Dollar Melemah di Tengah Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Dollar AS melemah pada perdagangan Jumat, setelah sebelumnya sempat menguat karena data menunjukkan kenaikan harga produsen AS lebih tinggi dari perkiraan pada Juli. Namun, menjelang akhir pekan, dollar kehilangan sebagian besar penguatannya dan diperkirakan menutup pekan dengan pelemahan 0,4% terhadap sekeranjang mata uang utama.
Pasar uang saat ini mencerminkan kemungkinan sebesar 93% untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September. Ini akan menjadi pemangkasan pertama di tahun ini, dengan potensi diikuti langkah serupa sebelum akhir tahun, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian AS.
Fokus Pasar Tertuju pada Pertemuan Trump-Putin
Selain data ekonomi, perhatian investor juga tertuju pada pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan kemajuan menuju kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Ekspektasi pasar terhadap hasil pertemuan masih rendah, namun jika ada kejutan positif terkait tercapainya gencatan senjata, dollar berisiko melemah lebih lanjut, sementara euro diperkirakan akan diuntungkan.
Pasar Saham AS Ditutup Bervariasi
Indeks saham AS bergerak beragam pada Jumat. S&P 500 melemah 0,3% setelah sempat menyentuh rekor tertinggi, sementara Nasdaq terkoreksi 0,4% dipengaruhi pelemahan saham teknologi, termasuk Applied Materials yang anjlok 14% akibat prospek negatif, serta Nvidia yang turun 0,9%.
Di sisi lain, indeks Dow Jones berhasil ditutup naik tipis 35 poin berkat lonjakan 12% saham UnitedHealth setelah Berkshire Hathaway mengumumkan kepemilikan besar di perusahaan tersebut. Secara mingguan, Dow naik 1,7%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,9% dan 0,8%.
Penjualan Ritel AS Menguat, Namun Sentimen Konsumen Melemah
Penjualan ritel di AS pada Juli naik 0,5%, sesuai dengan ekspektasi pasar, didukung permintaan kendaraan bermotor dan promosi dari raksasa ritel seperti Amazon dan Walmart. Namun, survei University of Michigan menunjukkan indeks sentimen konsumen turun menjadi 58,6 dari 61,7, dipicu kekhawatiran inflasi yang masih tinggi.
Harga Minyak WTI Turun di Tengah Harapan Gencatan Senjata Ukraina
Harga minyak mentah WTI turun 1,8% pada Jumat menjadi 62,80 dollar AS per barel, mencatat pelemahan mingguan sekitar 1%. Penurunan ini dipicu ekspektasi bahwa pertemuan Trump-Putin dapat membuka jalan menuju gencatan senjata di Ukraina, yang berpotensi meningkatkan produksi minyak Rusia.
Meski demikian, penghapusan sanksi masih membutuhkan persetujuan Kongres AS sehingga penyelesaian cepat dianggap tidak mungkin. Tekanan tambahan datang dari data ekonomi China yang lemah, dengan pertumbuhan output pabrik mencapai level terendah delapan bulan, serta ekspor produk minyak yang meningkat menandakan lemahnya permintaan domestik.
Selain itu, pasokan minyak dari OPEC+ yang terus bertambah dan prospek kenaikan suku bunga AS turut menambah sentimen bearish, dengan proyeksi surplus pasar minyak bertahan hingga pertengahan 2026.
Harga Emas Stabil, Namun Catat Kerugian Mingguan
Harga emas bergerak stabil pada Jumat, namun masih mencatat penurunan mingguan sebesar 1,8% setelah data inflasi AS yang tinggi mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga. Harga emas spot berada di level 3.336,66 dollar AS per ons, sementara emas berjangka AS ditutup mendekati 3.382,6 dollar AS.
Meskipun demikian, prospek emas jangka menengah tetap positif. Ketidakpastian geopolitik, perlambatan ekonomi global, kebijakan moneter AS yang longgar, serta pelemahan dollar AS diperkirakan akan terus mendukung daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Prospek harga Emas Senin | 18 Agustus 2025
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga sedang berada di bawah SMA 50, menunjukkan tekanan bearish yang masih dominan. Harga juga membentuk tren menurun dengan lower high yang semakin rendah. Level support terdekat terlihat di area 3.315, dengan support lebih rendah di 3.301 dan 3.281, sementara resistance terdekat berada di 3.350 dan selanjutnya di 3.366 serta 3.380.
Indikator RSI berada di sekitar level 39 yang mendekati area oversold, menandakan momentum bearish masih cukup kuat namun ada potensi koreksi jangka pendek. Selama harga bergerak di bawah area resistance 3.350–3.366, potensi pelemahan menuju 3315 masih terbuka.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.350 R2 3.366 R3 3.380
S1 3.315 S2 3.301 S3 3.281
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.315 |
| Profit Target Level | 3.345 |
| Stop Loss Level | 3.300 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.350 |
| Profit Target Level | 3.320 |
| Stop Loss Level | 3.370 |
Prospek harga US Oil Senin | 18 Agustus 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak dalam channel turun yang ditandai garis merah, menunjukkan tren bearish yang cukup kuat. Harga juga berada di bawah SMA 50 yang semakin menegaskan dominasi tekanan jual. Support terdekat berada di area 61,24, dengan potensi penurunan lebih lanjut ke 60,32 dan bahkan 59,40 jika tekanan berlanjut.
Sementara itu, resistance terdekat ada di 62,18 kemudian 62,79 dan 63,58 yang akan menjadi penghalang jika terjadi pullback. Indikator RSI berada di kisaran 33,00 yang mendekati area oversold, menandakan momentum bearish masih dominan namun mulai mendekati kondisi jenuh jual. Selama harga tetap bergerak di bawah 62,18–62,79, potensi pelemahan menuju 61,24 dan 60,32 masih terbuka.
US Oil INTRADAY AREA
R1 62,18 R2 62,79 R3 63,59
S1 61,24 S2 60,32 S3 59,40
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 61,25 |
| Profit Target Level | 62,00 |
| Stop Loss Level | 60,30 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,70 |
| Profit Target Level | 61,50 |
| Stop Loss Level | 63,60 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 3.350. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan diperkirakan berlanjut untuk menguji area support di 3.332–3.315.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat berada dalam tren turun jangka pendek yang ditandai dengan terbentuknya downtrend line serta posisi harga yang berada di bawah SMA 50. Support terdekat berada di level 3.315, dengan potensi pelemahan lebih lanjut menuju 3.301 hingga 3.281 jika support tersebut ditembus.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren turun jangka menengah, dengan harga bergerak di bawah MA 50. Setelah mengalami koreksi naik, harga kembali gagal menembus resistance 64,56 dan berbalik melemah tajam, disertai gap turun pada pembukaan pasar hari ini. Saat ini, support terdekat berada di 62,99, dan jika level ini ditembus, penurunan berpotensi berlanjut menuju 62,18, 61,24, hingga 60,32.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD berpotensi bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 1.3590. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, peluang penurunan terbuka untuk menguji area support di 1.3550 hingga 1.3490.
Pergerakan emas terlihat harga saat ini bergerak sideways , menandakan fase konsolidasi setelah tekanan jual sebelumnya. Posisi harga masih berada di bawah SMA 50, sehingga bias jangka menengah cenderung lemah. Area supply terdekat berada di kisaran 3.370 –3.380, dan selama zona ini belum berhasil ditembus, potensi kenaikan masih terbatas. Jika breakout ke atas 3,380, target berikutnya mengarah ke 3.405.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak di bawah SMA 50 dengan kecenderungan tren menurun. RSI berada di kisaran 39.22, menunjukkan momentum bearish yang masih dominan meskipun ada peluang teknikal rebound jangka pendek. Area resistance terdekat berada di 64,56, diikuti 65,44 dan 66,69.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih berpeluang melanjutkan tren bullish, dengan level pivot di 1.1685. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka, dengan target awal di resistance 1.1730. Jika resistance ini berhasil ditembus, penguatan dapat berlanjut menuju area 1.1760–1.1785.
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini terlihat harga bergerak mendekati area resistance 3.358 yang berdekatan dengan SMA50, setelah mengalami rebound dari area 3.337–3.330. Selama harga belum mampu menembus dan bertahan di atas 3.358, risiko pembalikan turun menuju kembali area support 3.337–3.330 tetap ada, bahkan bisa berlanjut ke 3.315 jika tekanan jual menguat.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terus menurun. Saat ini harga berada di dekat support 62,18 setelah gagal bertahan di atas 64,56. Kenaikan sebelumnya juga tertahan oleh SMA 50 yang melandai ke bawah.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 3.365. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target awal di support 3.340. Jika support ini ditembus, penurunan dapat berlanjut menuju area support berikutnya di 3.322 hingga 3.302.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga telah menembus tren naik jangka pendek dan kini bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan bearish yang dominan. Area resistance terdekat berada di sekitar 3.358 (bertepatan dengan area SMA 50), sementara support penting berada di 3.333 dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju zona 3.313–3.300 yang merupakan area demand sebelumnya. Indikator RSI berada di kisaran 37, mengindikasikan momentum bearish yang masih kuat meski mendekati area oversold, sehingga peluang penurunan berlanjut tetap terbuka apabila harga gagal menembus kembali ke atas SMA 50.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga masih berada dalam tren turun di dalam channel bearish. Saat ini, harga mulai membentuk pantulan dari area support 62,18–63,05. Jika harga mampu menembus batas atas channel dan level 64,72, potensi penguatan dapat berlanjut menuju resistance di 65,99 hingga 67,00.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas di time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di US$3.380. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target support terdekat di US$3.350. Penembusan di bawah support ini dapat membuka ruang penurunan lebih dalam menuju area US$3.340–US$3.322.
