Harga Emas Turun di Tengah Sentimen Positif Pasar Global
Harga emas turun tajam lebih dari 5% pada perdagangan Selasa, mencatat penurunan harian terbesar sejak Agustus 2020. Spot gold merosot 5,31% ke USD 4.123,85 per ons setelah sempat mencapai rekor USD 4.381,21 pada awal pekan. Harga emas turun karena aksi ambil untung dan berkurangnya minat terhadap aset aman setelah pasar merespons positif perkembangan global. Optimisme terhadap perbaikan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China membuat investor lebih berani mengambil risiko.
Optimisme Dagang AS–China Tekan Permintaan Emas
Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya optimistis dapat mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan pekan depan di Korea Selatan. Ia juga meredakan kekhawatiran tentang potensi ketegangan terkait Taiwan. Prospek penyelesaian sengketa tersebut memperkuat kepercayaan investor, apalagi disertai kesepakatan antara Australia dan Amerika Serikat mengenai pasokan mineral tanah jarang. Sentimen positif ini mendorong peralihan dana dari logam mulia ke aset berisiko, sehingga harga emas turun semakin dalam di tengah ekspektasi ekonomi yang membaik.
Dolar Menguat dan Yen Melemah Setelah Takaichi Jadi PM Jepang
Terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,81% ke level 151,96 setelah Sanae Takaichi resmi menjadi perdana menteri Jepang dan pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa. Pelaku pasar memperkirakan pemerintahan baru Takaichi dapat meningkatkan belanja fiskal dan memperumit arah kebijakan suku bunga Jepang. Dolar yang menguat terhadap mata uang utama, termasuk euro yang melemah 0,33% ke USD 1,1602, menambah tekanan pada emas. Kenaikan indeks dolar sebesar 0,35% ke 98,95 memperkuat alasan mengapa harga emas turun di tengah perubahan sentimen mata uang global.
Kinerja Saham dan Prospek Kebijakan The Fed
Saham-saham utama AS bergerak stabil dengan beberapa perusahaan besar mencatat hasil positif. General Motors melonjak setelah menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya, sementara Coca-Cola mencatat laba di atas perkiraan analis. Dow Jones naik 0,47% menjadi 46.924,74, S&P 500 relatif datar di 6.735,35, dan Nasdaq turun tipis 0,16% ke 22.953,67. Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang AS tenor 10 tahun turun ke 3,959% dari 3,988% sebelumnya. Pelaku pasar kini menunggu langkah Federal Reserve yang diperkirakan bisa memangkas suku bunga hingga tiga kali dalam enam bulan ke depan.
Harga Minyak Menguat Tipis di Akhir Perdagangan
Harga minyak dunia ditutup lebih tinggi di akhir sesi perdagangan. Brent naik 0,5% menjadi USD 61,32 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) juga naik 0,5% ke USD 57,82 per barel. Kenaikan harga minyak mencerminkan stabilitas permintaan energi global, meski penguatan dolar dan turunnya harga emas menunjukkan investor masih berhati-hati terhadap risiko global.
Prospek harga Emas Rabu | 22 Oktober 2025
Harga emas (XAU/USD) saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang berada di kisaran 4.186, menandakan perubahan arah tren jangka menengah ke sisi bearish. Level tersebut kini berfungsi sebagai resistance utama setelah sebelumnya menjadi support. Meski demikian, harga masih bertahan di atas garis trend line naik dan area support penting di sekitar 4.060.
Selama harga mampu bertahan di atas level ini, peluang untuk terjadinya pantulan teknikal masih terbuka. Namun, apabila harga gagal menembus kembali ke atas 4.186 dan justru menembus di bawah 4.060, tekanan jual berpotensi meningkat lebih lanjut dengan target penurunan berikutnya di area 4.007 hingga 3.946.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.186 R2 4.225 R3 4.278
S1 4.060 S2 4.007 S3 3.946
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.080 |
| Profit Target Level | 4.170 |
| Stop Loss Level | 4.055 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.186 |
| Profit Target Level | 4.100 |
| Stop Loss Level | 4.230 |
Prospek harga US Oil Rabu | 22 Oktober 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam tren turun yang jelas, di mana pergerakan harga terus berada di bawah garis SMA 50 yang kini bertindak sebagai resistance dinamis di sekitar area 58,04–58,83. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik, namun momentum kenaikan terlihat terbatas karena tekanan jual masih dominan.
RSI yang berada di sekitar level 51,04 menunjukkan adanya potensi pelemahan kembali setelah koreksi singkat. Jika harga gagal menembus di atas area resistance 58,04–58,83, maka peluang penurunan kembali terbuka menuju support 56,59, 55,95, hingga 55,33. Sebaliknya, penembusan kuat di atas 58,83 dapat membuka ruang kenaikan lebih lanjut menuju 59,49, namun tren utama masih cenderung bearish selama harga bergerak di bawah SMA 50.
US Oil INTRADAY AREA
R1 58,04 R2 58,83 R3 59,49
S1 56,59 S2 55,95 S3 55,33
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 56,60 |
| Profit Target Level | 58,00 |
| Stop Loss Level | 55,90 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 58,04 |
| Profit Target Level | 56,70 |
| Stop Loss Level | 58,85 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!

Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish yang masih kuat. Harga bergerak di atas SMA 50 dan uptrend line, menandakan dominasi pembeli. Setelah koreksi singkat, harga kembali naik dan mendekati resistance di 4.379. Jika level ini tembus, potensi target berikutnya berada di 4.453 dan 4.526 sesuai proyeksi Fibonacci.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang masih dominan. Harga terus bergerak di bawah garis SMA50, menandakan tekanan jual masih kuat. Garis tren menurun juga mempertegas bahwa setiap kenaikan sejauh ini hanya merupakan koreksi dalam tren turun yang lebih besar.
Pergerakan emas dalam time frame H4 masih bergerak dalam tren naik kuat dan stabil di atas SMA 50, menunjukkan dominasi buyer masih sangat solid. Zona support berada di 4.141, 4.163, dan 4.180, yang menjadi area pertahanan jika terjadi koreksi. Sementara itu, target resistance yang berasal dari ekspansi Fibonacci berada di 4.241 untuk FE 61.8, 4.264 untuk FE 78.6, dan 4.291 sebagai FE 100 sekaligus potensi target akhir kenaikan saat ini.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih bergerak dalam tekanan bearish karena tetap berada di bawah SMA 50, menunjukkan dominasi seller masih kuat. Setelah turun tajam dan membentuk low di sekitar 57,67 dan 56,99, muncul reaksi kenaikan kecil yang disertai bullish divergence pada RSI, menandakan adanya peluang retracement sebelum potensi turun kembali. Jika kenaikan berlanjut, area 58,96 kemudian 59,49 hingga 59,86 menjadi zona resistance reaktif tempat seller berpotensi kembali menekan harga.
Pergerakan emas di time frame H4 harga masih bullish kuat dengan struktur higher high yang jelas dan harga bergerak stabil di atas SMA 50 serta mengikuti trendline sebagai support dinamis, sementara RSI berada di sekitar 67 yang menandakan buyer masih dominan meskipun mendekati kondisi overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini masih berada dalam tekanan bearish di bawah SMA 50 sehingga kecenderungannya tetap turun, namun terjadi reaksi beli ringan dari area support 58,26 yang diperkuat oleh munculnya divergensi bullish pada RSI, memberi peluang pullback teknikal sebelum melanjutkan pelemahan. Jika harga mampu melanjutkan kenaikan sementara, maka level resistance pertama yang berpotensi diuji berada di 59,49, kemudian 60,16 dan resistance kunci di 60,69 yang sekaligus menjadi batas validasi apakah pullback ini hanya koreksi atau ada potensi pembalikan yang lebih dalam.
Pergerakan emas di time H4 menunjukkan harga tetap bergerak dalam tren naik di atas SMA 50 yang menjaga momentum bullish tetap kuat, sementara struktur harga masih membentuk pola higher high dan higher low yang solid. Level FE 61,8 di 4.090 sudah berhasil ditembus dan kini menjadi support terdekat yang penting untuk menjaga bias naik tetap utuh. Resistance selanjutnya berada di 4.128 yang bertepatan dengan FE 78,6, kemudian level kunci berikutnya ada di sekitar 4.180 yang merupakan proyeksi FE 100 dan menjadi target kenaikan utama bila tekanan beli terus berlanjut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan bearish. Harga bergerak konsisten di bawah SMA 50, menunjukkan dominasi seller masih kuat. Struktur harga juga membentuk lower low dan lower high. Pola ini mempertegas kecenderungan turun.
Pergerakan harga pada grafik menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan SMA 50 yang berada di bawah harga sebagai konfirmasi tren bullish. Setelah terjadi koreksi ringan yang menyentuh area support di sekitar 3.994, harga membentuk rejection dan kembali bergerak mengikuti garis tren naik.
Harga saat ini berada di bawah SMA 50 yang menurun, menunjukkan tekanan bearish masih dominan. RSI berada di area 33,20 dan sempat membentuk pantulan kecil dari zona oversold, menandakan potensi pullback jangka pendek sebelum melanjutkan penurunan.
Pergerakan emas di time frame H4 masih berada dalam tren naik, terlihat dari garis uptrend line yang tetap terjaga dan posisi harga yang bergerak di atas SMA 50. Setelah menyentuh resistance 4.059, tekanan jual muncul dan mendorong harga turun hingga area support 3.950. Koreksi ini membentuk candlestick hammer karena buyer kembali mengambil alih kendali saat harga mendekati MA dan zona demand.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 berada dalam tekanan bearish, terlihat dari harga yang bergerak di bawah SMA 50 dan kegagalan menembus resistance 62,26–62,90. Setelah menyentuh area tersebut, seller kembali mendominasi dan mendorong harga turun meninggalkan rejection bearish yang kuat.
Pergerkan emas di timeframe H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat, ditandai dengan posisi harga di atas garis SMA 50 yang berfungsi sebagai support dinamis. Saat ini harga sedang mengalami koreksi setelah menyentuh area resistance sekitar 4.026–4.059. Jika koreksi berlanjut, area support 3.984–3.950 berpotensi menjadi zona pantulan sebelum melanjutkan kenaikan menuju target berikutnya di sekitar 4.100.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren turun yang masih dominan, dengan harga bergerak di bawah garis SMA 50 yang bertindak sebagai resistance dinamis. Setelah mengalami kenaikan korektif ke area 62,26–62,90, harga terlihat gagal menembus resistance tersebut dan mulai menunjukkan tekanan jual kembali.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan US Oil masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot berada di 61,70. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan masih terbuka. Resistance terdekat berada di 62,80. Jika harga berhasil menembus area tersebut, potensi kenaikan lanjutan bisa mengarah ke 63,20 hingga 63,50.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang solid, dengan pergerakan harga berada di atas level pivot 3.971 dan SMA 50, menandakan dominasi buyer masih kuat. Resistance terdekat berada di 4.002 (R1), dan jika level ini berhasil ditembus, peluang kenaikan menuju 4.021 (R2) hingga 4.052 (R3) akan terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren menurun yang masih bertahan, di mana harga bergerak di bawah garis SMA 50, menandakan tekanan jual yang masih dominan. Saat ini harga mencoba untuk menguji area resistance di sekitar 62,26, dan jika mampu menembusnya, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju 62,88 hingga 63,48 sebagai target berikutnya.
