Saham Jatuh, Emas Bersinar: Respon terhadap Data Ekonomi dan Krisis Politik

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pasar keuangan global mengalami gejolak signifikan minggu lalu, didorong oleh kombinasi data ekonomi yang mendingin, sikap hawkish dari Federal Reserve, dan krisis politik yang meningkat di Eropa. Saham AS mengalami hasil yang beragam dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJI) mengakhiri sesi dengan sedikit penurunan, sementara Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan nominal. Secara mingguan, S&P 500 dan Nasdaq mengalami kenaikan, dengan Nasdaq mencatatkan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak akhir April. Sebaliknya, Dow Jones mengakhiri minggu ini lebih rendah daripada penutupan Jumat lalu.

Pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve berakhir tanpa perubahan pada suku bunga utamanya, seperti yang diperkirakan. Namun, Proyeksi Ekonomi yang dirilis menunjukkan pengurangan dalam perkiraan pemotongan suku bunga tahun ini dari tiga menjadi satu, yang menunjukkan sikap yang lebih hawkish. Hal ini mengecewakan banyak investor, meskipun sentimen tersebut sedikit terobati oleh indikator ekonomi yang menunjukkan inflasi mendingin lebih cepat dari yang diharapkan. Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, dan Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, sama-sama mengakui data inflasi positif tetapi menyatakan bahwa kemajuan lebih lanjut masih diperlukan.

Saham Eropa mengalami kerugian mingguan terbesar tahun ini, dengan indeks pan-Eropa STOXX 600 jatuh 2,4% selama seminggu. Penurunan ini diperparah oleh ketidakpastian politik di Prancis, menyebabkan penurunan 0,97% pada hari itu untuk STOXX 600. Euro juga menghadapi tekanan besar, mencatat penurunan terbesar dari Jumat ke Jumat terhadap dolar dalam dua bulan terakhir.

Dolar menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya, dengan indeks dolar naik 0,31%. Euro turun 0,31% menjadi $1,0702, sementara yen Jepang sedikit melemah terhadap dolar. Imbal hasil Treasury AS terus menurun, dengan obligasi 10 tahun menghasilkan 4,2112% dan obligasi 30 tahun menghasilkan 4,3442%, mencerminkan data inflasi yang mendingin.

Harga emas melonjak, mencatatkan kenaikan mingguan pertama dalam empat minggu. Harga spot emas naik 1,3% menjadi $2.332,00 per ounce, didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan pergerakan investor menuju aset safe-haven. Daya tarik logam mulia ini semakin didukung oleh kemungkinan pemotongan suku bunga Fed di masa depan.

Harga minyak turun tipis pada hari Jumat, tetapi mencatatkan kenaikan mingguan terbaik dalam empat bulan. Minyak Brent menetap di $82,62 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) menetap di $78,45 per barel. Kenaikan mingguan ini didukung oleh proyeksi permintaan yang kuat, meskipun survei menunjukkan melemahnya sentimen konsumen AS. EIA meningkatkan estimasi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024, dan OPEC mempertahankan proyeksi pertumbuhan yang kuat sebesar 2,2 juta barel per hari. Namun, IEA menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaannya menjadi di bawah 1 juta barel per hari. Ketiga lembaga tersebut memperkirakan defisit pasokan setidaknya hingga awal musim dingin.

Investor sedang menghadapi lanskap yang kompleks yang ditandai oleh sinyal ekonomi yang beragam dan ketidakpastian geopolitik. Pendekatan hati-hati Federal Reserve terhadap pemotongan suku bunga, bersama dengan data inflasi, kemungkinan akan terus mempengaruhi dinamika pasar. Selain itu, ketidakstabilan politik yang berkelanjutan di Eropa dan efek penularannya pada pasar global akan tetap menjadi fokus utama bagi investor.

Prospek Harga Emas Hari Senin (17/6)

Harga emas mulai bergerak di atas SMA 50, menunjukkan potensi bullish bagi harga emas. Namun, kenaikan emas selanjutnya masih harus ditentukan dengan penembusan resistance 2341-2353. Selama masih gagal ditembus, trend secara keseluruhan masih bearish.

Data Perdagangan pada hari Jumat (12/6)

Open: 2,303.57    High: 2,336.52   Low: 2,301.42    Close: 2,331.64  Range: $35.1

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,342   R2  2,353   R3 2,365

S1  2,325    S2  2.310     S3 2,296

OPEN POSITION BUY
Price Level 2,310
Profit Target Level 2,330
Stop Loss Level 2,295
OPEN POSITION SELL
Price Level 2,330
Profit Target Level 2,311
Stop Loss Level 2,352

Prospek Harga Minyak Hari Senin (17/6)

Trend US OIL di time frame H4 ini bullish, terlihat dari Harga yang masih bergerak di atas SMA 50. Namun, kenaikan ini harga terlihat masih tertahan di resistance 79.30. Jika gagal melewati resistance tersebut, harga kemungkinan bisa terkoreksi lebih jauh untuk menguji support 77.62. Penembusa support tersebut, bisa membuka penurnan menuju area SMA di kisaran 76.52.

Data perdagangan pada hari Jumat (14/06)

Open: 77.94   High: 79.12   Low: 77.71  Close: 78.37 Range:  $1.41

OIL INTRADAY AREA

R1   79.30   R2 80.55  R3 81.70

S1 77.58     S2  76.14    S3 75.22

OPEN POSITION BUY
Price Level 76.60
Profit Target Level 79.30
Stop Loss Level 75.20
OPEN POSITION SELL
Price Level 79.30
Profit Target Level 77.25
Stop Loss Level 80.55
image-artikel