Wall Street Melemah di Tengah Tekanan Saham Teknologi
Wall Street melemah pada perdagangan Rabu, dipimpin oleh penurunan saham Netflix yang anjlok 10,1% setelah proyeksi pendapatannya mengecewakan. Tesla juga terkoreksi 0,8% menjelang laporan keuangannya. Sentimen negatif di sektor teknologi menyeret Dow Jones turun 0,71% ke 46.590,41, S&P 500 melemah 0,53% ke 6.699,40, dan Nasdaq jatuh 0,93% ke 22.740,40. Aksi ambil untung di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi membuat investor bersikap hati-hati.
Ketegangan Dagang AS–China Tekan Sentimen Pasar
Investor juga mencermati perkembangan di sektor perdagangan global. Laporan Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan langkah untuk membatasi berbagai ekspor berbasis perangkat lunak ke China — mulai dari laptop hingga mesin jet — sebagai balasan atas pembatasan ekspor logam tanah jarang dari Beijing. Ketegangan dagang ini menambah tekanan pada pasar saham yang sebelumnya sudah tertekan oleh pelemahan sektor teknologi, sehingga Wall Street melemah semakin dalam.
The Fed Diperkirakan Kembali Pangkas Suku Bunga
Bank Sentral AS (Federal Reserve) diperkirakan akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini. Pemangkasan pertama sebesar 0,25% telah diantisipasi untuk pertemuan tanggal 28–29 Oktober, menurut perhitungan LSEG berdasarkan kontrak berjangka suku bunga. Namun, kurangnya data ekonomi akibat penutupan pemerintah AS membuat pembuat kebijakan berisiko “terbang buta” dalam pengambilan keputusan. Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian tambahan bagi pasar, memperkuat alasan mengapa Wall Street melemah di sesi perdagangan terakhir.
Respons Pasar Global dan Kebijakan Jepang
Di Asia, yen bergerak mendatar terhadap dolar AS. Menteri baru Jepang, Satsuki Katayama, menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan Bank of Japan agar kebijakan fiskal dan moneter berjalan efektif. Bank of Japan dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada 30 Oktober.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, sedang menyiapkan paket stimulus ekonomi besar yang diperkirakan melampaui 13,9 triliun yen atau sekitar $92,19 miliar. Langkah ini bertujuan membantu rumah tangga menghadapi tekanan inflasi yang masih tinggi.
Emas dan Minyak Bergerak Berlawanan Arah
Sementara Wall Street melemah, harga emas justru terkoreksi 0,53% ke $4.102,09 per ons setelah reli tajam sepanjang tahun. Investor melakukan aksi ambil untung, meski emas masih mencatat kenaikan lebih dari 50% sejak awal tahun.
Sebaliknya, harga minyak menguat dengan minyak mentah AS naik $1,26 menjadi $58,50 per barel, dan Brent naik $1,27 ke $62,59. Penguatan ini dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang dapat mendorong permintaan energi global.
Prospek harga Emas Kamis | 23 Oktober 2025
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 memperlihatkan pola double top di area resistance 4.379, dengan target penurunan sudah tercapai di kisaran 4.000 setelah sebelumnya berhasil menembus neckline di area 4.186, yang kini berubah fungsi menjadi resistance. Pola ini menandakan potensi pembalikan arah dari tren naik sebelumnya. Saat ini, harga bergerak di bawah SMA 50 yang berada di sekitar level 4.186, memperkuat indikasi bahwa tekanan jual masih mendominasi. Setelah penurunan tajam, harga tengah melakukan retracement menuju area 4.160–4.186 yang kini berperan sebagai zona resistance utama.
Apabila harga gagal menembus area tersebut dan kembali melemah, maka peluang penurunan lanjutan menuju area support 4.044, 4.000, hingga 3.946 akan semakin besar. Sementara itu, RSI berada di sekitar level 41, menunjukkan momentum bearish yang masih kuat meskipun ada kemungkinan terjadinya koreksi jangka pendek sebelum tren turun berlanjut.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.161 R2 4.186 R3 4.225
S1 4.044 S2 4.000 S3 3.946
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 4.015 |
Profit Target Level | 4.100 |
Stop Loss Level | 3.995 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 4.160 |
Profit Target Level | 4.070 |
Stop Loss Level | 4.190 |
Prospek harga US Oil Kamis | 23 Oktober 2025
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan harga mulai berbalik arah setelah tren turun yang cukup panjang. Saat ini, harga telah menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan adanya perubahan momentum dari bearish ke bullish.
Level 60,16 menjadi resistance terdekat yang perlu diperhatikan. Jika harga mampu menembus level ini dengan kuat, peluang penguatan menuju area 60,72 hingga 61,30 akan semakin terbuka.
Sebaliknya, jika harga tertahan di bawah 60,16 dan mengalami tekanan jual, potensi koreksi ke area 58,83, 58,04, hingga 57,32 masih mungkin terjadi. RSI yang berada di sekitar level 73 menunjukkan kondisi overbought, sehingga peluang terjadinya pullback jangka pendek sebelum kenaikan berikutnya tetap perlu diwaspadai.
US Oil INTRADAY AREA
R1 60,16 R2 60,72 R3 61,30
S1 58,83 S2 58,04 S3 57,32
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 59,30 |
Profit Target Level | 60,10 |
Stop Loss Level | 58,80 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 60,15 |
Profit Target Level | 59,50 |
Stop Loss Level | 60,75 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!