Market Summary
Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Senin setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 25% terhadap barang impor dari Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya. Kebijakan tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang dan menjadi bagian dari babak terbaru dalam perang dagang AS.
Dow Jones Industrial Average turun 422,17 poin atau 0,94% ke level 44.406,36. Sementara itu, indeks S&P 500 melemah 49,37 poin atau 0,79% ke 6.229,98, dan Nasdaq Composite merosot 188,59 poin atau 0,91% ke 20.412,52.
Ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan ini mendorong aksi jual di pasar saham, karena pelaku pasar cenderung menghindari risiko di tengah kebijakan yang belum pasti. Dikhawatirkan, kenaikan tarif ini akan meningkatkan biaya impor, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan memicu inflasi.
Saham Otomotif Jepang dan Tesla Terpukul
Saham perusahaan otomotif Jepang yang terdaftar di bursa AS ikut tertekan. Toyota Motor anjlok 4%, sementara Honda Motor turun 3,9%. Tidak hanya itu, saham Tesla juga mengalami penurunan tajam sebesar 6,8% setelah CEO Elon Musk mengumumkan pembentukan partai politik baru di AS bernama “American Party,” yang menambah kekhawatiran investor terhadap fokus manajemen perusahaan.
Dollar Menguat Tajam, Imbal Hasil Obligasi Naik
Dollar AS menguat signifikan terhadap mata uang utama lainnya, terutama terhadap yen Jepang. Nilai tukar dollar naik 1,09% ke level 146,130 yen, sementara euro melemah 0,57% menjadi $1,172. Indeks dolar, yang mencerminkan kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,517% ke level 97,467. Ini merupakan level tertinggi dalam satu pekan terakhir.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang AS bertenor 10 tahun naik 5,7 basis poin ke 4,397%. Sementara itu, yield obligasi dua tahun yang lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga naik 1,9 basis poin menjadi 3,901%.
Harga Minyak Naik, Emas Pulih Tipis
Minyak dunia mencatat kenaikan seiring dengan adanya sinyal kuat permintaan yang tetap tinggi, meskipun OPEC+ meningkatkan produksi melebihi ekspektasi untuk bulan Agustus. Brent ditutup naik sebesar $1,28 atau 1,9% ke level $69,58 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) turut menguat 93 sen atau 1,4% ke $67,93 per barel.
Di sisi lain, harga emas sempat melemah lebih dari 1% akibat penguatan dollar AS, namun berhasil memangkas kerugian setelah pengumuman tarif AS terhadap Jepang dan Korea Selatan memicu permintaan aset safe haven. Emas spot turun tipis 0,1% ke $3.332,62 per ons, sementara emas berjangka AS stabil di $3.342,80.
Fokus Pasar Bergeser ke Inflasi, Suku Bunga, dan Laporan Keuangan
Pelaku pasar saat ini tengah mencermati tiga katalis utama yang akan memengaruhi arah pergerakan pasar ke depan, yaitu kebijakan dagang, tekanan inflasi, dan laporan keuangan kuartal II yang akan mulai dirilis pekan depan. Ketidakpastian akibat kebijakan tarif yang belum final dapat membuat perusahaan menunda pengambilan keputusan bisnis, sehingga memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, notulen rapat terakhir Federal Reserve yang dijadwalkan rilis minggu ini juga menjadi perhatian utama investor untuk melihat arah kebijakan suku bunga ke depan, terlebih setelah data ketenagakerjaan bulan Juni menunjukkan penambahan lapangan kerja yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Prospek harga Emas Selasa | 08 Juli 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 saat ini bergerak di atas SMA 50, yang menunjukkan potensi awal kekuatan bullish setelah sebelumnya berada di bawah tekanan. Level 3.350 menjadi resistance kunci yang jika berhasil ditembus, membuka peluang naik menuju 3.366 hingga 3.393.
Namun, kegagalan mempertahankan posisi di atas 3.328 bisa memicu tekanan turun kembali ke 3.310 dan bahkan ke support kuat di 3.296. RSI di 54,22 mendukung skenario pemulihan, dan belum menunjukkan kondisi jenuh beli.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.350 R2 3.366 R3 3.393
S1 3.328 S2 3.310 S3 3.296
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.328 |
| Profit Target Level | 3.350 |
| Stop Loss Level | 3.310 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.350 |
| Profit Target Level | 3.328 |
| Stop Loss Level | 3.370 |
Prospek harga Oil Selasa | 08 Juli 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan pola pemulihan dengan harga yang berhasil bertahan di atas trendline naik (garis biru) dan SMA 50 yang mulai melandai ke atas. Saat ini harga bergerak mendekati level Fibonacci 38,2% di sekitar 69,33, yang menjadi resistance awal.
Jika mampu menembus area ini, maka potensi penguatan lanjutan menuju 70,98 hingga 72,59 terbuka lebar. Sebaliknya, jika harga gagal mempertahankan posisi di atas 66,17 – 65,34 dan kembali menembus trendline ke bawah, maka tekanan turun bisa membawa harga kembali ke support kuat di 63,98. RSI di level 61 mengindikasikan momentum bullish masih cukup sehat namun belum overbought.
US Oil INTRADAY AREA
R1 69,33 R2 70,98 R3 77,59
S1 66,17 S2 65,34 S3 63,98
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 66,20 |
| Profit Target Level | 69,00 |
| Stop Loss Level | 65,30 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 69,30 |
| Profit Target Level | 67,50 |
| Stop Loss Level | 71,00 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/CHF masih berpotensi untuk melanjutkan tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 0.7940. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka, dengan resistensi terdekat di 0.7980. Jika harga berhasil menembus level ini, maka potensi kenaikan selanjutnya mengarah ke area resistensi berikutnya di 0.7990–0.8000.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan konsolidasi di sekitar garis SMA 50 dengan RSI netral di level 49, menandakan belum adanya momentum yang dominan. Jika harga mampu menembus resistensi di 3.342 dan 3.350, maka peluang menuju 3.366 akan terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini menguji garis tren naik yang bertepatan dengan SMA 50, yang berfungsi sebagai support dinamis di sekitar level 65,34. RSI berada di 46,15, mengindikasikan tekanan jual masih ada. Jika harga berhasil bertahan di atas support ini dan menembus resistensi di 66,40 dan 67,56, maka peluang kenaikan menuju 69,39 terbuka lebar.
Setelah gagal menembus resistance kuat di area 3.366, harga XAU/USD mengalami koreksi dan saat ini sedang menguji support dinamis di sekitar level 3.323 yang bertepatan dengan posisi SMA 50. SMA 50 ini menjadi kunci penentu arah pergerakan selanjutnya; jika harga mampu bertahan di atasnya, maka potensi rebound menuju 3.342 hingga 3.366 masih terbuka.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga masih bergerak dalam struktur uptrend yang didukung oleh garis tren naik dan mulai pulih setelah koreksi tajam. Saat ini harga sedang bergerak di atas area support penting di 66,40 yang juga berdekatan dengan garis tren naik dan SMA 50. Selama support ini bertahan, potensi kenaikan tetap terbuka dengan target ke area resistance 67,85, lalu 69,39 hingga 71,32.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih cenderung berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 3.341. Selama harga bergerak di atas level tersebut, arah pergerakan selanjutnya berpotensi naik untuk menguji area resistance di kisaran 3.378–3.400.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga berhasil menembus trendline turun dan bergerak di atas garis SMA 50, mengindikasikan potensi perubahan tren ke arah bullish. Saat ini harga berada di area 3.350 dan telah menguji level support baru di 3.343. Jika momentum beli berlanjut, target selanjutnya berada di area resistance 3.372, 3.382, hingga 3.397. RSI yang mengarah ke atas mendekati level 60 juga mendukung peluang kelanjutan kenaikan. Namun, jika harga turun kembali di bawah 3.343, potensi koreksi ke 3.333 atau bahkan 3.323 bisa terjadi.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan sinyal awal penguatan setelah berhasil keluar dari fase konsolidasi (area kuning) dan menembus ke atas area resistance 66,40. Harga juga masih bergerak di atas garis tren naik (trendline biru), yang menjadi penopang utama dari struktur bullish saat ini. Selain itu, harga mulai menjauhi SMA 50 yang sebelumnya menjadi tekanan dinamis. RSI saat ini berada di sekitar level 63,68, mencerminkan momentum positif yang masih cukup sehat.
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD berpotensi bergerak bearish dengan level pivot di 1.3730. Selama harga berada di bawah level ini, pasangan mata uang tersebut berpeluang melanjutkan pelemahan. Target penurunan berada di area support 1.3670 hingga 1.3600.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan potensi bullish, terlihat dari breakout garis tren merah ke atas, yang didukung oleh RSI yang keluar dari pola penurunan dan mendekati area overbought. Harga telah berhasil berada di atas SMA 50, yang berfungsi sebagai support dinamis dan memberikan indikasi penguatan lanjutan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak dalam fase konsolidasi setelah koreksi tajam dari level puncak. Posisi harga saat ini berada di bawah SMA 50, yang menunjukkan tekanan bearish, meskipun garis tren biru sebagai support masih bertahan. RSI berada di bawah level 50, memberikan indikasi bahwa momentum masih cenderung negatif.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berada dalam tekanan bearish, dengan level pivot di 144.10. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut menuju area support di 142.30 hingga 141.70.
