Data Tenaga Kerja AS Lemah Jadi Pemicu Utama Pasar
Pasar keuangan global diguncang setelah laporan terbaru menunjukkan data tenaga kerja AS lemah, dengan nonfarm payrolls hanya bertambah 22.000 pekerjaan pada bulan lalu, jauh di bawah ekspektasi 75.000. Angka ini menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi dan hampir memastikan langkah Federal Reserve memangkas suku bunga bulan ini.
Dampaknya langsung terasa di pasar mata uang. Dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama, dengan indeks dollar turun ke 97,767. Euro menguat 0,55% ke $1,1716, yen Jepang naik 0,70%, dan franc Swiss menorehkan penguatan empat minggu beruntun. Kondisi ini mempertegas risiko stagflasi yang kini membayangi ekonomi Amerika Serikat.
Emas Melejit ke Rekor Baru
Sentimen negatif dari data tenaga kerja AS lemah justru mendorong minat beli pada emas. Harga emas spot melonjak 1,4% ke $3.596,55 per ounce, sempat menyentuh rekor $3.599,89. Kontrak berjangka emas Desember juga menguat 1,3% menjadi $3.653,30.
Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, emas kembali menunjukkan perannya sebagai aset aman. Penguatan mingguan ini bahkan menjadi yang terbesar dalam hampir empat bulan terakhir.
Wall Street Terkoreksi Setelah Awalnya Menguat
Indeks saham AS gagal mempertahankan kenaikan di sesi awal. S&P 500 ditutup melemah 0,3%, Dow Jones turun 220 poin, sementara Nasdaq berakhir datar.
Pelemahan terjadi karena investor mencerna data tenaga kerja AS lemah dan naiknya tingkat pengangguran ke 4,3%. Sektor perbankan, energi, dan industri menjadi pemberat utama, sedangkan sektor properti justru terdorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga.
Di sisi emiten, Broadcom melonjak 9,4% berkat prospek pendapatan berbasis AI. Namun, saham Nvidia terkoreksi 2,7%, AMD jatuh 6,6% akibat isu tarif semikonduktor, sementara Lululemon anjlok 18,6% setelah peringatan laba kedua tahun ini.
Harga Minyak Tertekan Sentimen Negatif
Harga minyak WTI kembali melemah 2,5% ke $61,9 per barel, menandai penurunan tiga hari beruntun sekaligus koreksi mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Sentimen bearish diperparah oleh kenaikan stok minyak mentah AS sebesar 2,4 juta barel serta kekhawatiran permintaan yang melambat akibat data tenaga kerja AS lemah.
Pasar kini menanti hasil pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, di tengah dorongan Arab Saudi untuk menambah produksi demi merebut pangsa pasar. Sementara itu, pasokan baru dari Guyana dan Brasil juga berpotensi memperburuk kelebihan suplai.
Prospek harga Emas Senin | 08 September 2025
Pergerakan harga emas di time frame H4 menunjukkan tren naik dengan posisi candle berada di atas SMA 50 dan mendekati area resistance R1 di 3613.51. Namun, indikator RSI menunjukkan adanya bearish divergence karena harga membentuk higher high sementara RSI membentuk lower high, yang menandakan potensi pelemahan momentum.
Jika harga mampu menembus R1 (3613.51), peluang kenaikan menuju R2 (3636.68) hingga R3 (3673.68) tetap terbuka, tetapi jika gagal bertahan di atas pivot 3553.34 dan terjadi penurunan di bawah S1 (3516.54), koreksi lebih dalam ke S2 (3493.17) bahkan S3 (3456.00) bisa terjadi.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.613,51 R2 3.636,88 R3 3.673,68
S1 3.553,34 S2 3.516,54 S3 3.493,17
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.578 |
| Profit Target Level | 3.610 |
| Stop Loss Level | 3.553 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.613 |
| Profit Target Level | 3.580 |
| Stop Loss Level | 3.640 |
Prospek harga US Oil Senin | 08 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 di terlihat harga berada dalam tren turun dengan posisi candle di bawah SMA 50, namun saat ini berusaha melakukan pullback setelah menyentuh area oversold pada indikator RSI yang berada di level 29,53.
Jika harga mampu menembus resistance terdekat di 62,95, maka ada peluang penguatan menuju 63,47 hingga 64,02. Sebaliknya, jika tekanan jual kembali meningkat dan harga turun di bawah support 61,88, maka potensi pelemahan bisa berlanjut menuju 61,44, 60,54, bahkan 59,83.
US Oil INTRADAY AREA
R1 62,95 R2 63,47 R3 64,02
S1 61,44 S2 60,54 S3 59,83
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 61,45 |
| Profit Target Level | 62,50 |
| Stop Loss Level | 60,50 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,90 |
| Profit Target Level | 61,50 |
| Stop Loss Level | 63,50 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, Trading Central menilai bahwa pergerakan harga emas pada time frame H4 masih berada dalam kecenderungan bullish, dengan level pivot di 3.535. Selama harga bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji area resistance di 3.564–3.578.
Pergerakan emas di timeframe H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah menembus resistance sebelumnya. Posisi harga berada di atas SMA 50 sehingga tren masih terjaga. RSI saat ini berada di level 67, menandakan momentum bullish cukup solid namun mendekati area overbought.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan pelemahan setelah harga gagal bertahan di atas trendline naik dan juga menembus ke bawah SMA 50. Saat ini harga bergerak di bawah area support penting 64,02–64,26 yang kini berubah menjadi resistance, sehingga tekanan jual masih dominan.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren yang jelas bullish setelah harga berhasil menembus area konsolidasi sebelumnya dan bergerak jauh di atas garis SMA 50 yang berfungsi sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot 3.556,39 dan mendekati resistance pertama di 3.586,47. RSI berada pada level 78,41 yang menandakan kondisi overbought, sehingga potensi koreksi dalam jangka pendek cukup terbuka.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 memperlihatkan bahwa harga gagal bertahan di atas trendline naik yang ditarik sejak pertengahan Agustus, sekaligus menembus ke bawah garis SMA 50 yang sebelumnya berfungsi sebagai support dinamis. Penurunan tajam dari area resistance 65,17 menunjukkan tekanan jual yang cukup kuat. Saat ini harga berada di kisaran 63,77 dengan RSI pada level 41,73, yang menandakan momentum bearish mulai mendominasi meskipun belum mencapai kondisi oversold.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih berada dalam kecenderungan bearish dengan level pivot di 1.1680. Selama harga bergerak di bawah area tersebut, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut dengan target penurunan menuju area support di 1.1610 – 1.1570.
Pada time frame H4, pergerakan emas menunjukkan tren naik yang solid setelah berhasil menembus ke atas Simple Moving Average (SMA) 50. Saat ini harga berada di atas level pivot 3.515,38 dan tengah mengarah ke resistance pertama (R1) di 3.560,94. Kuatnya momentum bullish mengindikasikan dominasi buyer, terlebih selama harga tetap bertahan di atas SMA 50 yang kini berperan sebagai support dinamis.
Pada grafik H4, harga US Oil saat ini sedang menguji resistance penting di 65,80. Level ini menjadi area kunci, karena apabila berhasil ditembus maka peluang kenaikan terbuka menuju resistance berikutnya di 66,37 hingga 66,69. Struktur harga menunjukkan tren yang positif dengan dukungan trenline naik sejak pertengahan Agustus serta posisi harga yang sudah berada di atas SMA 50, menandakan dominasi buyer masih terjaga.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 berpotensi melemah dengan level pivot di 3.489. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tekanan turun dapat berlanjut untuk menguji area support 3.463–3.436.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah berhasil menembus level resistance sebelumnya, meskipun indikator RSI yang berada di area overbought di atas 70 mengisyaratkan potensi koreksi jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tanda pemulihan setelah berhasil menembus ke atas garis SMA 50 dan saat ini bergerak stabil di atas area support 64,00. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan masih terbuka dengan target terdekat di 65,10, kemudian berlanjut ke resistance berikutnya di 65,80 hingga 66,37.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 1.3500. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance terdekat di 1.3550, dan jika mampu menembusnya, penguatan bisa berlanjut menuju area 1.3570–1.3600.
