena meningkatnya kekhawatiran tentang momentum ekonomi.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 1.3330. Selama harga bergerak di bawah level ini, potensi penurunan tetap terbuka menuju area support di 1.3220 hingga 1.3140.
Sebagai skenario alternatif, jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 1.3330, arah pergerakan berpotensi berbalik naik. Target kenaikan berada di area resistance 1.3360 hingga 1.3385.
Resistance 1: 1.3.330 Resistance 2: 1.3360 Resistance 3: 1.3385
Support1: 1.3220 Support 2: 1.3180 Support 3: 1.3140
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam tren bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 3.304. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan turun diperkirakan berlanjut dengan target penurunan menuju area support di kisaran 3.281 hingga 3.255.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih berada dalam tren bullish. Level pivot utama berada di area 149.00. Saat ini, pair tersebut tengah menguji resistance terdekat di sekitar 149.85. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level ini, kenaikan berpotensi berlanjut. Target berikutnya berada di kisaran 150.20 hingga 151.00.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga US Oil masih dalam tekanan bearish pada time frame H4. Level pivot berada di kisaran 69,75. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut. Target penurunan berada di area support 68,00 hingga 66,50.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih berada dalam tren bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 1.1600. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan penurunan diperkirakan berlanjut. Target selanjutnya berada di area support 1.1520 hingga 1.1455.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas masih berada dalam tren bearish pada time frame H4. Level pivot utama berada di kisaran 3.350. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut. Target penurunan berada di area support 3.322 hingga 3.296.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/GBP pada time frame H4 masih berada dalam tren naik. Level pivot berada di 0.8708. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut menuju area resistance 0.8748–0.8767.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih bergerak dalam tren bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1735. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi penguatan tetap terbuka. Target berikutnya berada di area resistance 1.1800 hingga 1.1850.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 65,80. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan diperkirakan akan berlanjut, dengan support terdekat di 64,80. Jika support ini berhasil ditembus, maka penurunan lanjutan dapat mengarah ke kisaran 64,40–63,90.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish. Level pivot berada di area 3.380. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance di kisaran 3.402 hingga 3.425.
