US Yields dan Dolar Menguat di Tengah Dampak Gempa Jepang
US yields dan dolar menguat pada awal pekan ketika investor menilai dampak gempa berkekuatan 7,6 SR di Jepang yang memicu peringatan tsunami dan perintah evakuasi. Dolar terapresiasi 0,3% terhadap yen, sementara ETF iShares MSCI Japan turun 0,7%. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke 4,166% dan sempat mencapai level tertinggi sejak akhir September. Pergerakan tersebut mencerminkan sentimen hati-hati pasar global jelang keputusan kebijakan Federal Reserve minggu ini.
Di Wall Street, mayoritas sektor S&P 500 melemah, kecuali teknologi. Dow Jones turun 0,62%, S&P 500 terkoreksi 0,52%, dan Nasdaq melemah 0,37%. Ketegangan geopolitik meningkat setelah kelompok kapal induk Tiongkok melakukan operasi udara intensif di dekat Jepang. Indeks saham global MSCI dan STOXX 600 Eropa juga bergerak lebih rendah.
US Yields dan Dolar Menguat Saat Pasar Menunggu Sinyal Pemangkasan Suku Bunga Fed
Pasar menempatkan probabilitas sebesar 87% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, beberapa investor melihat kemungkinan rapat FOMC menjadi salah satu yang paling terbelah sejak 2019. Komentar pejabat The Fed dalam beberapa pekan terakhir memicu perubahan tajam ekspektasi pasar, dari sebelumnya peluang kecil kini menjadi keyakinan luas terhadap pemangkasan suku bunga.
Selain itu, investor menilai potensi siklus pelonggaran yang lebih moderat. Sebagian pelaku pasar mengantisipasi sinyal bahwa bank sentral mungkin menahan laju pelonggaran pada kuartal pertama 2026. Di sisi lain, keputusan Bank of Japan pada 18–19 Desember 2025 kemungkinan terpengaruh oleh gempa besar tersebut, karena kerusakan yang luas berpotensi menunda rencana kenaikan suku bunga.
Bank sentral di Kanada, Swiss, dan Australia juga dijadwalkan mengumumkan kebijakan minggu ini, dan semuanya diperkirakan mempertahankan suku bunga. Swiss National Bank menghadapi tekanan dari penguatan franc, sementara pasar Australia menghapus ekspektasi pemangkasan dan mulai mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga pada akhir 2026.
Harga Minyak Turun Setelah Produksi Irak Pulih
Harga minyak AS melemah ke USD 58,88 per barel setelah Irak memulihkan produksi di salah satu ladang minyaknya yang menyumbang sekitar 0,5% pasokan global. Pemulihan produksi meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai potensi kelebihan pasokan dalam beberapa bulan mendatang.
Emas Melemah Menjelang Keputusan FOMC
Harga emas bergerak sedikit lebih rendah ketika investor berhati-hati menanti keputusan FOMC dan konferensi pers dari Jerome Powell. Emas spot turun 0,2% ke USD 4.189,49 per troy ounce, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup 0,6% lebih rendah di USD 4.217,7.
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin dengan probabilitas sekitar 90%, naik dari 66% pada November. Suku bunga yang lebih rendah berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-yielding. Sementara itu, pandangan pasar terhadap prospek 2026 tetap konstruktif, dengan proyeksi bahwa harga emas bisa menuju USD 5.000 pada kuartal pertama 2026.
Prospek harga Emas Selasa | 09 Desember 2025
Harga emas pada grafik H4 mulai bergerak di bawah SMA 50 setelah gagal mempertahankan posisi di atas area 4.219, yang menunjukkan tekanan jual mulai meningkat. Selama harga bergerak di bawah garis SMA tersebut, peluang penurunan tetap dominan dan dapat mendorong harga menuju support 4.162 kemudian 4.140 bahkan 4.108 jika penurunan berlanjut.
Namun, apabila harga mampu kembali naik dan menembus 4.219, potensi rebound dapat muncul untuk menguji resistance 4.245 sebelum bergerak menuju 4.265. RSI yang berada di bawah 50 mengindikasikan kecenderungan bearish lebih kuat selama harga bertahan di bawah SMA 50.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.219 R2 4.245 R3 4.265
S1 4.162 S2 4.140 S3 4.108
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.165 |
| Profit Target Level | 4.210 |
| Stop Loss Level | 4.135 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.210 |
| Profit Target Level | 4.165 |
| Stop Loss Level | 4.220 |
Prospek harga US Oil Selasa | 09 Desember 2025
Pergerakan US Oil pada grafik H4 melemah setelah gagal bertahan di atas area 59,40. Harga kini turun dan menembus SMA 50, sehingga bias berubah menjadi bearish. Selama harga bergerak di bawah 59,40, tekanan jual berpeluang berlanjut menuju support 58,27, lalu 57,65, bahkan 57,09 jika penurunan semakin kuat.
RSI berada di sekitar 40 sehingga momentum terlihat melemah dan condong turun. Area 59,40 menjadi batas penting yang harus ditembus kembali untuk membuka peluang kenaikan menuju resistance 59,95 hingga 60,48.
US Oil INTRADAY AREA
R1 59,40 R2 59,95 R3 60,48
S1 58,27 S2 57,65 S3 57,09
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 58,30 |
| Profit Target Level | 59,20 |
| Stop Loss Level | 57,60 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 59,20 |
| Profit Target Level | 58,30 |
| Stop Loss Level | 59,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
