Tekanan Yen Berlanjut di Tengah Waspada Intervensi
Tekanan yen berlanjut menjelang akhir tahun, dengan mata uang Jepang kembali melemah terhadap dolar AS dalam kondisi volume perdagangan yang tipis. Pergerakan ini terjadi meskipun Bank of Japan telah menaikkan suku bunga pada pekan sebelumnya. Kekhawatiran pasar terhadap kebijakan fiskal Jepang yang ekspansif masih membatasi ruang penguatan yen.
Kebijakan Fiskal Jepang dan Inflasi Jadi Sorotan
Pemerintah Jepang mengajukan rencana belanja negara dengan nilai tertinggi untuk tahun fiskal mendatang, sembari menahan penerbitan utang. Langkah ini menyoroti tantangan Perdana Menteri Sanae Takaichi dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan inflasi yang masih berada di atas target bank sentral.
Data terbaru menunjukkan inflasi inti di Tokyo melambat pada Desember akibat meredanya tekanan harga pangan. Namun, inflasi tetap berada di atas target 2% Bank of Japan, sehingga ekspektasi pengetatan kebijakan moneter lanjutan masih terjaga.
BOJ dan Pemerintah Kirim Sinyal Tegas
Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menyampaikan bahwa inflasi fundamental Jepang terus meningkat secara bertahap dan semakin mendekati target 2%. Ia menegaskan kesiapan bank sentral untuk melanjutkan kenaikan suku bunga apabila kondisi ekonomi tetap mendukung.
Di sisi pemerintah, Menteri Keuangan Satsuki Katayama menyatakan bahwa Jepang memiliki keleluasaan penuh untuk menghadapi pergerakan yen yang berlebihan. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap potensi intervensi langsung di pasar valuta asing.
Pergerakan Dolar AS, Euro, dan Pound Sterling
Di pasar global, dolar AS bergerak stabil terhadap mata uang utama lainnya. Euro dan pound sterling melemah tipis di tengah minimnya likuiditas. Sepanjang tahun ini, dolar AS cenderung tertekan karena pelaku pasar memperhitungkan peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Pejabat Federal Reserve terus menyeimbangkan risiko perlambatan pasar tenaga kerja dengan tekanan inflasi yang masih berada di atas target 2%.
Wall Street Ditopang Saham Teknologi dan Energi
Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup menguat tipis dan bertahan di rekor tertinggi. Penguatan saham teknologi dan energi mampu menahan kehati-hatian investor yang dipicu oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang solid. Volume perdagangan yang rendah membuat pergerakan pasar lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal dan penyesuaian posisi.
Emas Rekor, Minyak Melemah
Harga emas melonjak dan mencetak rekor baru di atas $4.500 per ons, didorong oleh ketegangan geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga AS, serta pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.
Sementara itu, harga minyak WTI melemah ke kisaran $57 per barel. Harapan kemajuan perundingan damai Ukraina memicu spekulasi bertambahnya pasokan minyak global. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan rencana pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas upaya mengakhiri konflik.
Prospek harga Emas Senin| 29 Desember 2025
Pergerakan emas pada timeframe H4 masih berada dalam tren naik, terlihat dari harga yang konsisten bergerak di atas SMA 50 dan membentuk struktur higher high. Namun, RSI menunjukkan sinyal bearish divergence, di mana harga mencetak puncak yang lebih tinggi sementara RSI justru melemah dari area overbought, sehingga mengindikasikan berkurangnya momentum kenaikan.
Selama harga bertahan di atas area pivot 4.518, peluang penguatan masih terbuka untuk menguji resistance 4.537 hingga 4.560, tetapi kegagalan bertahan di atas level tersebut dapat memicu koreksi jangka pendek dengan area support terdekat berada di 4.485, diikuti support lanjutan di 4.439 hingga 4.407.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.564 R2 4.596 R3 4.642
S1 4.485 S2 4.439 S3 4.407
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.518 |
| Profit Target Level | 4.550 |
| Stop Loss Level | 4.485 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.563 |
| Profit Target Level | 4.520 |
| Stop Loss Level | 4.596 |
Prospek harga US Oil Senin | 29 Desember 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 masih berada dalam tekanan bearish, terlihat dari harga yang tetap bergerak di bawah SMA 50 serta tertahan oleh garis tren turun jangka menengah. Kenaikan terakhir gagal bertahan di atas area resistance 58.12 hingga 58.74, sehingga memicu tekanan jual lanjutan dan membuka kembali peluang penurunan.
Selama harga berada di bawah area tersebut, risiko pelemahan masih dominan dengan potensi pengujian support 56.64 hingga 56.07, bahkan menuju 55.60 apabila tekanan jual berlanjut. RSI berada di bawah level netral 50 dan kembali melemah, mengindikasikan momentum bearish masih mendominasi pergerakan harga.
US Oil INTRADAY AREA
R1 57,55 R2 58,12 R3 58,74
S1 56,64 S2 56,07 S3 55,60
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 56,70 |
| Profit Target Level | 57,50 |
| Stop Loss Level | 56,00 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 57,55 |
| Profit Target Level | 56,70 |
| Stop Loss Level | 58,15 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
