Dollar Menguat di Tengah Shutdown AS
Dollar menguat di tengah shutdown AS setelah sebelumnya melemah terhadap yen selama empat hari berturut-turut. Shutdown membuat laporan pekerjaan resmi untuk September tertunda, namun pasar menemukan pegangan dari data swasta dan estimasi independen. Kombinasi kekhawatiran akan kurangnya data dan dinamika pasar valuta menjadikan meskipun situasi kurang ideal, momentum dollar tetap kuat.
Data Ekonomi & Peran Data Swasta
Shutdown memicu celah data — termasuk laporan ketenagakerjaan bulanan yang biasanya menjadi sorotan utama. Namun Chicago Fed merilis estimasi bahwa angka pengangguran September berada di 4,3%, sama seperti Agustus. Meski demikian, sinyal-sinyal dari data swasta menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat. Data ADP yang menunjukkan penurunan 32.000 tenaga kerja swasta memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih agresif, tetapi perlawanan teknikal dan repositioning pasar menyebabkan dollar kembali menguat.
Kondisi Pasar & Sentimen Investor
Meskipun shutdown mengaburkan beberapa pilar data makro, pasar tampak tenang. Indeks dollar mencatat kenaikan tipis 0,13% ke 97,86, sementara euro melemah 0,09% menjadi $1,1719. Di pasar saham global, investor tetap optimis; indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat menyentuh level tertinggi, dan emas yang semula naik ke rekor tertinggi $3.896 per ons kemudian terkoreksi. Pelemahan emas sebagian dipicu komentar pejabat The Fed yang menekankan kehati-hatian.
Mary Daly & Sinyal Kebijakan The Fed
Mary Daly menegaskan bahwa The Fed kemungkinan akan memerlukan pemotongan suku bunga tambahan “seiring waktu,” tetapi harus bergerak dengan hati-hati agar tidak menimbulkan risiko berlebih. Reuters+1 Temuan ini menambahkan lapisan kehati-hatian di tengah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Oktober dan Desember mendatang. Pernyataan Daly memperkuat kesan bahwa langkah berikutnya harus gradual dan terukur agar tujuan pengendalian inflasi dan stabilitas tenaga kerja tetap seimbang.
Emas Terkoreksi Setelah Reli & Komentar The Fed
Emas, yang semula melonjak sebagai aset safe-haven saat ketidakpastian melejit, akhirnya terkoreksi hampir 1%. Spot gold turun ke $3.845,78 per ons setelah komentar pejabat Fed memperingatkan agar tidak terlalu agresif dalam pemangkasan kebijakan moneter. Situasi ini menunjukkan bahwa pasar emas kini lebih sensitif terhadap sinyal suku bunga daripada sekadar geopolitik atau risiko sistem.
Prospek Minyak & Tekanan Pasokan
Sektor energi tak luput dari tekanan. Harga WTI dan Brent turun ke level terendah dalam empat bulan karena kekhawatiran oversupply menjelang pertemuan OPEC+. Produksi tambahan dari OPEC+ yang mungkin mencapai 500.000 barel per hari serta penurunan permintaan musiman meningkatkan ekspektasi surplus pasar. Analis memperingatkan bahwa tren pelemahan minyak bisa berlanjut hingga akhir tahun jika kondisi pasokan dan permintaan tak membaik secara signifikan.
Prospek harga Emas Jumat | 03 Oktober 2025
Pergerakan emas pada timeframe H4 masih dalam tren naik dengan pergerakan di atas garis SMA 50 sebagai support dinamis. Saat ini harga berada di fase konsolidasi setelah kenaikan tajam, dengan resistance terdekat di area 3.879 dan resistance lanjutan di 3.895 hingga 3.918 yang bertepatan dengan level Fibonacci extension 100%. Jika harga mampu menembus 3.879 dan bertahan di atasnya, maka peluang kenaikan menuju 3.918 hingga 3.981 bahkan 4000 semakin terbuka.
Sebaliknya, jika harga gagal menembus 3.879 dan kembali melemah, support terdekat berada di 3.835, dengan support lanjutan di 3.810 hingga 3.792. Selama harga tetap bertahan di atas 3.810- 3.835, tren bullish jangka menengah masih terjaga.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.879 R2 3.895 R3 3.918
S1 3.835 S2 3.810 S3 3.792
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.840 |
| Profit Target Level | 3.879 |
| Stop Loss Level | 3.810 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.879 |
| Profit Target Level | 3.840 |
| Stop Loss Level | 3.900 |
Prospek harga US Oil Jumat | 03 Oktober 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga berada dalam tren turun yang jelas, dengan posisi candle di bawah SMA 50 yang bertindak sebagai resistance dinamis. Penurunan semakin kuat setelah harga menembus level support 61,60, yang kini bertindak sebagai resistance terdekatnya.
Harga saat ini bergerak menuju area support berikutnya di 59,83 – 58,66. Indikator RSI berada di area oversold sekitar 26, yang menunjukkan momentum bearish masih dominan meski ada potensi koreksi teknikal jangka pendek. Selama harga tidak mampu kembali menembus ke atas 61,60, arah utama tetap bearish dengan target penurunan berikutnya ke 58,66 hingga 57,75.
US Oil INTRADAY AREA
R1 61,60 R2 62,26 R3 62,88
S1 59,83 S2 58,66 S3 57,75
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 60,00 |
| Profit Target Level | 61,00 |
| Stop Loss Level | 59,70 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 61,60 |
| Profit Target Level | 60,10 |
| Stop Loss Level | 62,30 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan GBP/USD masih berpotensi menguat pada time frame H4 dengan level pivot di 1.3455. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan berlanjut dengan target resistance terdekat di 1.3525. Jika mampu menembus dan bertahan di atas level tersebut, maka potensi penguatan berikutnya dapat menguji area 1.3560–1.3580.
Harga emas pada grafik H4 masih bergerak dalam tren naik, ditunjukkan oleh posisi harga yang berada di atas SMA 50 sebagai support dinamis utama. Level FE 61,8 di sekitar 3895 telah tercapai dan memicu koreksi di bawah area tersebut. Saat ini, support terdekat berada pada area 3.835. Selama harga mampu bertahan di atas 3.835, koreksi ini dapat dianggap sebagai pullback normal dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju FE 100 di sekitar 3.942 hingga area psikologis 4.000.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat masih dalam tekanan bearish setelah mengalami penurunan tajam dan kini menguji area support 61,60–60,84 yang ditandai zona merah. RSI berada di area oversold di bawah level 30, mengindikasikan potensi jenuh jual yang dapat memicu pantulan teknikal. Jika harga mampu bertahan di atas 61,60, peluang rebound terbuka menuju resistance 62,36 hingga 63,23, bahkan 63,86.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih berada dalam tren bullish dengan level pivot di 3.834. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut dengan target resistance terdekat di 3.905. Jika resistance ini berhasil ditembus, maka potensi penguatan dapat berlanjut menuju area 3.925–3.950.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih kuat dengan harga bergerak di atas garis SMA 50 sebagai support dinamis. Sebelumnya harga mencetak all time high lalu terkoreksi, dan saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3.840 serta baru saja membentuk pola hammer yang mengindikasikan potensi kelanjutan tren bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tekanan bearish yang cukup kuat dengan harga saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang kini berperan sebagai resistance dinamis. Setelah gagal menembus area resistance 63,23, harga terus melemah.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan AUD/USD masih cenderung bullish pada time frame saat ini, dengan level pivot berada di 0,6575. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan berpotensi berlanjut dengan fokus menguji resistance terdekat di 0,6635. Resistance berikutnya berada di area 0,6650–0,6665.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas SMA 50, namun indikator RSI sudah berada di area overbought sekitar 71 yang mengindikasikan potensi jenuh beli. Saat ini harga mendekati resistance R1 di area 3.855 dengan peluang melanjutkan kenaikan menuju R2 di 3.881 dan R3 di 3.929 jika momentum bullish berlanjut, sementara support terdekat ada di PP 3.807 dan S1 3.781 yang bisa menjadi area pullback jika terjadi koreksi.
Pergerakan US Oil di time frame H4 masih berada dalam area konsolidasi dengan batas atas 65,39 dan batas bawah 60,84. Saat ini harga gagal bertahan di atas zona tengah dan menembus SMA 50. Indikator RSI turun ke level 36,17 yang menunjukkan tekanan bearish cukup kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 148.70. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, peluang penurunan masih terbuka untuk menguji area support di 148.10–147.20.
Harga emas pada grafik H4 masih berada dalam tren naik, ditopang oleh uptrend line merah dan SMA 50 (biru) yang berperan sebagai support dinamis. Saat ini harga sedang menguji area penting di level Fibonacci Retracement 61,8% pada 3.761.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sempat menembus ke atas area resistance 65,39–66,01. Namun, pada pembukaan hari ini muncul gap down yang menekan harga kembali di bawah level tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di $3,728. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di $3,761. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, potensi kenaikan lanjutan dapat mengarah ke area $3,775–$3,790.
