Data Ekonomi AS Mengguncang Pasar
Dollar menguat saham melemah setelah data ekonomi Amerika Serikat keluar lebih kuat dari perkiraan. Produk domestik bruto kuartal kedua direvisi naik menjadi 3,8% dari laporan awal 3,3%. Pertumbuhan ini ditopang penurunan impor dan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi, sehingga membuat investor khawatir The Fed menunda pemangkasan suku bunga.
Pesanan baru barang modal buatan AS naik pada Agustus, meski pengiriman menurun. Selain itu, klaim pengangguran turun ke 218.000, lebih baik dibanding perkiraan 235.000. Data ini menegaskan pasar tenaga kerja masih tangguh.
Saham Global dan Wall Street Terkoreksi
Dollar menguat saham melemah juga tercermin pada kinerja indeks saham global. Dow Jones ditutup turun 0,38% ke 45.947,32, S&P 500 melemah 0,50% ke 6.604,72, dan Nasdaq terkoreksi 0,50% ke 22.384,70. MSCI global equities gauge turun 0,63% ke 973,10 setelah sebelumnya mencatat rekor pada awal pekan.
Di Eropa, STOXX 600 jatuh 0,66%, terutama tertekan sektor med-tech. Investor menilai komentar pejabat The Fed yang beragam menambah ketidakpastian arah kebijakan moneter.
Obligasi dan Dollar Menguat
Imbal hasil obligasi AS ikut naik. Yield obligasi 10 tahun menguat ke 4,17%, sementara yield obligasi 2 tahun melonjak ke 3,65%. Kenaikan ini memperkuat ekspektasi jeda pemangkasan suku bunga.
Dollar menguat saham melemah juga tercermin dari pergerakan mata uang. Indeks dollar naik 0,66% ke 98,48. Euro melemah 0,64% ke $1,1662, yen tertekan dengan USD/JPY di 149,76, dan franc Swiss juga melemah setelah bank sentral Swiss mempertahankan suku bunga di 0,00%.
Komoditas Minyak dan Emas
Harga minyak bergerak berlawanan arah. WTI turun tipis 0,02% menjadi $64,98 per barel, sementara Brent naik 0,16% ke $69,42 per barel. Data ekonomi AS yang solid menahan harapan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif.
Harga emas ditutup lebih tinggi meskipun masih di bawah puncak sebelumnya. Spot gold naik 0,38% ke $3.749,94 per ons dan emas berjangka AS menguat 0,06% ke $3.734,20 per ons. Emas tetap mendapat dukungan sebagai aset lindung nilai meski dollar menguat.
Prospek harga Emas Jumat | 26 September 2025
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga masih berada dalam tren naik yang cukup kuat setelah menembus area konsolidasi di akhir Agustus. Harga saat ini bergerak di atas garis tren naik serta SMA 50, menandakan momentum bullish masih terjaga. Level resistance terdekat berada di area 3.773 hingga 3.791, dengan target lebih tinggi di 3800 apabila harga mampu melanjutkan kenaikan.
Sebaliknya, support terdekat berada di 3.711, dan jika tembus bisa menguji level 3.682 hingga 3.657 yang sekaligus berpotensi menjadi konfirmasi perubahan arah jika harga menembus di bawah garis tren. Indikator RSI saat ini berada di sekitar 56, menunjukkan kondisi netral-cenderung bullish tanpa tanda overbought, sehingga peluang kenaikan masih terbuka selama support kunci tidak ditembus.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.773 R2 3.791 R3 3.800
S1 3.711 S2 3.682 S3 3.657
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.725 |
| Profit Target Level | 3.760 |
| Stop Loss Level | 3.710 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.760 |
| Profit Target Level | 3.725 |
| Stop Loss Level | 3.775 |
Prospek harga US Oil Jumat | 26 September 2025
Grafik US Oil di time frame H4 menunjukkan pergerakan harga yang mulai menguat setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan di awal September. Saat ini harga sudah berhasil menembus di atas SMA 50, menandakan momentum bullish jangka pendek mulai terbentuk. Level resistance terdekat berada di 65,39 dan 66,01, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 66,69 jika momentum beli tetap terjaga.
Namun, RSI sudah berada di area 68,80, mendekati level overbought, sehingga ada risiko koreksi jangka pendek sebelum melanjutkan tren naik. Jika harga terkoreksi, area support yang bisa diperhatikan ada di 63,86, kemudian 63,19 hingga 62,40 sebagai zona pertahanan penting. Selama harga tetap bertahan di atas support tersebut, kecenderungan masih bullish dengan peluang uji resistance lebih tinggi.
US Oil INTRADAY AREA
R1 65,39 R2 66,01 R3 66,69
S1 63,86 S2 63,19 S3 62,40
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 63,90 |
| Profit Target Level | 64,70 |
| Stop Loss Level | 63,15 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 65,39 |
| Profit Target Level | 64,30 |
| Stop Loss Level | 66,05 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan USD/CHF masih berada dalam tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 0,7930. Selama harga bertahan di atas area ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di 0,7970. Jika level tersebut ditembus, penguatan lanjutan berpotensi menguji resistance berikut di 0,7995 hingga 0,8015.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat sejak akhir Agustus, didukung oleh garis tren naik dan posisi harga yang masih di atas moving average biru. Saat ini harga sedang mengalami koreksi setelah gagal menembus resistance di area 3.791, dengan support terdekat di 3.711 yang bertepatan dengan garis tren.
Grafik US Oil di time frame H4 memperlihatkan harga yang baru saja menembus ke atas dan kini bergerak mendekati resistance 65,39. Momentum kenaikan masih cukup kuat dengan RSI berada di kisaran 67, menandakan dominasi buyer meskipun mulai mendekati area jenuh beli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 63,05. Saat ini harga telah menembus resistance pertama (R1) di 63,90. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan selanjutnya terbuka untuk menguji R2 di 64,20 dan R3 di 64,75.
Pada grafik H4, XAU/USD masih berada dalam tren naik yang kuat dengan harga bertahan di atas garis moving average. Saat ini harga mendekati resistance 3.792 dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 3.819 hingga 3.847 jika momentum bullish tetap terjaga.
Pada grafik H4, US Oil masih bergerak dalam fase konsolidasi yang ditandai dengan pergerakan harga di dalam area kuning. Saat ini harga menunjukkan momentum bullish setelah rebound dari support 62,40, dan jika mampu bertahan di atas level 63,19 maka peluang penguatan menuju resistance 64,19 hingga 64,78 terbuka, bahkan berlanjut ke 65,39.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 3.748. Selama harga bergerak di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan target resistance terdekat di 3.790. Jika area tersebut berhasil ditembus, potensi penguatan bisa berlanjut menuju resistance berikutnya di 3.810–3.830.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat dengan harga bergerak di atas SMA 50 biru sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3726,64 dan mendekati resistance 3741,17.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bearish setelah harga menembus ke bawah garis SMA 50 dan gagal bertahan di atas area support yang kini menjadi resistance di 63,19. Saat ini harga bergerak di kisaran 62,25 dengan RSI di level 41,55 yang masih menunjukkan momentum bearish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD di time frame H4 masih berpotensi bullish dengan level pivot di 1.3450. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance terdekat di 1.3510. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, maka potensi penguatan lanjutan dapat membawa harga menuju area 1.3545–1.3580.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga dengan harga bergerak di atas garis MA utama. Saat ini harga sedang berada di atas level pivot 3.666.88 dan mendekati area resistance 3.701.39. Indikator RSI berada di sekitar 61, menandakan momentum bullish masih cukup kuat namun belum masuk ke area overbought.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tekanan bearish. Harga gagal bertahan di atas area resistance 63.19 dan kini bergerak di bawah SMA 50. Saat ini, harga mendekati level support 62.02 dengan RSI di sekitar 39. Kondisi ini mengindikasikan momentum bearish masih dominan meski belum masuk ke area oversold.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai bahwa pergerakan USD/JPY pada time frame H4 masih berpotensi bullish, dengan level pivot di 147.00. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan berlanjut untuk menguji area resistance di 148.25–148.10.
