Inflasi AS Melandai Dorong Optimisme Pasar
Inflasi AS melandai berdasarkan laporan terbaru, sehingga mendorong indeks saham global ke rekor tertinggi pada Rabu. Data inflasi produsen (PPI) yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat harapan pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Kondisi ini membuat investor lebih percaya diri terhadap arah pasar keuangan global.
Saham Global Mencetak Rekor Baru
Indeks saham global MSCI menguat dan mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Rabu. Dorongan utama datang dari data inflasi produsen Amerika Serikat (PPI) yang lebih lemah dari perkiraan, sehingga memicu harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Di Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq ditutup di level rekor, sementara Dow Jones justru melemah.
Di Eropa, indeks STOXX 600 bergerak nyaris flat, sedangkan indeks saham unggulan Polandia turun 0,9% karena ketidakpastian geopolitik.
Inflasi Produsen AS Turun, Harapan Rate Cut Meningkat
Data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan PPI turun 0,1% pada Agustus setelah revisi kenaikan 0,7% pada Juli. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan kenaikan 0,3%. Harga jasa turun 0,2% sedangkan harga barang hanya naik 0,1%.
Pasar obligasi dan saham menyambut positif laporan ini. Inflasi yang lebih jinak menambah keyakinan bahwa Fed akan memangkas suku bunga, dengan peluang pemangkasan 25 basis poin pada minggu depan hampir pasti terjadi. Bahkan, ada kemungkinan pemangkasan tambahan pada Oktober dan Desember.
Geopolitik Angkat Harga Minyak, Emas Tetap Menguat
Ketegangan geopolitik kembali memanas setelah Israel menyerang pimpinan Hamas di Qatar, sementara Polandia bersama NATO menembak jatuh drone dalam serangan Rusia ke Ukraina. Kondisi ini mendukung kenaikan harga minyak dan menjaga emas tetap dekat dengan level tertingginya.
Minyak WTI ditutup menguat 1,66% ke $63,67 per barel, sementara Brent juga naik 1,66% ke $67,49 per barel. Meski demikian, kenaikan harga minyak tertahan oleh laporan peningkatan stok minyak AS.
Harga emas spot naik 0,4% menjadi $3.640,78 per ounce, masih bertahan dekat rekor sebelumnya karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Pergerakan Mata Uang dan Obligasi
Dolar AS cenderung bergerak tanpa arah setelah data inflasi, dengan indeks dolar hanya naik tipis 0,02% ke 97,83. Euro melemah 0,09% ke $1,1696, sedangkan dolar sedikit melemah terhadap yen di 147,4.
Di pasar obligasi, yield Treasury AS turun setelah rilis data PPI. Yield obligasi 10 tahun turun menjadi 4,045%, sementara yield 30 tahun terkoreksi ke 4,693%.
Prospek harga Emas Kamis | 11 September 2025
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat dengan harga berada di atas SMA 50 dan RSI di level 64 yang masih mendukung momentum bullish. Saat ini harga sedang melakukan konsolidasi di area 3.640, dengan potensi koreksi turun menuju support 3.620–3.600 sebelum melanjutkan kenaikan.
Jika harga mampu bertahan di atas support tersebut, target kenaikan berikutnya berada di 3.655, 3.675 hingga 3.700, sementara penurunan di bawah 3.580 dapat mengubah struktur menjadi lebih bearish.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.656 R2 3.675 R3 3.700
S1 3.620 S2 3.600 S3 3.580
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.620 |
| Profit Target Level | 3.650 |
| Stop Loss Level | 3.600 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.656 |
| Profit Target Level | 3.625 |
| Stop Loss Level | 3.675 |
Prospek harga US Oil Kamis | 11 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan adanya pemulihan harga setelah membentuk pola higher low dengan support kuat di sekitar 62.92–62.53. Saat ini harga bergerak di atas level 63,61 yang sekaligus berdekatan dengan garis SMA 50, menandakan potensi penguatan lanjutan. Resistance terdekat berada di 64,07, dan jika berhasil ditembus maka peluang kenaikan menuju 64,49 hingga 64,80 akan semakin terbuka.
Selama harga mampu bertahan di atas 63,61, outlook jangka pendek tetap cenderung bullish, namun penurunan di bawah support tersebut dapat memicu koreksi kembali ke area 62,92 atau bahkan 62.53.
US Oil INTRADAY AREA
R1 64,07 R2 64,49 R3 64,80
S1 63,61 S2 62,92 S3 62,53
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 63,65 |
| Profit Target Level | 63,30 |
| Stop Loss Level | 64,40 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 64,45 |
| Profit Target Level | 63,80 |
| Stop Loss Level | 64,90 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 62,50. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji area resistance di 63,70–64,80.
Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan tren naik yang kuat dengan harga saat ini berada di atas garis SMA 50, menandakan momentum bullish masih dominan. Namun, indikator RSI sudah berada di area overbought sekitar 71 dan bahkan membentuk bearish divergence, yang bisa menjadi sinyal potensi koreksi. Level pivot 3.620,26 menjadi support terdekat, sementara resistance terdekat berada di 3.661,07.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren turun yang masih dominan dengan harga bergerak di bawah garis SMA 50. Setelah penurunan tajam, harga sempat melakukan pullback ke area resistance 62,95 namun gagal menembusnya dan berpotensi melanjutkan penurunan menuju support terdekat di 61,44.
Pergerakan harga emas di time frame H4 menunjukkan tren naik dengan posisi candle berada di atas SMA 50 dan mendekati area resistance R1 di 3613.51. Namun, indikator RSI menunjukkan adanya bearish divergence karena harga membentuk higher high sementara RSI membentuk lower high, yang menandakan potensi pelemahan momentum.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 di terlihat harga berada dalam tren turun dengan posisi candle di bawah SMA 50, namun saat ini berusaha melakukan pullback setelah menyentuh area oversold pada indikator RSI yang berada di level 29,53.
Pergerakan emas di timeframe H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah menembus resistance sebelumnya. Posisi harga berada di atas SMA 50 sehingga tren masih terjaga. RSI saat ini berada di level 67, menandakan momentum bullish cukup solid namun mendekati area overbought.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan pelemahan setelah harga gagal bertahan di atas trendline naik dan juga menembus ke bawah SMA 50. Saat ini harga bergerak di bawah area support penting 64,02–64,26 yang kini berubah menjadi resistance, sehingga tekanan jual masih dominan.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren yang jelas bullish setelah harga berhasil menembus area konsolidasi sebelumnya dan bergerak jauh di atas garis SMA 50 yang berfungsi sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot 3.556,39 dan mendekati resistance pertama di 3.586,47. RSI berada pada level 78,41 yang menandakan kondisi overbought, sehingga potensi koreksi dalam jangka pendek cukup terbuka.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 memperlihatkan bahwa harga gagal bertahan di atas trendline naik yang ditarik sejak pertengahan Agustus, sekaligus menembus ke bawah garis SMA 50 yang sebelumnya berfungsi sebagai support dinamis. Penurunan tajam dari area resistance 65,17 menunjukkan tekanan jual yang cukup kuat. Saat ini harga berada di kisaran 63,77 dengan RSI pada level 41,73, yang menandakan momentum bearish mulai mendominasi meskipun belum mencapai kondisi oversold.
Pada time frame H4, pergerakan emas menunjukkan tren naik yang solid setelah berhasil menembus ke atas Simple Moving Average (SMA) 50. Saat ini harga berada di atas level pivot 3.515,38 dan tengah mengarah ke resistance pertama (R1) di 3.560,94. Kuatnya momentum bullish mengindikasikan dominasi buyer, terlebih selama harga tetap bertahan di atas SMA 50 yang kini berperan sebagai support dinamis.
Pada grafik H4, harga US Oil saat ini sedang menguji resistance penting di 65,80. Level ini menjadi area kunci, karena apabila berhasil ditembus maka peluang kenaikan terbuka menuju resistance berikutnya di 66,37 hingga 66,69. Struktur harga menunjukkan tren yang positif dengan dukungan trenline naik sejak pertengahan Agustus serta posisi harga yang sudah berada di atas SMA 50, menandakan dominasi buyer masih terjaga.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga. Harga berhasil menembus resistance di area 3.383 dan 3.395. Saat ini harga bergerak di atas garis tren naik dan juga di atas SMA 50. Kondisi ini mengindikasikan momentum bullish yang tetap kuat.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 terlihat harga saat ini sedang mencoba melanjutkan pemulihan setelah sebelumnya bergerak dalam tren turun. Harga menemukan support kuat di area 62,50 hingga 62,99. Dari titik ini, harga bangkit dan bergerak di atas garis tren naik serta menembus SMA 50.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga bergerak dalam channel naik setelah berhasil menembus area resistance di sekitar 3.379. Indikator RSI berada di level 64 yang mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat, meski sudah mendekati area overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 memperlihatkan harga yang sempat terkoreksi setelah menyentuh resistance 65.10, kemudian kembali menguat mendekati level 64,23. RSI berada di sekitar 53 yang menunjukkan momentum netral dengan kecenderungan bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan US Oil di time frame H4 masih cenderung bearish. Level pivot berada di 63,45. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan berpotensi berlanjut menuju area support 62,80 hingga 62,15.
