Dollar Melemah di Tengah Optimisme Ekonomi AS
Dollar melemah pada akhir pekan lalu, meski secara keseluruhan masih mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut terhadap mata uang utama. Terhadap yen, dollar turun 0,21% ke level 149,48, namun masih berada di jalur penguatan lima pekan beruntun sekaligus mendekati posisi tertinggi sejak awal Agustus. Sementara itu, euro naik 0,31% menjadi $1,1701, tetapi tetap berpotensi menutup minggu lebih rendah setelah sebelumnya mencatat tiga pekan penguatan. Pergerakan ini mencerminkan sentimen investor yang berlapis: di satu sisi ada dorongan dari data ekonomi AS yang lebih solid, namun di sisi lain ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed mulai kehilangan momentumnya.
Data Konsumsi dan Inflasi AS Tahan Ekspektasi Pemangkasan
Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi, naik 0,6% pada Agustus, sedikit di atas proyeksi 0,5%. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) – ukuran inflasi yang menjadi acuan utama Federal Reserve – meningkat 0,3% sesuai perkiraan. Angka tersebut memperlihatkan perekonomian masih tangguh meskipun inflasi perlahan mendekati target 2%. Kondisi ini membuat pasar menilai ruang untuk pemangkasan suku bunga tidak akan secepat yang diperkirakan sebelumnya. Sebagian analis menilai penguatan data belanja rumah tangga ini secara otomatis mengurangi agresivitas pricing untuk pemangkasan, sehingga mempersempit perbedaan suku bunga dengan negara lain dan menjaga kekuatan dollar.
Indeks Dollar, Imbal Hasil, dan Ekspektasi The Fed
Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama turun 0,33% ke posisi 98,17. Namun, indikator tersebut tetap bergerak positif untuk pekan kedua. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun, yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga, sedikit melemah ke 3,645%. Sementara itu, pelaku pasar melalui CME FedWatch Tool kini menilai peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya mencapai 89,8%, turun tipis dari hampir 92% pada pekan sebelumnya. Artinya, pasar semakin berhati-hati dalam mengantisipasi langkah bank sentral, terutama setelah beberapa pejabat The Fed memberi sinyal keseimbangan antara inflasi dan ketenagakerjaan masih dapat dijaga tanpa langkah drastis.
Wall Street Rebound Meski Dibayangi Tarif Baru
Di pasar saham, Wall Street berakhir lebih tinggi pada Jumat. Indeks S&P 500 naik 0,6%, Nasdaq bertambah 0,4%, sementara Dow Jones menguat 300 poin. Penguatan ini sebagian besar didukung oleh laporan inflasi yang sesuai perkiraan, sehingga investor merasa lebih nyaman dengan prospek kebijakan moneter ke depan. Saham-saham sektor industri dan perbankan turut menopang penguatan indeks, sementara berita korporasi seperti lonjakan saham GlobalFoundries memberikan sentimen positif tambahan. Meski demikian, langkah Presiden Trump yang kembali mengenakan tarif baru atas obat-obatan, truk berat, dan furnitur per 1 Oktober menambah ketidakpastian, terutama terkait dampaknya pada konsumsi dan rantai pasok.
Minyak dan Emas Menguat Ditopang Sentimen Geopolitik
Harga minyak WTI juga naik 1,1% menjadi $65,70 per barel, menandai lonjakan mingguan lebih dari 4% sekaligus kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga bulan. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya ketegangan geopolitik, setelah serangan drone Ukraina ke infrastruktur energi Rusia memicu pembatasan ekspor solar dan bensin oleh Moskow. Pasar energi juga mencermati rencana kembalinya ekspor minyak dari Kurdistan Irak ke Turki, yang diperkirakan akan menambah pasokan global secara bertahap.
Di sisi lain, harga emas kembali menarik perhatian. Dollar melemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat logam mulia ini mencetak kenaikan mingguan sekitar 2,5%. Harga spot emas naik 0,8% ke $3.778,62 per ons, setelah sempat menembus rekor $3.790,82 di awal minggu. Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember juga berakhir 1% lebih tinggi di $3.809. Para investor melihat emas sebagai tempat aman, terutama karena kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan di Oktober dan Desember semakin terbuka.
Prospek harga Emas Senin | 29 September 2025
Harga emas pada grafik H4 masih berada dalam tren naik, ditopang oleh uptrend line merah dan SMA 50 (biru) yang berperan sebagai support dinamis. Saat ini harga sedang menguji area penting di level Fibonacci Retracement 61,8% pada 3.761.
Selama harga mampu bertahan di atas garis tren naik dan menembus resistance 3.799–3.800, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju target 3.840 tetap terbuka. Sebaliknya, jika terjadi penurunan di bawah 3.742 dan uptrend line berhasil ditembus, maka potensi koreksi lebih dalam menuju support kuat di 3.711 akan semakin besar.
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.791 R2 3.800 R3 3.840
S1 3.761 S2 3.742 S3 3.711
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.762 |
| Profit Target Level | 3.790 |
| Stop Loss Level | 3.740 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.790 |
| Profit Target Level | 3.762 |
| Stop Loss Level | 3.805 |
Prospek harga US Oil Senin | 29 September 2025
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sempat menembus ke atas area resistance 65,39–66,01. Namun, pada pembukaan hari ini muncul gap down yang menekan harga kembali di bawah level tersebut.
Meski terkoreksi, harga masih bertahan di atas support 64,64 dan 64,05. Posisi juga tetap berada di atas SMA 50 (biru), sehingga tren naik dinilai masih terjaga.
Selama harga tidak menembus ke bawah area support, peluang rebound tetap terbuka. Jika harga menguat, potensi uji resistance 65,39–66,01 kembali muncul. Apabila level itu berhasil ditembus, target selanjutnya berada di 66,69.
US Oil INTRADAY AREA
R1 65,39 R2 66,01 R3 66,69
S1 64,64 S2 64,05 S3 63,19
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 64,65 |
| Profit Target Level | 65,50 |
| Stop Loss Level | 64,00 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 66,00 |
| Profit Target Level | 64,80 |
| Stop Loss Level | 66,70 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disiniGRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas di time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di $3,728. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di $3,761. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, potensi kenaikan lanjutan dapat mengarah ke area $3,775–$3,790.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga masih berada dalam tren naik yang cukup kuat setelah menembus area konsolidasi di akhir Agustus. Harga saat ini bergerak di atas garis tren naik serta SMA 50, menandakan momentum bullish masih terjaga. Level resistance terdekat berada di area 3.773 hingga 3.791, dengan target lebih tinggi di 3800 apabila harga mampu melanjutkan kenaikan.
Grafik US Oil di time frame H4 menunjukkan pergerakan harga yang mulai menguat setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan di awal September. Saat ini harga sudah berhasil menembus di atas SMA 50, menandakan momentum bullish jangka pendek mulai terbentuk. Level resistance terdekat berada di 65,39 dan 66,01, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 66,69 jika momentum beli tetap terjaga.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan USD/CHF masih berada dalam tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 0,7930. Selama harga bertahan di atas area ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan resistance terdekat di 0,7970. Jika level tersebut ditembus, penguatan lanjutan berpotensi menguji resistance berikut di 0,7995 hingga 0,8015.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat sejak akhir Agustus, didukung oleh garis tren naik dan posisi harga yang masih di atas moving average biru. Saat ini harga sedang mengalami koreksi setelah gagal menembus resistance di area 3.791, dengan support terdekat di 3.711 yang bertepatan dengan garis tren.
Grafik US Oil di time frame H4 memperlihatkan harga yang baru saja menembus ke atas dan kini bergerak mendekati resistance 65,39. Momentum kenaikan masih cukup kuat dengan RSI berada di kisaran 67, menandakan dominasi buyer meskipun mulai mendekati area jenuh beli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 63,05. Saat ini harga telah menembus resistance pertama (R1) di 63,90. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan selanjutnya terbuka untuk menguji R2 di 64,20 dan R3 di 64,75.
Pada grafik H4, XAU/USD masih berada dalam tren naik yang kuat dengan harga bertahan di atas garis moving average. Saat ini harga mendekati resistance 3.792 dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju 3.819 hingga 3.847 jika momentum bullish tetap terjaga.
Pada grafik H4, US Oil masih bergerak dalam fase konsolidasi yang ditandai dengan pergerakan harga di dalam area kuning. Saat ini harga menunjukkan momentum bullish setelah rebound dari support 62,40, dan jika mampu bertahan di atas level 63,19 maka peluang penguatan menuju resistance 64,19 hingga 64,78 terbuka, bahkan berlanjut ke 65,39.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menilai pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4 dengan level pivot di 3.748. Selama harga bergerak di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka dengan target resistance terdekat di 3.790. Jika area tersebut berhasil ditembus, potensi penguatan bisa berlanjut menuju resistance berikutnya di 3.810–3.830.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang cukup kuat dengan harga bergerak di atas SMA 50 biru sebagai support dinamis. Saat ini harga berada sedikit di atas level pivot point 3726,64 dan mendekati resistance 3741,17.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bearish setelah harga menembus ke bawah garis SMA 50 dan gagal bertahan di atas area support yang kini menjadi resistance di 63,19. Saat ini harga bergerak di kisaran 62,25 dengan RSI di level 41,55 yang masih menunjukkan momentum bearish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD di time frame H4 masih berpotensi bullish dengan level pivot di 1.3450. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance terdekat di 1.3510. Jika resistance tersebut berhasil ditembus, maka potensi penguatan lanjutan dapat membawa harga menuju area 1.3545–1.3580.
